Kamis, 29 April 2010

modul pascal


Pascal Programming
Pembahasan
Pengenalan Pascal

Sejarah Pascal
 Berakar dari Bahasa Algol dan PL/1 pada tahun 60-an di benua Eropa
 Pascal disusun oleh Prof.Niklaus Wirth pada tahun 70 dan dipublikasikan tahun 71
 Diujicoba pada Komputer CDC 6000
 Turbo Pascal bersifat Compiler dan termasuk bahasa tingkat tinggi

Struktur Bahasa Pascal
 Judul
Program ;
Uses ;
 Bagian Deklarasi
Label ;
Const ;
Type ;
Var ;
Procedure ;
Function ;
 Bagian Pernyataan
Begin
;
End.

Contoh Program

Listing Programnya
Uses Crt;
Begin
WriteLn( ‘Saya’ );
Write( ‘Belajar’ );
WriteLn( ‘Turbo’ );
Write( ‘Pascal’ );
Write( ‘Versi 7.0’ );
End.
Tekan Ctrl F9 untuk ekseskusi program
Tekan F5 untuk melihat hasilnya
Hasilnya :
Saya
Belajar Turbo
Pascal Versi 7.0

Tugas:
Buatlah Program cetak dilayar Biodata diri anda

Pembahasan 2
PERINTAH DASAR – IDENTIFIER - DEKLARASI

Perintah Dasar/Sederhana Pascal
 Write ( ‘Text/tulisan’,Variabel);
Perintah untuk menampilkan atau cetak dilayar monitor tanpa pindah baris
 WriteLn( ‘Text/Tulisan’,Variabel);
Perintah untuk menampilkan/cetak dilayar monitor lalu pindah baris kebawah
 Read(Variabel);
Perintah untuk menginput/mengisi data tanpa pindah baris
 ReadLn(Variabel);
Perintah untuk menginput/mengisi data lalu pindah baris

Identifier/Pengenal Data
Digunakan untuk penamaan elemen-elemen deklarasi seperti Label, Constanta, type, variabel, procedure, function

Syarat Identifier
 Diawali huruf
 Tidak boleh ada spasi/blank
 Tidak boleh menggunakan reserved word
 Tidak boleh menggunakan simbol khusus,
kecuali underscore(tanda bawah)
 Panjang maximal 63 character

Pembahasan 3
PENGUNAAN USES CRT – TIPE SEDERHANA - OPERATOR

Penggunaan Unit CRT (Cathoda Ray Tube)
 CLRSCR ;
Untuk membersihkan layar
 Delay (nilainya);
Untuk menghentikan program dalam satuan milisecond
 Gotoxy(x,y);
Untuk menempatkan kursor diposisi x dan y
 Window(x1,y1,x2,y2)
Untuk membuat batasan jendela pada layar

Tipe Data Bahasa Pascal
 Bilangan Bulat [integer] Terdiri dari

Tipe Jangkauan nilainya
Shortint -128 .. 127
Byte 0 .. 255
Integer -32768 .. 32767
Word 0 .. 65535
Longint -21747483648 .. 21747483647

 Bilangan Pecahan [real] terdiri dari single, real, double, extended
 Character à satu huruf/simbol saja
 String à lebih dari satu huruf/simbol
 Boolean à data berisi True/False

Operator-Operator Pascal
 Assignment Operator (Operator Pengerjaan) à :=
Contoh A:=5 Nama:=Budi
 Binari Operator à * / + - DIV MOD
 Unary Operator (Operator Tunggal) à
Contoh -5 +2.5
 Bitwise Operator à NOT, AND, OR, XOR, SHL, SHR
 Relasi Operator (Operator Relasi) à = <> > < <= >= IN
 Logical Operator (Operator Logika) à NOT, AND, OR, XOR
 Address Operator (Operator Alamat) à @ ^
 Set Operator (Operator Himpunan) à + - *
 String Operator à +
Contoh Nama1:= ‘Syaiful Anwar’; Nama2:= ‘Anwar’;
Nama3 := Nama1 + Nama2 ;
Hasilnya Nama3 à SyaifulAnwar





Tugas Program
1. Buatlah Program Luas Segi Tiga
2. Buatlah Program Luas dan Keliling Lingkaran
3. Buatlah Program Persegi Panjang


Pembahasan 4
DEKLARASI TIPE - DEKLARASI LABEL

Deklarasi Type
Pengenal (identifier) dari data yang digunakan harus diperkenalkan Tipenya. Jika ingin menggunakan tipe data dengan nama yang dibuat oleh pemakai, maka harus disebutkan tipe data standarnya.













Deklarasi Label
Deklarasi label digunakan untuk melompati beberapa perintah program. Memiliki arah dan tujuan yaitu dengan menggunakan GOTO
Tugas :

Tugas Program
1. Rubah Program Labelnya dgn Layout sbb
TEXT2 TEXT4 TEXT6
2. Buat luas dan Keliling lingkaran dengan menggunakan deklarasi type dan Var

Pembahasan 5
FORMAT TIPE DATA– LOKASI CURSOR

Tampilan Terformat
Untuk mengatur bentuk tampilan dari tampilan default ke bentuk yang diinginkan atau Batasan cetak
 Parameter Char:n
Batasan cetak/ bentuk tampilan/ jarak tampil data char
 Parameter String:n
Batasan cetak/ bentuk tampilan/ jarak tampil data string
 Parameter Boolean:n
Batasan cetak/ bentuk tampilan/ jarak tampil data Boolean
 Parameter Integer:n
Batasan cetak/ bentuk tampilan/ jarak tampil data Integer
 Parameter Real:n:m
Batasan cetak/ bentuk tampilan/ jarak tampil data Real

Uses Crt;
Const Kampus=‘Bsi’; {Tipe String}
Nrata=2.5; {Tipe Real}
Ntotal=55; {Tipe Integer}
Cek =True; {Tipe Boolean}
Huruf =‘A’; {Tipe Char}
BEGIN
Clrscr;
Writeln(‘Nama Kampus :’,Kampus);
Writeln(‘Nama Kampus :’,Kampus:3);
Writeln(‘Nama Kampus :’,Kampus:6);
Writeln(‘Nilai Rata :’,Nrata);
Writeln(‘Nilai Rata :’,Nrata:3:0);
Writeln(‘Nilai Rata :’,Nrata:6:1);
Writeln(‘Nilai Total :’,Ntotal:2);
Writeln(‘Nilai Total :’,Ntotal:5);
Writeln(‘Cek Boolean :’,Cek);
Writeln(‘Cek Boolean :’,Cek:7);
Writeln(‘Huruf Abjad :’,Huruf);
Writeln(‘Huruf Abjad :’,Huruf:3);
Readln;
End.

Contoh Program Lokasi Cursor
BEGIN
CLRSCR;
GOTOXY(10,2);
WRITE(‘JUDUL INI TERCETAK DI KOLOM 10 BARIS 2’);
READLN;
END.


Pembahasan 6
BRANCHING IF TUNGGAL/MAJEMUK – CASE OF

Bracnhing/ Penyeleksian Kondisi
Untuk menyeleksi kondisi-kondisi suatu proses makan diperlukan perintah IF. Adapun bentuk-bentuk IF sbb:

 Statement IF
Bentuk Umum : If Then ;
contoh : IF N>=60 Then Ket:=‘Lulus’;

Bentuk Umum : If Then
Else ;
contoh : IF N>=60 Then Ket:=‘Lulus’
Else Ket:=‘Gagal’;

Nb : apabila dalam satu statement lebih dari 1 baris perintah maka statemen tsb dimasukkan blok





Branching Majemuk
Bentuk Umum : If Then
Else If Then
Else ;

contoh : IF (N>=84) and (N<100) Then Mutu:=‘Amat Baik’
Else IF N>74 Then Mutu:=‘Baik’
Else IF N>60 Then Mutu:=‘Cukup’
Else Mutu:=‘Kurang’;

Statement Case…OF



Pembahasan 7
LOOPING ( PERULANGAN )

1. Statement For....Do (Perulangan Counter)
B.U : For variabel_kontrol : = nilai_awal To nilai_akhir Do
Statement ;
B.U : For variabel_kontrol:= nilai_awal DownTo nilai_akhir Do
Statement ;
2. Statement While ... Do (Perulangan Kondisi Terpenuhi)
B.U : While ungkapan_logika Do
Statement ;
3. Statement Repaet...Until (Perulangan Kondisi Tidak Terpenuhi)
B.U : Repeat
Statement ;
Until ungkapan_logika ;


















Tugas :
1. Buat deret bilangan ganjil dan deret bilangan genap
2. Buatlah deret bilangan Fibonanci  1 1 2 3 5 8 13 21 34 55
3. Buatlah deret
1 2 3 4 5 b. 1 c. 5 d. 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 4 5 2 3 4 5
1 2 3 1 2 3 3 4 5 3 4 5
1 2 1 2 3 4 2 3 4 5 4 5
1 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 5
4. Buatlah deret
1 . 2 1 . 4 1 . 6 1 . 8
2 . 2 2 . 4 2 . 6 2 . 8


Pembahasan 8
HIMPUNAN / SET

Himpunan termasuk salah satu tipe data terstruktur,yang terdiri dari sejumlah elemen yang bertipe data sama.
Pendefinisian tipe data himpunana diawali dengan kata tercadang Set dan Of,kemudian didikuti dengan tipe elemen.

Bentuk umum : SET OF tipe_elemen
Elemen Himpunan mempunyai bentuk eperti : [daftar_elemen] yang mana etiap elemen harus bertipe sama.

Operator hubungan dalam himpunan

Himp1 = Himp2 Dua Himpunan Dikatakan sama jika jumlah elemen sama dan masing-masing elemen sama.Hasilnya True bila Himp1 sama dengan Himp2
Himp1 <> Himp2 Dua Himpunan Dikatakan tidak sama jika jumlah elemen tidak sama dan masing-masing elemen tidak sama. Hasilnya True bila Himp1 tidak sama dengan Himp2

Himp1 <= Himp2 Hasil bernilai True jika semua elemen dari Himp1 terdapat pada Himp2

Himp1 >= Himp2 Hasil bernilai True jika semua elemen dari Himp2 terdapat pada Himp1
Elemen In Himp Memeriksa elemen adalah anggota himpunan Himp atau tidak.Hasil true jika elemen adalah anggota dari Himp


Operator Operasi Himpunan

Himp1 * Himp2 Operasi Interseksi himpunan.untuk memperoleh himpunan yang terdiri dari elemen yang merupakan anggota himpunan Himp1 dan sekaligus juga merupakan anggota Himp2
Himp1 + Himp2 Operasi penggabungan himpunan.Untuk memperoleh himpunan yang terdiri dari gabungan elemen anggota Himp1 dan Himp2
Himp1 - Himp2 Operasi selisih himpunan.Untuk memperoleh himpunan yang terdiri dari elemen anggota Himp1 yang bukan anggota himpunan Himp2



Contoh Ungkapan Hasil
[1,2,3,4,5] * [1,3,5,7] [1,3,5]
[1,2,3,4,5] * [6,7,8,9,10] []
[1,2,3] * [] []
[1,2,3,4,5] + [6,7] [1,2,3,4,5,6,7]
[1,2,4] + [1,2,3] [1,2,3,4]
[1,2,3,4,5] - [1,2] [3,4,5]
[1,2,3,4,5] - [4,5,6,7] [1,2,3]
[4,5,6,7] - [1,2,3,4,5] [4,6,7]


Contoh Program Himpunan
Program Himpunan;
Uses Crt;
Type Hs = Set Of 1..9;
Var H1,H2,H3 : Hs;
BEGIN
CLRSCR;
H1:=[1,2,3,4,5];
H2:=[3,5,6,7,8];
H3:=H1+H2;
IF H3=[1..8] Then Writeln('H1+H2 Adalah [1..8]') Else Writeln('Salah');
Readln;
H3:=H1-H2;
IF H3=[1,2,4] Then Writeln('H1-H2 Adalah [1,2,4]') Else Writeln('Salah');
Readln;
H3:=H1*H2;
IF H3=[3,5] Then Writeln('H1*H2 Adalah [3,5]') Else Writeln('Salah');
Readln;
END.



Pembahasan 9
ARRAY / LARIK

Array ( larik ) adalah tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen yang mempuyai tipe sama.

B.U : Array [ 1 . . 20 ] of tipe_data ; (Dimensi 1)
B.U : Array [1 . . 3 , 1 . . 2] of tipe_data; (Dimensi 2)

Contoh Program Array :
Uses crt ;
Var
Nama : array [1..30 ] of string ;
Tugas, uts, uas, absen : array [1..30] of integer ;
Rata : array [1..30] of real ;
x , jd : byte;
BEGIN
CLRSCR ;
Write ( ‘ Masukan Jumlah data : ‘ ) ; readln ( jd ) ;
For x : = 1 to jd do
begin
Writeln ( ‘ ***************************** ‘ ) ;
Writeln ( ‘ PENILAIAN UJIAN MAHASISWA BSI ‘ ) ;
Writeln ( ‘ ***************************** ‘ ) ;
Write ( ‘ Input Nama : ‘ ) ; readln (nama[x] ) ;
Write ( ‘ Input Nilai Tugas : ‘ ) ; readln (tugas[x] ) ;
Write ( ‘ Input Nilai Absen : ‘ ) ; readln (absen[x] ) ;
Write ( ‘ Input Nilai UTS : ‘ ) ; readln (uts[x] ) ;
Write ( ‘ Input Nilai UAS : ‘ ) ; readln (uas[x]) ;
Rata[x]:=(0.1*tugas[x])+(0.2*absen[x])+(0.3*uts[x])+(0.4*uas[x]);
End ;
CLRSCR ;
For i : = 1 to j do
Begin
Writeln ( ‘ ***************************** ‘ ) ;
Writeln ( ‘ PENILAIAN UJIAN MAHASISWA BSI ‘ ) ;
Writeln ( ‘ ***************************** ‘ ) ;
Writeln ( ‘ Nama : ‘ , nama[i] ) ;
Writeln ( ‘ Nilai Tugas : ‘ , tugas[i] ) ;
Writeln ( ‘ Nilai Absen : ‘ , absen[i] ) ;
Writeln ( ‘ Nilai UTS : ‘ , uts[i] ) ;
Writeln ( ‘ Nilai UAS : ‘ , uas[i]) ;
Writeln ( ‘ **************************** ‘ ) ;
Writeln ( ‘ Rata-rata : ‘ , rata : 1: 0 ) ;
Readln ;
End;
END.

Pembahasan 10
PROCEDURE


Prosedur adalah suatu program terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai subprogram ( program bagian ). Parameter pada procedure ada 2 :

Bentuk Umum :









Parameter didalam prosedur terdiri dari 2 yaitu :
a. Parameter bersifat Lokal artinya bahwa nilai yang terdapat didalam suatu modul program hanya dapat digunakan pada modul yang bersangkutan sehingga tidak dapat digunakan pada modul lain.
b. Parameter bersifat Global artinya bahwa nilai dapat digunakan pada semua modul maka nilai tersebut harus dideklarasikan di atas modul yang akan menggunakannya.














Pemanggilan parameter pada prosedur terdiri dari 2 yaitu :
a. Parameter Secara Nilai ( By Value )
Bersifat satu arah, jika terjadi perubahan pada subprogram, maka tidak akan mempengaruhi program utama.
b. Parameter Secara Acuan ( By Reference )
Bersifat dua arah, jika terjadi perubahan pada subprogram, maka program utamanya akan ikut berubah.

Contoh Program Prosedure Standar
Uses Crt;
Const Bsi='Bina Sarana';
Begin
Clrscr;
Writeln(Copy(Bsi,6,4));  mengambil sebagian dari string
Writeln(Pos('Sarana',Bsi));  mencari posisi string
Writeln(Length(Bsi));  panjang string
Writeln(Concat(Bsi,' Informatika'));  mengabungkan string
Readln;
End.





Pembahasan 11
FUNGSI

Fungsi secara garis besar sama dengan prosedure baik parameter maupun pemanggilan parameternya hanya yang membedakannya adalah nama fungsi harus dideklarasikan dengan type datanya.

Bentuk Umum :


Contoh :
Uses crt ;
Function Hitung ( Var A, B : integer ) : integer ;
Begin
Hitung : = A+B ;
End ;
Var
X, Y : integer ;
BEGIN
Write ( ‘ Nilai X ? ‘ ) ; readln ( X ) ;
Write ( ‘ Nilai Y ? ‘ ) ; readln ( Y ) ;
Writeln ;
Writeln ( X, ‘ + ‘, Y , ‘ =’, Hitung ( X, Y )) ;
Readln ;
END.

Parameter pada fungsi sama dengan parameter yang ada pada prosedure yaitu :
a. Pemanggilan secara Nilai ( By Value )
Contoh :
Uses crt ;
Function Hitung ( X, Y, Z : integer ) : integer ;
Begin
Z : = X+Y ;
Writeln ( ‘ Nilai X = ‘, X ) ;
Writeln ( ‘ Nilai Y = ‘, Y ) ;
Writeln ( ‘ Nilai Z = ‘, Z ) ;
End ;
Var
A, B, C : integer ;
BEGIN
A : = 5 ; B : = 7 ; C : = 3 ;
Hitung ( A, B, C ) ;
Writeln ( ‘ Nilai A =’, A, ‘ Nilai B = ‘, B, ‘ Nilai C = ‘, C ) ;
Readln ;
END.
c. Pemanggilan secara Reference ( Acuan )
Contoh :
Uses crt ;
Function Hitung ( var A, B, C : integer ) : integer ;
Begin
Hitung : = A+B ;
C : = A * B ;
End ;

Var
X, Y, Z : integer ;
BEGIN
Write ( ‘ Nilai X : ‘ ) ; readln ( X ) ;
Write ( ‘ Nilai Y : ) ; readln ( Y ) ;
Writeln ;
Writeln ( X , ‘ + ‘ , Y, ‘=’, Hitung ( X, Y, Z )) ;
Writeln ( X, ‘ * ’,Y, ‘=’, Z ) ;
Readln ;
END.


Contoh Function Standar Aritmatika & Transfer
Uses Crt;
Const A=2; B=-2;
C=4; D=2.5;
E=2.3; F=2.7;
G='A';
Begin
Clrscr;
Writeln('Absnya : ',A, '=' ,Abs(A));  Argumen Mutlak
Writeln('Absnya : ',B, '=' ,Abs(-B));
Writeln('Expnya : ',A, '=' ,Exp(A));  Eksponensial Argumen
Writeln('Lnnya : ',A, '=' ,Ln(A));  Logaritma Natural Argumen
Writeln('Sqrnya : ',A, '=' ,Sqr(A));  Kuadrat Argumen
Writeln('Sqrtnya : ',C,'=' ,Sqrt(C));  Akar Argumen
Writeln('Pinya : ',Pi);  angka Pi=3.14
Writeln('Intnya : ',D, '=' ,Int(D));  bagian bulat angka real
Writeln('Truncnya : ',D, '=' ,Trunc(D));  bagian bulat angka real
Writeln('Fracnya : ',D, '=' ,Frac(D));  bagian pecahan real
Writeln('Roundnya : ',E, '=' ,Round(E));  bulatkan angka real
Writeln('Roundnya : ',F, '=' ,Round(F));
Writeln('Ordnya : ',G, '=' ,Ord(G));  Character ke ordinal
Writeln('Chrnya : ',A, '=' ,Chr(67));  ordinal ke character
Readln;
End.



Contoh Dengan Format
Uses Crt;
Const A=2; B=-2;
C=4; D=2.5;
E=2.3; F=2.7;
G='A';
Begin
Clrscr;
Writeln('Absnya : ',A, '=' ,Abs(A));
Writeln('Absnya : ',B, '=' ,Abs(-B));
Writeln('Expnya : ',A, '=' ,Exp(A):5:2);
Writeln('Lnnya : ',A, '=' ,Ln(A):5:2);
Writeln('Sqrnya : ',A, '=' ,Sqr(A));
Writeln('Sqrtnya : ',C,'=' ,Sqrt(C):1:0);
Writeln('Pinya : ',Pi:4:2);
Writeln('Intnya : ',D:3:1, '=' ,Int(D):1:0);
Writeln('Truncnya : ',D:3:1, '=' ,Trunc(D));
Writeln('Fracnya : ',D:3:1, '=' ,Frac(D):3:1);
Writeln('Roundnya : ',E:3:1, '=' ,Round(E));
Writeln('Roundnya : ',F:3:1, '=' ,Round(F));
Writeln('Ordnya : ',G, '=' ,Ord(G));
Writeln('Chrnya : ',A, '=' ,Chr(67));
Readln;
End.


Pembahasan 12
RECORD

Adalah kumpulan item data (field) yang masing-masing dapat mempunyai tipe data yang beda

Contoh
Type
Lgn= Record
Kode : integer;
Nama : string[35];
Piutang : real;
End;
Var Langganan : Lgn;

Menggunakan Tipe Data Record
Tiap-tiap komponen field dari record dapat dipergunakan dengan cara menuliskan
Pengenalrecord.pengenalfield

Contoh
Langganan.Nama := ’Maulana’ ;
PengenalField
PengenalRecord

Penulisan statemen diatas dapat menyebabkan statement menjadi panjang
Contoh lain :
Lingkaran.Keliling := 2 * Pi * JariJari ;

Menggunakan Statemen With Do menjadi :
With Lingkaran Do
Begin
Keliling := 2 * Pi * JariJari ;
End;

Contoh :
Uses Crt;
Type
Recsis = Record
Nama : string[15];
Nu : byte;
End;
Var DataSis : Array[1..10] of RecSis;
X, JD : Byte ;
Pred : String[6] ;


BEGIN
CLRSCR ;
Write( ’ Jumlah Data : ’ ) ; Readln(JD) ;
For X := 1 To JD Do
Begin
Write( ’ Nama Siswa : ’ ) ; ReadLn(Datasis[x].Nama) ;
Write( ’ Nilai Ujian : ’ ) ; ReadLn(Datasis[x].Nu) ;
End;
For X := 1 To JD Do
Begin
With Datasis[X] Do
Begin
IF Nu > 60 Then Pred := ’Lulus’ ;
Else Pred := ’Gagal’ ;
WriteLn(X, ’ ’ , Nama:10, ’ ’ ,Nu:2, ’ ’ , Pred:6);
End;
End;
ReadLn;
END.


Pembahasan 13
FILE

Suatu File terdiri dari urutn komponen yang mempunyai tipe sama. Berbeda dengan larik yang jumlah komponennya sudah pasti, jumlah komponen dalam file sifatnya luwes, yaitu dapat ditambah dan dikurangi sewaktu-waktu

File Teks
Merupakan file yang berisi kumpulan dari karakter yang dibentuk dalam baris-baris dan masing-masing baris diakhiri dengan tanda akhir dari baris berupa karakter carriage return dan karakter line feed. File teks sebenarnya merupakan file dengan tipe char; tetapi mempunyai perbedaan, yaitu nilai yang bukan tipe char dapat direkam dan dibaca oleh File Teks

Prosedur Standar File Teks
Append : digunakan untuk membuka file yang telah ada untuk keperluan menambah data ke dalam file
Write : digunakan untuk merekam data ke file
Flush : digunakan untuk segera merekam data yang ada di buffer ke file Teks
Read : untuk membaca satu atau lebih nilai dari file ke dalam satu atau lebih variabel
SetTextBuf : digunakan untuk membuat buffer yang baru sebagai pengganti dari internal buffer untuk file variabel

Fungsi Standar File Teks
EoLn : untuk mengetahui apakah posisi dari file berada di end-of-line marker atau tidak
SeekEOF : untuk menghasilkan status akhir dari File
SeekEoLn : untuk menghasilkan status akhir baris

Contoh :
Uses Crt ;
Label a,b ;
Var
Vfbarang : text ;
Nabrg : string [20 ];
Hrg : longint ;
Jml : integer ;
X, y : byte ;
Ttl, gth : longint ;
Lagi : char ;
Pil : byte ;
BEGIN
A:
Clrscr ;
Writeln ( ‘ MENU PILIHAN FILE TEXT ‘ ) ;
Writeln ( ‘ 1. Rekam Data File Baru ‘ ) ;
Writeln ( ‘ 2. Tambah Data File ‘ ) ;
Writeln ( ‘ 3. Lihat Data’ ) ;
Writeln ( ‘ 4. Exit’ ) ;
Write ( ‘ Silakan Pilih Menu [ 1/2/3/4 ] : ‘ ); readln ( pil ) ;
Case pil of
1..2 : begin
Assign (vfbarang,’barang.txt’ ) ; { variabel file barang }
IF pil =1 then
Rewrite ( vfbarang )
Else
Append (vfbarang ) ;
Lagi : = ‘Y’ ; X : = 0 ;
While (lagi =’Y’) or (lagi = ‘T’) do
begin
write ( ‘ Nama Barang : ‘ ) ; readln ( nabrg );
write ( ’ Harga Barang : ’ ) ; readln ( hrg ) ;
write ( ’ Jumlah Barang : ’ ) ; readln ( jml ) ;
write ( vfbarang, nabrg:1 5 , hrg : 10, jml : 4 ) ;
write ( ’ Isi Data Lagi [ Y/T ] : ’ ) ; readln ( lagi ) ;
end ;
close (vfbarang) ;
goto a ;
end ;
end;
3 : begin
Assign ( vfbarang , ’ barang.txt ’ ) ;
Reset ( vfbarang ) ;
Writeln(’ DATA PENJUALAN BARANG ’ ) ;
Writeln(’**************************************** ’) ;
Writeln(’No Nama Barang Harga Jumlah Total ’ ) ;
Writeln(’*************************************** ’ ) ;
{ proses dan cetak data detail }
y : = 0 ; fth : = 0 ;
While not eof ( vfbarang ) do
Begin
Read ( vfbarang, nabrg, hrg, jml ) ;
Total : = hrg * jml ;
gth : = gth + ttl ;
Inc ( y) ;
Write (y, ’ ’ ,nabar:15, ’ ’ ,hrg:7,’ ’,jml:3, ’ ’,ttl) ;
End ;
{ garis penutup subtotal }
Writeln(’**************************************** ’ ) ;
Writeln (’Grand Total: Rp. ’, gth ) ;
Writeln(’**************************************** ’ ) ;
Close(vfbarang ) ;
Readln ;
goto a ;
end ;
4 : Goto b ;
End ;
Readln ;
b:
END.
File Bertipe
Berbeda dengan file teks yang hanya dapat diakses secara urut, file bertipe disamping dapt pulajuga diakses secara urut(sequential acces, dapat juga diakses secara aaak (randam access). Dan Tipe dari file bertipe dapat berupa tipe integer, real, char, string array, record

Write : digunakan untuk merekam satu atau lebih nilai ke dalam file
Read : digunakan untuk membaca atau lebih, nilai dari file
Seek : Digunkan untuk mengarahkan penunjuk file ke suatu komponen tertentu di dalam file
Trunccate : digunakan untuk menghapus sejumlah komponen atau record mulai dari posisi record tertentu
FileSize : digunakan untuk menghasilkan jumlah dari komponen atau record

Contoh Program Bertipe Input Data
Uses Crt;
Type MHS = Record
NM : string[15];
UTS,UAS : byte;
End;
Var FileMHS : File of MHS;
RecMHS : MHS;
No, Bts, JD, T, RN : Byte;
BEGIN
CLRSCR;
Write('Jumlah Data : '); ReadLn(JD);
Assign(FileMHS,'C:\MHS.DAT');
ReWrite(FileMHS);
For No := 1 To JD Do
Begin
With RecMHS Do
Begin
Write('Nama : '); ReadLn(NM);
Write('UTS : '); ReadLn(UTS);
Write('UAS : '); ReadLn(UAS);
End;
Write(FileMHS,RecMHS);
End;
Close(FileMHS);
ReadLn;
END.
Lalu disimpan










Contoh Program Bertipe Tampil Data
Uses Crt;
Procedure Judul;
Begin
WriteLn('DAFTAR NILAI MAHASISWA');
WriteLn('--------------------------------------------------------------------');
WriteLn('No. Nama Mahasiswa UTS UAS Total Rata Predikat Kelulusan');
WriteLn('--------------------------------------------------------------------');
End;

Type MHS=Record
NM : string[15];
UTS,UAS : byte;
End;
Var FileMHS : File of MHS;
RecMHS : MHS;
No,Brs,JD,T,R,RN : byte;
P : string[10];
K : string[5];
BEGIN
CLRSCR;
Judul;
Assign(FileMHS,'C:\MHS.DAT');
Reset(FileMHS);
No:=0;
While Not EOF (FileMHS) Do
Begin
With RecMHS Do
Begin
Read(FileMHS,RecMHS);
T:= UTS+UAS; R:= T div 2; inc(No);
Case R of
00..59 : P:='Kurang';
60..74 : P:='Cukup';
75..84 : P:='Baik';
85..100: P:='Amat Baik';
End;
IF R<60 Then K:='Gagal' Else K:='Lulus';
WriteLn(No:3,' ',NM:15,' ',UTS:3,' ',UAS:3,' ',T:3,' ',R:3,' ',P:10,' ',K:5);
End;
End;
ReadLn;
Close(FileMHS);
END.


Pembahansan 14
PEMBUATAN UNIT BARU

Contoh Program Pembentukan Unitku
Unit Unitku;

Interface
Uses Crt;
Procedure Bersihkan;
Function Ls3(A,T:Integer):Real;

Implementation
Procedure Bersihkan;
Begin
Clrscr;
End;

Function Ls3(A,T:Integer):Real;
Begin
Ls3:=A*T/2;
End;
End
Lalu simpan

Contoh Program Pemakaian Unit Baru
Uses Unitku;
Var A,T :Integer;
Begin
Bersihkan;
Write('Nilai Alas :');Readln(A);
Write('Nilai Tinggi :');Readln(T);
Write('Luas Segitiga :',Ls3(A,T):5:1);
Readln;
End..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar