Jumat, 23 Desember 2011
Pandangan Islam Tentang Tahun Baru
Tahun baru masehi, banyak umat Islam yang ikut merayakannya padahal perayaan tahun baru hanya dilakukan oleh umat Nasrani. bagaimanakah hukumnya merayakan Tahun Baru ataupun merayakan hari-hari yang lain seperti Ulang Tahun, Maulid?
Ada sekian banyak pendapat yang berbeda tentang hukum merayakan tahun baru masehi. Sebagian mengharamkan dan sebagian lainnya membolehkannya dengan syarat.
1. Pendapat yang Mengharamkan
Mereka yang mengharamkan perayaan malam tahun baru masehi, berhujjah dengan beberapa argumen.
a. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Ibadah Orang Kafir
Bahwa perayaan malam tahun baru pada hakikatnya adalah ritual peribadatan para pemeluk agama bangsa-bangsa di Eropa, baik yang Nasrani atau pun agama lainnya.
Sejak masuknya ajaran agama Nasrani ke eropa, beragam budaya paganis (keberhalaan) masuk ke dalam ajaran itu. Salah satunya adalah perayaan malam tahun baru. Bahkan menjadi satu kesatuan dengan perayaan Natal yang dipercaya secara salah oleh bangsa Eropa sebagai hari lahir nabi Isa.
Walhasil, perayaan malam tahun baru masehi itu adalah perayaan hari besar agama kafir. Maka hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam.
b. Perayaan Malam Tahun Baru Menyerupai Orang Kafir
Meski barangkali ada yang berpendapat bahwa perayaan malam tahun tergantung niatnya, namun paling tidak seorang muslim yang merayakan datangnya malam tahun baru itu sudah menyerupai ibadah orang kafir. Dan sekedar menyerupai itu pun sudah haram hukumnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من تشبه بقوم فهو منهم
Siapa yang menyerupai pekerjaan suatu kaum (agama tertentu), maka dia termasuk bagian dari mereka.
c. Perayaan Malam Tahun Baru Penuh Maksiat
Sulit dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan bergadang semalam suntuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran untuk shalat malam.
Maka mengharamkan perayaan malam tahun baru buat umat Islam adalah upaya untuk mencegah dan melindungi umat Islam dari pengaruh buruk yang lazim dikerjakan para ahli maksiat.
d. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Bidah
Syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah syariat yang lengkap dan sudah tuntas. Tidak ada lagi yang tertinggal.
Sedangkan fenomena sebagian umat Islam yang mengadakan perayaan malam tahun baru masehi di masjid-masijd dengan melakukan shalat malam berjamaah, tanpa alasan lain kecuali karena datangnya malam tahun baru, adalah sebuah perbuatan bid’ah yang tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah SAW, para shahabat dan salafus shalih.
Maka hukumnya bid’ah bila khusus untuk even malam tahun baru digelar ibadah ritual tertentu, seperti qiyamullail, doa bersama, istighatsah, renungan malam, tafakkur alam, atau ibadah mahdhah lainnya. Karena tidak ada landasan syar’inya.
2. Pendapat yang Menghalalkan
Pendapat yang menghalalkan berangkat dari argumentasi bahwa perayaan malam tahun baru masehi tidak selalu terkait dengan ritual agama tertentu. Semua tergantung niatnya. Kalau diniatkan untuk beribadah atau ikut-ikutan orang kafir, maka hukumnya haram. Tetapi tidak diniatkan mengikuti ritual orang kafir, maka tidak ada larangannya.
Mereka mengambil perbandingan dengan liburnya umat Islam di hari natal. Kenyataannya setiap ada tanggal merah di kalender karena natal, tahun baru, kenaikan Isa, paskah dan sejenisnya, umat Islam pun ikut-ikutan libur kerja dan sekolah. Bahkan bank-bank syariah, sekolah Islam, pesantren, departemen Agama RI dan institusi-institusi keIslaman lainnya juga ikut libur. Apakah liburnya umat Islam karena hari-hari besar kristen itu termasuk ikut merayakan hari besar mereka?
Umumnya kita akan menjawab bahwa hal itu tergantung niatnya. Kalau kita niatkan untuk merayakan, maka hukumnya haram. Tapi kalau tidak diniatkan merayakan, maka hukumnya boleh-boleh saja.
Demikian juga dengan ikutan perayaan malam tahun baru, kalau diniatkan ibadah dan ikut-ikutan tradisi bangsa kafir, maka hukumnya haram. Tapi bila tanpa niat yang demikian, tidak mengapa hukumnya.
Adapun kebiasaan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, zina dan serangkaian maksiat, tentu hukumnya haram. Namun bila yang dilakukan bukan maksiat, tentu keharamannya tidak ada. Yang haram adalah maksiatnya, bukan merayakan malam tahun barunya.
Misalnya, umat Islam memanfaatkan even malam tahun baru untuk melakukan hal-hal positif, seperti memberi makan fakir miskin, menyantuni panti asuhan, membersihkan lingkungan dan sebagainya.
Demikianlah ringkasan singkat tentang perbedaan pandangan dari beragam kalangan tentang hukum umat Islam merayakan malam tahun baru.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Rabu, 21 Desember 2011
Kamis, 10 November 2011
Tugas Sistem Operasi
1.Eksekusi Intruksi Dalam Komputer
cara kerja CPU ialah ketika data serta atau instruksi dimasukkan ke processing devices, pertama sekali diletakkan di MAA (melalui Input-storage), yakni apabila berbentuk instruksi ditampung oleh Control Unit di Program-storage, namun apabila berbentuk data ditampung di Working-storage. Jika register siap untuk menerima pengerjaan eksekusi, maka Control Unit akan mengambil instruksi dari Program-storage untuk ditampungkan ke Instruction Register, sedangkan alamat memori yang berisikan instruksi tersebut ditampung di Program Counter. Sedangkan data diambil oleh Control Unit dari Working-storage untuk ditampung di General-purpose register (dalam hal ini di Operand-register). Jika berdasar instruksi pengerjaan yang dilakukan adalah aritmatika dan logika, maka ALU akan mengambil alih operasi untuk mengerjakan berdasar instruksi yang ditetapkan. Hasilnya ditampung pada akumulator. Apabila hasil pengolahan telah selesai, maka Control Unit akan mengambil hasil pengolahan di akumulator untuk ditampung kembali ke Working-storage. Jika pengerjaan keseluruhan telah selesai, maka Control Unit akan mengambil kembali hasil pengolahan dari Working-storage untuk ditampung ke Output-storage. Lalu selanjutnya dari Output-storage, hasil pengolahan akan ditampilkan kepada output-devices.
Siklus Instruksi terdiri atas siklus fetch dan siklus eksekusi.
2. Komponen-Komponen Sistem Operasi dan Fungsinya
Sebuah sistem operasi dapat dibagi menjadi beberapa komponen. Secara umum, para pakar sepakat bahwa terdapat sekurangnya empat komponen manajeman utama yaitu:
• Manajemen Proses,
• Manajemen Memori,
• Manajamen Sistem Berkas.
• Manajemen Masukan/Keluaran
Selain keempat komponen di atas, Avi Silberschatz, dan kawan-kawan menambahkan beberapa komponen seperti:
• Manajemen Penyimpanan Sekunder.
• Manajemen Sistem Proteksi.
• Manajemen Jaringan.
• Command-Interpreter System.
Fungsi Setiap Komponen
a. Manajemen Proses
•Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
•Menunda atau melanjutkan proses.
•Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi proses.
•Menyediakan mekanisme untuk komunikasi proses.
•Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock
b. Manajemen Memori
• Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
• Memilih program yang akan di-load ke memori.
c. Manajamen Sistem Berkas
• Pembuatan dan penghapusan berkas.
• Pembuatan dan penghapusan direktori.
• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
• Memetakan berkas ke secondary-storage.
• Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
d. Manajemen Masukan/Keluaran
• Penyangga: menampung sementara data dari/ke perangkat Masukan/Keluaran.
• Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
• Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan/Keluaran tertentu.
e. Manajemen Penyimpanan Sekunder.
• free space management.
• alokasi penyimpanan.
• penjadwalan disk.
f. Manajemen Sistem Proteksi.
• Membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
• Menspesifikasi kontrol untuk dibebankan/diberi tugas.
• Menyediakan alat untuk pemberlakuan sistem.
g. Manajemen Jaringan.
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori, atau clock. Setiap prosesor mempunyai memori dan clock tersendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan komputasi dan meningkatkan kemampuan penyediaan data.
h. Command-Interpreter System.
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card interpreter, command-line interpreter dan terkadang dikenal sebagai shell. Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi perangkat Masukan/Keluaran yang ada.
Contohnya: CLI, Windows, Pen-based (touch).
3. Pengertian dari:
a.Batch system
merupakan suatu cara untuk menghindari waktu nganggur CPU yang cukup lama, maka dikembangkan suatu teknik pengurutan kerja job secara otomatis. Teknik ini mampu mentransfer kontrol secara otomatis dari suatu job ke-job brikutnya. Inilah bentuk operating system yang pertama kali. Gambar sebelah merupakan komputer UNIVAC yang juga menggunakan transistor.
b. Multitasking
adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada sebuah metode dimana banyak pekerjaan atau dikenal juga sebagai proses diolah dengan menggunakan sumberdaya CPU yang sama. Dalam kasus sebuah komputer dengan prosesor tunggal, hanya satu instruksi yang dapat bekerja dalam satu waktu, berarti bahwa CPU tersebut secara aktif mengolah instruksi untuk satu pekerjaan tersebut. Multitasking memecahkan masalah ini dengan memjadwalkan pekerjaan mana yang dapat berjalan dalam satu waktu, dan kapan pekerjaan yang lain menunggu untuk diolah dapat dikerjakan. Kondisi mengalokasikan CPU dari pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain disebut context switch. Ketika context switch terjadi dengan sangat cepat -- kondisi ini cukup untuk memberikan ilusi pengolahan-paralel. Bahkan dalam komputer yang memiliki lebih dari satu CPU (disebut multi-prosesor), multitasking memperbolehkan lebih banyak pekerjaan dijalankan dibanding dengan jumlah CPU yang tersedia.
c. MULTIPROGRAMMING
Multiprogramming Melayani banyak program yang tidak ada hubungannya satu sama lain dan dijalankan sekaligus dalam satu komputer yang sama.
Melayani banyak program yang tidak ada hubungannya satu sama lain dan dijalankan sekaligus dalam satu komputer yang sama.
Pelaksanaan instruksi yang diterapkan adalah:
- program dimuat ke dalam memori,
- program dijalankan sampai mengakses perangkat I/O,
- berpindah (switch) ke pekerjaan lain,
- langkah tersebut berulang terus menerus,
- untuk proses perpindahan (switching), dilaksanakan oleh software
d. Time sharing system
adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai. Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri- sendiri. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host computer.
e. Real time system
disebut juga dengan Sistem waktu nyata. Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah Real time system adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor, assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara Real time.
4. Pengertian dan Tujuan System Call
System Calls
Komputer digunakan untuk melakukan suatu proses yang dikehendaki user. Oleh karena itu harus ada suatu bentuk komunikasi antara user dan hardware. Komunikasi itu terjadi dalam bentuk system calls. SO melalui shell-nya akan menangkap perintah dari user yang kemudian akan dikomunikasikan melalui system calls. Disinilah peran SO sebagai jembatan komunikasi antara user dan hardware itu terjadi. System calls itu sendiri umumnya ditulis dalam bahasa C dan C++.
Mengenai shell, shell itu sendiri secara umum adalah layer yang berfungsi sebagai interface antara user dan inti dalam sistem operasi (kernel). Melalui shell, user dapat memberi perintah-perintah yang akan dikirim ke sistem operasi, sehingga shell ini merupakan layer yang menerima interaksi dari user secara langsung. Shell dalam SO secara umum dibagi menjadi 2, Command Line(CLI) dan Graphical(GUI). Jadi dengan kata lain, system calls berperan sebagai interface dalam layanan-layanan yang disediakan oleh sistem operasi.
Fungsi System Calls menyediakan interface pelayanan-pelayanan yang disediakan oleh sistem operasi, umumnya sebagai rutin-rutin yang ditulis dengan bahasa C atau C++, atau beberapa tugas yang mengakses hardware secara langsung menggunakan bahasa rakitan. Biasanya programmer lebih memilih Application Programming Interface (API) dibandingkan dengan low level programming.
Ada lima jenis system calls utama, yaitu:
a. Process control merupakan system calls yang mengendalikan proses-proses yang berjalan.
b. File manipulation adalah kumpulan system calls yang bertugas untuk melakukan manipulasi file seperti pembacaan, penulisan, penghapusan dan pengubahan.
c. Device manipulation adalah system calls yang mengatur penggunaan peralatan-peralatan yang terhubung pada mesin tersebut.
d. Information maintenance. System calls yang menghubungkan user dengan sistem operasi dalam hal berbagi informasi.
e. Communications. Ada dua model komunikasi yaitu pertukaran informasi dilakukan melalui fasilitas komunikasi antar proses yang disediakan oleh sistem operasi (Message-Passing) dan pertukaran dengan menggunakan memori (shared-memory).
5. Perbedaan Proses dan Thread
Proses
Proses memiliki dua karakteristik namun kedua karakteristik dilakukan secara independen oleh sistem operasi:
• Resource ownership (kepemilikan sumber daya) – proses mempunyai ruang alamat virtual untuk menangani image proses yang didefinisikan dalam PCB
• Scheduling-execution (penjadwalan-eksekusi) – Mengikuti suatu path eksekusi (trace), ada pergatian dari satu proses ke lainnya
Unit dari kepemilikan sumber daya diacu sebagai proses atau task
Thread
Thread adalah unit dasar dari penggunaan CPU, thread mengandung Thread ID, program counter , register set , dan stack . Sebuah Thread berbagi code section , data section , dan sumber daya sistem operasi dengan Thread lain yang dimiliki oleh proses yang sama. Thread juga sering disebut lightweight process . Sebuah proses tradisional atau heavyweight process mempunyai thread tunggal yang berfungsi sebagai pengendali. Perbedaan antara proses dengan thread tunggal dengan proses dengan thread yang banyak adalah proses dengan thread yang banyak dapat mengerjakan lebih dari satu tugas pada satu satuan waktu
Kamis, 03 November 2011
RESEP BOLU KUKUS SANTAN
Bahan yang diperlukan untuk membuat roti kukus ini adalah sebagai berikut :
• 1 sdm emulsifier
• 500 gram gula pasir
• kemaren pake fanta yg ichigo)
• 6 butir telur
• 200 cc santan kara (90 ml air hangat+4 sdm penuh santan bubuk– ini utk 1/2 resep)
• 200 cc sprite (
• vanili secukupnya
• pasta coklat/pandan/strawberi
• 500 gram terigu
Setelah anda sudah menyiapkan bahan dari resep ini, kita akan pergi ke cara membuat roti bolu mekar:
1. Panaskan kukusan, beri serbet pada tutup kukusan
2. Campur semua bahan dan mikser dengan kecepatan tinggi selama 10 menit
3. Beri warna sesuai selera
4. Isi adonan ke cetkan berselang seling
5. Kukus lebih kurang 10-15 menit
Supaya bolu nya lebih tampak mekar, berikut tips khusus untuk resep ini :
1. Kocok adonan sampai kental, ciri adonan kalau dituang pake sendok berat, lama baru jatuh kembali
2. Isi cetakan sampai penuh, kalau nggak penuh adonan gak mau mekar karena ketekan dinding kertasnya
3. Jangan terlalu penuh dandangnya, beri jarak antar cetakan supaya kuenya dapat banyak uap
4. Masukkan adonan saat dandangnya sdh menghasilkan banyak uap dan pake api yg besar
Berikut tipsnya supaya roti bolu buatan ibu tampak lebih mekar. Bolu kukus ini dalam cara membuat bisa ibu tambahkan berbagai bahan seperti yang sedang ngetrend saat ini yaitu menambahkan keju dan coklat. Sehingga membuat kue ibu ini nantinya lebih enak dan nyummmy.
Resep bolu kukus ini diambil dan di rewrite ulang sedikit dari posting di milis NCC di arsip yang lama. Gambar diatas hanya ilustrasi!!!
Selasa, 01 November 2011
SISTEM OPERASI SERVER DAN PC
A. Perbedaan Sistem Operasi Server dan PC
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.
Sebuah sistem operasi jaringan yang tangguh dan fungsional sangat penting untuk membentuk sebuah jaringan yang efektif. Sistem operasi jaringan dapat diandaikan sebagai jantung dari sebuah jaringan, memastikan data dan informasi yang melalui jaringan, baik jaringan wired maupun wireless, dapat berjalan dengan optimal, layaknya aliran darah.
Berbeda dengan sistem operasi pada server dan PC, dimana pemilihan sistem operasi dilakukan berdasarkan preferensi pengguna atau menyesuaikan pola penggunaan sistem operasi pada perusahaan. Sedangkan pada sistem operasi jaringan, biasanya dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik sesuai jenis perangkat dan kegunaannya. Artinya ada demikian banyak pilihan sistem operasi jaringan yang kini tersedia, dan sebetulnya ini bukanlah hal yang buruk. Dengan keragaman pilihan sistem operasi jaringan memastikan kompetisi harga dan mengurangi ketergantungan dengan salah satu vendor.
B. Contoh Sistem Operasi Server dan PC
1. Sistem Operasi Server
- Microsoft Windows (Win NT, Win 2000 Server, Win Server 2003)
- Linux (Redhat, Mandrake, Debian, SUSE, Caldera dll)
- Free BSD
- San Solaris
- Novell NetWare
- Banyan VINES
2. Sistem Operasi PC : Windows XP, Windows 7, Windows 8
C. Fitur yang Terdapat OS server dan tidak ada pada OS PC
Sistem operasi jaringan (network operating system) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.
D. Spesifikasi Hardware Untuk Server
Server asli atau komputer yang sejak awal dirancang sebagai server, memang lebih bandel dibanding PC yang dijadikan server. Namun demikian, untuk sebuah server yang secerhana spesifikasinya setidaknya harus didukung dengan prosesor tinggi minimal 2 GHz, kemudian memori sedikitnya 8GB, Hard Disk minimal 200 GB atau disesuaikan dengan banyaknya penyimpanan data, untuk VGA minimal 1 GB untuk jaringan 2 x 100 Mbps.
Berikut ini adalah contoh spesifiasi untuk sebuah komputer server
- Dual Intel® Xeon® Processor E3110 (3.0 GHz, FSB 1333, Cache 6MB)
- Chipset Intel® S3200 Server Chipset
- Memori 8 GB ECC DDR2-6400 SDRAM 800 MHz
- Video Type Integrated ATI RN50 (ES1000) 16 MB
- Hard Drive SATA RAID 4 x 160 GB Serial ATA-II/300, 7200 RPM, Cache 8MB
- Networking Integrated 8 x 10/100/1000 Ethernet
- Chassis Form Factor Tower Chassis
- Power Supply Type ATX 1000w
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.
Sebuah sistem operasi jaringan yang tangguh dan fungsional sangat penting untuk membentuk sebuah jaringan yang efektif. Sistem operasi jaringan dapat diandaikan sebagai jantung dari sebuah jaringan, memastikan data dan informasi yang melalui jaringan, baik jaringan wired maupun wireless, dapat berjalan dengan optimal, layaknya aliran darah.
Berbeda dengan sistem operasi pada server dan PC, dimana pemilihan sistem operasi dilakukan berdasarkan preferensi pengguna atau menyesuaikan pola penggunaan sistem operasi pada perusahaan. Sedangkan pada sistem operasi jaringan, biasanya dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik sesuai jenis perangkat dan kegunaannya. Artinya ada demikian banyak pilihan sistem operasi jaringan yang kini tersedia, dan sebetulnya ini bukanlah hal yang buruk. Dengan keragaman pilihan sistem operasi jaringan memastikan kompetisi harga dan mengurangi ketergantungan dengan salah satu vendor.
B. Contoh Sistem Operasi Server dan PC
1. Sistem Operasi Server
- Microsoft Windows (Win NT, Win 2000 Server, Win Server 2003)
- Linux (Redhat, Mandrake, Debian, SUSE, Caldera dll)
- Free BSD
- San Solaris
- Novell NetWare
- Banyan VINES
2. Sistem Operasi PC : Windows XP, Windows 7, Windows 8
C. Fitur yang Terdapat OS server dan tidak ada pada OS PC
Sistem operasi jaringan (network operating system) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.
D. Spesifikasi Hardware Untuk Server
Server asli atau komputer yang sejak awal dirancang sebagai server, memang lebih bandel dibanding PC yang dijadikan server. Namun demikian, untuk sebuah server yang secerhana spesifikasinya setidaknya harus didukung dengan prosesor tinggi minimal 2 GHz, kemudian memori sedikitnya 8GB, Hard Disk minimal 200 GB atau disesuaikan dengan banyaknya penyimpanan data, untuk VGA minimal 1 GB untuk jaringan 2 x 100 Mbps.
Berikut ini adalah contoh spesifiasi untuk sebuah komputer server
- Dual Intel® Xeon® Processor E3110 (3.0 GHz, FSB 1333, Cache 6MB)
- Chipset Intel® S3200 Server Chipset
- Memori 8 GB ECC DDR2-6400 SDRAM 800 MHz
- Video Type Integrated ATI RN50 (ES1000) 16 MB
- Hard Drive SATA RAID 4 x 160 GB Serial ATA-II/300, 7200 RPM, Cache 8MB
- Networking Integrated 8 x 10/100/1000 Ethernet
- Chassis Form Factor Tower Chassis
- Power Supply Type ATX 1000w
Senin, 31 Oktober 2011
Semaphore, Monitor, Deadlock, dan Starvation
1. Konsep Dasar Semaphore
Semaphore termasuk pendekatan yang diajukan oleh Djikstra, dengan prinsip bahwa dua proses atau lebih dapat bekerja sama dengan menggunakan penanda-penanda sederhana. Seperti proses dapat dipaksa berhenti pada suatu saat, sampai proses mendapatkan penanda tertentu itu. Sembarang kebutuhan koordinasi kompleks dapat dipenuhi dengan struktur penanda yang cocok untuk kebutuhan itu. Variabel khusus untuk penanda ini disebut semaphore.Semaphore mempunyai dua sifat, yaitu:
a.Semaphore dapat diinisialisasi dengan nilai non-negatif.
b.Terdapat dua operasi terhadap semaphore, yaitu Down dan Up. Usulan asli yang disampaikan Djikstra adalah operasi P dan V.
Semaphore adalah salah satu teknik sinyal sederhana, dan merupakan konsep penting dalam OS desain, dimana sebuah nilai integer digunakan untuk pensinyalan antara proses. Hanya tiga operasi yang mungkin dilakukan pada semaphore, yang semuanya atom: inisialisasi, penurunan, dan penaikan. Operasi pengurangan dapat mengakibatkan terhalangnya proses, dan kenaikan dari pengoperasian yang sedang berlangsung dapat mengakibatkan terblokirnya suatu proses. Hal ini juga dikenal sebagai sebuah perhitungan semaphore atau semaphore umum.
Semaphore adalah bendera digunakan untuk memeriksa apakah sumber daya saat ini sedang digunakan oleh thread atau proses. Misalnya, jika suatu proses ingin menggunakan printer, terlebih dahulu perlu memastikan printer tersedia dengan memeriksa untuk melihat apakah semaphore telah ditetapkan. jika sudah diatur, maka perlu menunggu untuk proses yang saat ini telah selesai. Namun, jika printer bebas, proses ini akan menetapkan semaphore dan mulai menggunakan printer, memblokir akses ke semua proses lainnya sampai selesai.
Semaphore adalah teknik klasik untuk melindungi bagian penting dari kode dari yang secara simultan dieksekusi oleh lebih dari satu thread. Semaphore adalah generalisasi dari monitor. Sebuah monitor memungkinkan hanya satu thread untuk mengunci objek sekaligus. Semaphore A N memungkinkan proses. Proses meraih semaphore-eksklusif untuk menggunakan semi disebut menenggak semaphore karena mereka diimplementasikan dengan integer Countdown yang decrements untuk setiap kunci dan kenaikan untuk masing-masing membuka. Jika semaphore adalah sepenuhnya terisi, thread baru ingin menggunakannya akan menunggu sampai thread beberapa rilis kunci dengan upping semaphore itu. Untuk semaphore untuk bekerja, cek untuk penuh, dan penurunan harus dilakukan semua dalam satu instruksi yang tidak pernah terputus atom. Instruksi monitor JVM menyediakan dukungan hardware yang diperlukan untuk mensimulasikan semaphores.
Semaphore s, lain kontribusi penting oleh EW Dijkstra, dapat dilihat sebagai ekstensi untuk mutex kunci. Semaphore adalah suatu obyek dengan dua metode Tunggu dan Sinyal, sebuah integer swasta counter dan antrian swasta (benang). Semantik dari semaphore adalah sangat sederhana. Misalkan S adalah semaphore yang swasta counter telah diinisialisasi ke integer non-negatif.
• Ketika Tunggu dijalankan oleh thread, kita memiliki dua kemungkinan:
o Penghitung S adalah positif
Dalam hal ini, konter ini mengalami penurunan sebesar 1 dan benang kembali pelaksanaannya.
o Penghitung S adalah nol
Dalam hal ini, benang ditangguhkan dan dimasukkan ke dalam antrian pribadi S.
• Ketika Sinyal dijalankan oleh thread, kami juga memiliki dua kemungkinan:
o Antrian S tidak memiliki benang menunggu
Penghitung S ditingkatkan oleh satu dan benang kembali pelaksanaannya.
o Antrian S telah menunggu threads
Dalam hal ini, konter S harus nol (lihat pembahasan Tunggu di atas). Salah satu benang menunggu akan diizinkan untuk meninggalkan antrian dan melanjutkan pelaksanaannya. Benang yang mengeksekusi Sinyal juga terus.
Operasi Tunggu atau Signal adalah atom. Ini berarti sekali kegiatan Tunggu mulai (yaitu, pengujian dan penurunan nilai counter dan memasukkan benang ke dalam antrian), mereka akan terus sampai akhir tanpa gangguan apapun. Lebih tepatnya, meskipun ada banyak langkah untuk melaksanakan Tunggu dan Signal, langkah-langkah ini dianggap sebagai instruksi non-interruptible tunggal. Demikian pula, hal yang sama berlaku untuk Sinyal. Apalagi, jika lebih dari satu benang mencoba mengeksekusi Tunggu (atau sinyal), hanya satu dari mereka akan berhasil. Kita tidak boleh membuat asumsi tentang mana thread akan berhasil.
Tunggu karena dapat menyebabkan thread untuk memblokir (yaitu, ketika counter nol), ia memiliki efek yang sama dari operasi kunci dari sebuah kunci mutex. Demikian pula, sebuah sinyal dapat melepaskan benang tunggu, dan mirip dengan membuka operasi. Bahkan, semaphores dapat digunakan sebagai kunci mutex. Pertimbangkan S semaphore dengan nilai awal 1. Kemudian, Tunggu dan Signal sesuai untuk mengunci dan membuka:
Mari kita periksa bagaimana sepasang Tunggu dan Signal dapat menjamin pengecualian bersama. Perlu diingat bahwa nilai awal counter dari S adalah 1. Misalkan sejumlah benang mencoba untuk eksekusi Tunggu. Karena hanya ada satu thread berhasil dapat mengeksekusi Tunggu, thread ini, katakanlah A, menyebabkan counter berkurang sebesar 1, dan memasuki bagian yang kritis. Karena nilai awal counter adalah 1, sekali thread A memasuki critical section, konter menjadi 0, dan, sebagai hasilnya, semua usaha berikutnya dalam melaksanakan Tunggu akan diblokir. Oleh karena itu, membenarkan klaim kita bahwa Tunggu mirip untuk mengunci.
Ketika Sebuah thread keluar dari critical section, Sinyal dijalankan. Jika ada menunggu benang, salah satu dari mereka akan dirilis, dan thread ini dirilis memasuki critical section. Perhatikan bahwa counter masih nol (karena, dalam hal ini, Sinyal tidak meningkatkan dan Tunggu tidak mengurangi counter), yang berarti semua thread berikutnya yang mencoba mengeksekusi Tunggu diblokir. Di sisi lain, jika tidak ada benang menunggu, pelaksanaan Sinyal menyebabkan nilai dari counter akan meningkat dengan 1, sehingga nilai saat ini 1. Dalam hal ini, thread berikutnya yang mengeksekusi Tunggu bisa masuk ke bagian kritis. Oleh karena itu, Sinyal mirip untuk membuka. Singkatnya, kita belajar bahwa pengaturan counter untuk 1 awalnya akan menjamin bahwa paling banyak satu thread bisa di bagian kritis, jika semua benang yang melibatkan mengikuti Tunggu sama – urutan Sinyal.
Jika Anda berhati-hati, Anda akan melihat bahwa nilai counter adalah 1 atau 0, dan tidak pernah memiliki nilai lain. Oleh karena itu, disebut sebagai semaphore biner. Jika kita mengganti counter dengan variabel Boolean dan menafsirkan 1 dan 0 sebagai benar (yaitu, kunci terbuka) dan false (yaitu, kunci tertutup), masing-masing, maka semaphore biner menjadi kunci mutex! Karena itu, Anda dapat menggunakan kunci mutex atau semaphore biner bergantian.
Namun, keindahan menggunakan semaphores adalah bahwa nilai awal tidak harus 1. Bisa jadi ada nilai non-negatif. Kemudian kita akan membahas teknik-teknik lain semaphores menggunakan.
Kemajuan besar pertama dalam menangani masalah proses konkuren datang pada tahun 1965 dengan risalah Dijkstra [DIJK65]. Dijkstra prihatin dengan desain dari OS sebagai kumpulan proses sekuensial dan bekerja sama dengan pembangunan mekanisme yang efisien dan dapat diandalkan untuk mendukung kerja sama. Mekanisme ini hanya bias mudah digunakan oleh proses pengguna jika prosesor dan OS membuat mekanisme yang tersedia.
[DOWN07] menunjukkan tiga konsekuensi menarik dari definisi semaphore:
• Secara umum, tidak ada cara untuk mengetahui sebelum proses decrement semaphore sebuah akan terblokir atau tidak.
• Setelah proses increment semaphore dan proses lain akan berjalan, kedua proses terus berjalan bersamaan. Tidak ada cara untuk mengetahui proses, jika salah satu, akan segera melanjutkan pada sistem prosesor tunggal.
• Saat sinyal Anda semaphore, Anda tidak perlu tahu apakah proses yang lain sedang menunggu, sehingga jumlah proses yang diblokir mungkin nol atau satu.
2.Konsep Dasar Monitor
Monitor termasuk kumpulan prosedur, variabel dan struktur data di satu modul atau paket khusus. Proses dapat memanggil prosedur-prosedur kapan pun diinginkan. Tapi proses tak dapat mengakses struktur data internal dalam monitor secara langsung. Hanya lewat prosedur-prosedur yang dideklarasikan minitor untuk mengakses struktur internal.
Java menggunakan monitor ke benang koordinasi untuk memastikan mereka tidak tersandung saling mengakses data yang sama. Dengan monitor, Anda mengunci obyek, bagian-bagian penting dari kode atau Anda mengunci seluruh metode dengan menyatakan mereka disinkronisasi. Monitor memiliki dukungan hardware test dan mengatur di belakang mereka untuk memastikan cek thread untuk melihat apakah monitor sudah dikunci dan jika tidak, menyita mengunci semua dalam satu operasi atom non-interruptible. Tanpa atomicity, thread mungkin periksa apakah monitor tidak terkunci, dan memiliki beberapa thread lain ambil monitor sebelum mendapat kesempatan untuk menguncinya. Puritan akan menunjukkan bahwa monitor sebenarnya bukan kunci, melainkan kunci adalah cara yang digunakan untuk melindungi bagian penting dari kode.
Monitor Sebuah bahasa pemrograman membangun yang merangkum variabel, prosedur akses dan inisialisasi kode dalam suatu variabel tipe data abstrak. Monitor hanya dapat diakses melalui prosedur akses dan hanya satu proses yang dapat secara aktif mengakses monitor dalam satu waktu. Prosedur-prosedur pengaksesan adalah bagian penting. Dimana monitor mungkin memiliki antrian proses-proses yang sedang menunggu untuk mengaksesnya.
Anda mungkin mendapatkan pengalaman dari belajar semua contoh semaphore bahwa sinyal dan menunggu panggilan masih dapat tersebar di mana-mana dalam program anda dengan cara yang tidak terlalu terstruktur dengan baik. Jika Anda benar-benar mendapatkan seperti perasaan, konsep monitor datang untuk menyelamatkan. Konsep monitor berasal dari 1974 kertas CAR Hoare’s.
Sebuah monitor memiliki empat komponen seperti yang ditunjukkan di bawah ini: inisialisasi, data pribadi, prosedur memonitor, dan antrian masuk monitor. Komponen inisialisasi berisi kode yang digunakan tepat satu kali ketika monitor dibuat, Bagian data pribadi berisi semua data pribadi, termasuk prosedur swasta, yang hanya dapat digunakan dalam monitor. Dengan demikian, barang-barang pribadi tidak terlihat dari luar monitor. Prosedur monitor prosedur yang dapat dipanggil dari luar monitor. Antrian entri memantau berisi semua thread yang disebut prosedur monitor tapi belum diberikan izin. Kita akan kembali ke ini segera.
Oleh karena itu, monitor terlihat seperti kelas dengan inisialisasi, data pribadi dan prosedur monitor sesuai dengan konstruktor, data pribadi dan metode kelas tersebut. Satu-satunya perbedaan utama adalah bahwa kelas tidak memiliki antrian masuk.
Monitor yang seharusnya digunakan dalam lingkungan multithreaded atau multiproses di mana beberapa thread / proses dapat menghubungi prosedur monitor pada saat yang sama meminta layanan. Dengan demikian, monitor menjamin bahwa setiap saat paling banyak satu thread bisa mengeksekusi dalam monitor! Apa artinya ini? Ketika thread panggilan prosedur monitor, kita dapat melihat prosedur monitor disebut sebagai perpanjangan ke thread panggilan. Jika prosedur monitor disebut dalam eksekusi, kita akan mengatakan thread memanggil di monitor melaksanakan prosedur monitor disebut.
Sekarang, jika dua thread di monitor (yaitu, mereka adalah melaksanakan dua, mungkin, monitor prosedur yang sama), beberapa data pribadi dapat dimodifikasi oleh kedua benang pada saat yang sama menyebabkan kondisi ras terjadi. Oleh karena itu, untuk menjamin keutuhan data pribadi, monitor saling memberlakukan pengecualian implisit. Lebih tepatnya, jika thread panggilan prosedur monitor, thread ini akan diblokir jika ada thread lain eksekusi pada monitor. Mereka benang yang tidak diberikan izin masuk akan antri masuk ke antrian monitor luar monitor. Ketika monitor menjadi kosong (yaitu, tidak ada thread mengeksekusi di dalamnya), salah satu benang dalam antrian entri akan dirilis dan diberikan izin untuk menjalankan prosedur monitor disebut. Meskipun kita mengatakan “antrian masuk,” Anda tidak harus melihat secara harfiah. Lebih tepatnya, ketika thread harus dilepaskan dari antrian masuk, Anda tidak perlu menganggap kebijakan apapun yang thread yang akan dirilis.
Secara ringkas, monitor memastikan saling eksklusi otomatis sehingga tidak ada lebih dari satu thread bisa mengeksekusi dalam memonitor setiap saat. Ini adalah kemampuan yang sangat usably dan berguna.
Monitor sebagai Mini-OS
Konsep monitor sangat mirip dengan sebuah sistem operasi. Satu dapat mempertimbangkan inisialisasi sebagaimana data yang diinisialisasi ketika sistem boot up, data pribadi dan kode sebagai struktur data internal dan fungsi dari sebuah sistem operasi, dan prosedur monitor sebagai panggilan sistem. Program-program, tentu saja, benang yang membuat permintaan layanan. Oleh karena itu, monitor bisa dianggap sebagai mini-OS dengan layanan terbatas.
Persamaan dan perbedaannya:
Sejak menunggu operasi sinyal pada semaphores dan pada monitor kondisi variabel yang sama, untuk membantu Anda membedakan perbedaan mereka dan menggunakannya dengan benar, berikut ini adalah perbandingan singkat.
Perbedaan:
• operasi semaphore tersebar pada seluruh section program
• pada monitor, sinkronosasi dikendalikan oleh prosedur tertentu, dimana shared data hanya bisa diakses melalui prosedur tersebut
• dalam penggunaan semaphore mungkin timbul kesalahan yang sulit terdeteksi (misal: deadlock), yang dicegah oleh monitor
Di samping itu, sinyal operasi menunggu kondisi variabel monitor mirip dengan P dan operasi V pada perhitungan semaphores. Sebuah pernyataan tunggu dapat memblokir proses itu eksekusi, sedangkan pernyataan sinyal dapat menyebabkan proses lain menjadi diblokir. Namun, ada beberapa perbedaan di antara mereka. Ketika sebuah proses mengeksekusi operasi P, tidak selalu menghalangi proses tersebut karena semaphore penghitungan mungkin lebih besar dari nol. Sebaliknya, ketika sebuah pernyataan menunggu dieksekusi, selalu blok proses. Saat tugas yang mengeksekusi operasi V pada semaphore, itu baik unblocks suatu tugas menunggu yang semaphore atau increment yang semaphore counter jika tidak ada tugas untuk membuka. Di sisi lain, jika suatu proses mengeksekusi pernyataan sinyal ketika tidak ada proses lain untuk membuka blokir, tidak ada efek pada variabel kondisi.
Perbedaan lain antara semaphores dan monitor adalah bahwa pengguna terbangun oleh operasi V dapat melanjutkan eksekusi tanpa penundaan. Sebaliknya, pengguna terbangun oleh operasi sinyal restart hanya ketika monitor terkunci.
Selain itu, solusi monitor terstruktur lebih banyak dari yang satu dengan semaphores karena data dan prosedur yang dikemas dalam satu modul tunggal dan bahwa pengecualian saling disediakan secara otomatis oleh pelaksanaannya.
3. Pengertian Deadlock dan Starvation beserta contohnya:
a) Deadlock
Deadlock secara bahasa berarti buntu atau kebuntuan. Dalam definisi lebih lengkap, deadlock berarti suatu keadaan dimana sistem seperti terhenti dikarenakan setiap proses memiliki sumber daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh proses lain. Keadaan seperti ini hanya dapat terjadi pada akses terhadap sumber daya yang tidak bisa dibagi atau non-sharable.
Contoh:
kasus ilustrasi dari kejadian deadlock pada dunia nyata, yaitu pada lalu lintas dijembatan. Dapat dilihat bahwa kedua mobil yang berada di tengah-tengah jembatan tidak dapat maju dan hanya
menunggu. Penyelesaian dari masalah tersebut adalah salah satu dari mobil tersebut mundur, sehingga mobil yang lain dapat maju. Mobil pada kasus ini adalah proses, sedangkan jembatan adalah sumber daya. Kedua mobil berebut untuk menggunakan sumber daya, namun karena sumber daya tersebut hanya dapat digunakan oleh satu proses saja, maka terjadilah deadlock.
Ilustrasinya:
ü Dua Proses, P1 dan P2
ü Dua Resource kritis R1 dan R2
ü Proses P1 dan P2 harus mengakses kedua sumber daya.
Kondisi berikut dapat terjadi : R1 diberikan ke P1, sedang R2 di berikan ke P2.
Karena untuk melanjutkan ekssekusi memerlukan sumber daya sekaligus maka kedua proses akan saling menunggu sumber daya yang lainnya, selamanya. Tidak ada proses yang dapat melepaskan sumber daya yang telah dipegangnya karena menunnggu sumber daya lain yang tidak pernah diperolehnya. Keduanya tidak membuat proses kemajuan apapaun, kedua proses tersebut dalam kondisi deadlock.
Kondisi deadlock merupakan kondisi terparah karena banyak proses dapat terlibat dan semua yang terlibat tidak dapat mengakhiri prosesnya secara benar. Beragam mekanisme diusulkan untuk mengatasi kondisi deadlock.
b) Starvation
Ilustrasinya :
ü Terdapat tiga proses P1, P1, dan P3
ü P1, P2, dan P3 memerlukan pengaksesan sumber daya R secara periodik
Terjadi Skenario berikut:
ü P1 sedang di beri sumber daya R, P2, dan P3 Blocked menunggu sumber daya R.
ü Ketika P1 keluar daricritical section, P2 dan P3 diijinkan mengakse R.
ü Asumsi P3 diberi hak akses. Kemudian setelah selesai, hak akses kembali diberikan ke P1 yang saat itu kembali membutuhkan sumber daya R.
Jika pemberian hak akses bergantian terus-menerus antara P1 dan P3, maka P2 tidak pernah memperoleh pengaksesan sumber daya R. meskipun tidak ada deadlock, pada sutuasi ini P2 mengalami starvation.
Untuk pemahaman lebih jelas, berikut detail dari penjelasannya:
Deadlock adalah situasi di mana dua atau lebih proses yang tidak dapat dilanjutkan karena masing-masing sedang menunggu satu yang lain untuk melakukan sesuatu.
Deadlock mengacu situasi di mana satu set dari dua atau lebih proses yang menunggu untuk anggota lain dimana diset untuk menyelesaikan operasi untuk memprosesnya, tapi tidak ada anggota yang mampu memproses. Deadlock adalah fenomena yang sulit untuk mengantisipasi, dan tidak ada solusi umum yang mudah untuk mengatasi masalah ini. Ada tiga pendekatan utama untuk berurusan dengan deadlock: pencegahan, penghindaran, dan deteksi.
Dalam Hal ini, dimungkinkan untuk dua atau lebih program yang akan menutup telepon menunggu satu sama lain. Sebagai contoh, dua program mungkin masing-masing memerlukan dua perangkat I / O untuk melakukan beberapa operasi (misalnya, disk untuk menyalin tape). Salah satu program telah
merebut kendali dari salah satu perangkat dan program lain yang memiliki kontrol dari perangkat lain. Setiap menunggu program lain untuk melepaskan sumber daya yang diinginkan. Deadlock tersebut mungkin tergantung pada waktu kesempatan alokasi sumber daya dan pelepasannya.
Prinsip-Prinsip Deadlock
Deadlock dapat didefinisikan sebagai memblokir permanen dari serangkaian proses yang baik bersaing untuk sumber daya sistem atau berkomunikasi satu sama lain. Satu set proses adalah jalan buntu ketika setiap proses dalam set diblokir menunggu suatu peristiwa (biasanya membebaskan beberapa sumber daya yang diminta) yang hanya dapat dipicu oleh lain diblokir proses dalam set. Deadlock adalah permanen karena tidak ada peristiwa yang pernah dipicu. Tidak seperti masalah lain dalam proses manajemen bersamaan, ada ada solusi efisien dalam kasus umum.
Semua kebuntuan melibatkan konflik akan kebutuhan sumber daya oleh dua atau lebih proses. Sebuah contoh umum adalah kebuntuan lalu lintas. Gambar 6.1a menunjukkan situasi di mana empat mobil telah tiba di sebuah simpang empat arah berhenti di kurang lebih sama waktu. Keempat kuadran dari persimpangan adalah sumber daya di mana kendali dibutuhkan. Secara khusus, jika semua empat mobil ingin pergi langsung melalui persimpangan itu, kebutuhan sumber daya adalah sebagai berikut:
• Mobil 1, bepergian ke utara, membutuhkan kuadran a dan b.
• Mobil 2, membutuhkan kuadran b dan c.
• Mobil 3, membutuhkan kuadran c dan d.
• Mobil 4, membutuhkan kuadran d dan a.
Aturan khas jalan di Amerika Serikat adalah bahwa mobil di halte empat arah harus menunda untuk mobil segera haknya. Aturan ini bekerja jika hanya ada dua atau tiga mobil di persimpangan. Misalnya, jika hanya utara dan arah barat mobil tiba di persimpangan, mobil utara akan menunggu dan mobil ke arah barat diterima. Namun, jika semua empat mobil tiba pada waktu yang sama, masing-masing akan menahan diri dari memasuki persimpangan, ini menyebabkan kebuntuan potensial. Kebuntuan ini hanya potensial, tidak aktual, karena sumber daya yang diperlukan tersedia untuk salah satu mobil untuk melanjutkan. Jika salah satu mobil akhirnya melanjutkan, maka yang lain juga dapat melanjutkannya.
Namun, jika semua empat mobil mengabaikan aturan dan lanjutkan (hati-hati) ke perempatan pada saat yang sama, maka setiap mobil merebut satu sumber daya (satu kuadran) tetapi tidak dapat dilanjutkan karena kedua sumber daya yang diperlukan telah disita oleh mobil lain. Ini merupakan kebuntuan yang sebenarnya.
Mari kita lihat gambaran dari kebuntuan yang melibatkan proses-proses dan komputer
sumber daya. Gambar 6.2 (berdasarkan satu di [BACO03]), yang kami sebut sebagai diagram kemajuan bersama, menggambarkan kemajuan dua proses yang bersaing untuk dua sumber. Setiap proses membutuhkan penggunaan eksklusif dari kedua sumber daya untuk sebuah tertentu jangka waktu tertentu. Dua proses, P dan Q, mempunyai bentuk umum berikut:
Sebagai contoh sederhana, Deadlock terjadi jika dua proses memerlukan dua sumber daya yang sama untuk melanjutkan dan masing-masing memiliki satu kepemilikan. Kecuali beberapa tindakan yang diambil, setiap proses akan menunggu tanpa batas waktu untuk sumber daya yang hilang tersebut.
Starvation adalah situasi di mana proses runnable yang terlupakan tanpa batas oleh penjadwal; meskipun mampu melanjutkan, tetapi tidak pernah dipilih.
Starvation mengacu pada situasi di mana suatu proses siap untuk mengeksekusi tetapi terus ditolak akses ke prosesor untuk mendahulukan proses lainnya. Dalam sebagian besar, starvation ditangani sebagai isu penjadwalan.
Contoh, perhatikan dua proses, P1 dan P2, dan dua sumber daya, R1 dan R2. Misalkan bahwa setiap proses membutuhkan akses ke kedua sumber daya untuk melakukan sebagian fungsinya. Maka mungkin untuk memiliki situasi berikut ini:
OS menugaskan R1 untuk P2, dan R2 untuk P1. Setiap proses sedang menunggu salah satu dari dua sumber daya. Tidak akan melepaskan sumber daya yang sudah memiliki sampai telah mengakuisisi sumber daya lainnya dan melakukan fungsi yang membutuhkan baik sumber daya. Kedua proses ini menemui deadlock (jalan buntu).
Sebuah masalah pengendalian akhir ini adalah starvation. Misalkan tiga proses (P1, P2, P3) masing-masing membutuhkan akses berkala kepada sumber daya R. Pertimbangkan situasi di mana P1 adalah memiliki sumber daya, dan kedua P2 dan P3 yang tertunda, menunggu sumber daya itu.
Ketika keluar dari critical section P1, baik P2 atau P3 harus diberi akses ke R. Asumsikan bahwa OS memberikan akses ke P3 dan bahwa P1 lagi membutuhkan akses sebelum P3 menyelesaikan critical section-nya. Jika OS memberikan akses ke P3 P1 setelah selesai, dan kemudian bergantian memberikan akses ke P1 dan P3, maka P2 dapat tanpa batas waktu menolak akses ke sumber daya, meskipun tidak ada situasi deadlock
Semaphore termasuk pendekatan yang diajukan oleh Djikstra, dengan prinsip bahwa dua proses atau lebih dapat bekerja sama dengan menggunakan penanda-penanda sederhana. Seperti proses dapat dipaksa berhenti pada suatu saat, sampai proses mendapatkan penanda tertentu itu. Sembarang kebutuhan koordinasi kompleks dapat dipenuhi dengan struktur penanda yang cocok untuk kebutuhan itu. Variabel khusus untuk penanda ini disebut semaphore.Semaphore mempunyai dua sifat, yaitu:
a.Semaphore dapat diinisialisasi dengan nilai non-negatif.
b.Terdapat dua operasi terhadap semaphore, yaitu Down dan Up. Usulan asli yang disampaikan Djikstra adalah operasi P dan V.
Semaphore adalah salah satu teknik sinyal sederhana, dan merupakan konsep penting dalam OS desain, dimana sebuah nilai integer digunakan untuk pensinyalan antara proses. Hanya tiga operasi yang mungkin dilakukan pada semaphore, yang semuanya atom: inisialisasi, penurunan, dan penaikan. Operasi pengurangan dapat mengakibatkan terhalangnya proses, dan kenaikan dari pengoperasian yang sedang berlangsung dapat mengakibatkan terblokirnya suatu proses. Hal ini juga dikenal sebagai sebuah perhitungan semaphore atau semaphore umum.
Semaphore adalah bendera digunakan untuk memeriksa apakah sumber daya saat ini sedang digunakan oleh thread atau proses. Misalnya, jika suatu proses ingin menggunakan printer, terlebih dahulu perlu memastikan printer tersedia dengan memeriksa untuk melihat apakah semaphore telah ditetapkan. jika sudah diatur, maka perlu menunggu untuk proses yang saat ini telah selesai. Namun, jika printer bebas, proses ini akan menetapkan semaphore dan mulai menggunakan printer, memblokir akses ke semua proses lainnya sampai selesai.
Semaphore adalah teknik klasik untuk melindungi bagian penting dari kode dari yang secara simultan dieksekusi oleh lebih dari satu thread. Semaphore adalah generalisasi dari monitor. Sebuah monitor memungkinkan hanya satu thread untuk mengunci objek sekaligus. Semaphore A N memungkinkan proses. Proses meraih semaphore-eksklusif untuk menggunakan semi disebut menenggak semaphore karena mereka diimplementasikan dengan integer Countdown yang decrements untuk setiap kunci dan kenaikan untuk masing-masing membuka. Jika semaphore adalah sepenuhnya terisi, thread baru ingin menggunakannya akan menunggu sampai thread beberapa rilis kunci dengan upping semaphore itu. Untuk semaphore untuk bekerja, cek untuk penuh, dan penurunan harus dilakukan semua dalam satu instruksi yang tidak pernah terputus atom. Instruksi monitor JVM menyediakan dukungan hardware yang diperlukan untuk mensimulasikan semaphores.
Semaphore s, lain kontribusi penting oleh EW Dijkstra, dapat dilihat sebagai ekstensi untuk mutex kunci. Semaphore adalah suatu obyek dengan dua metode Tunggu dan Sinyal, sebuah integer swasta counter dan antrian swasta (benang). Semantik dari semaphore adalah sangat sederhana. Misalkan S adalah semaphore yang swasta counter telah diinisialisasi ke integer non-negatif.
• Ketika Tunggu dijalankan oleh thread, kita memiliki dua kemungkinan:
o Penghitung S adalah positif
Dalam hal ini, konter ini mengalami penurunan sebesar 1 dan benang kembali pelaksanaannya.
o Penghitung S adalah nol
Dalam hal ini, benang ditangguhkan dan dimasukkan ke dalam antrian pribadi S.
• Ketika Sinyal dijalankan oleh thread, kami juga memiliki dua kemungkinan:
o Antrian S tidak memiliki benang menunggu
Penghitung S ditingkatkan oleh satu dan benang kembali pelaksanaannya.
o Antrian S telah menunggu threads
Dalam hal ini, konter S harus nol (lihat pembahasan Tunggu di atas). Salah satu benang menunggu akan diizinkan untuk meninggalkan antrian dan melanjutkan pelaksanaannya. Benang yang mengeksekusi Sinyal juga terus.
Operasi Tunggu atau Signal adalah atom. Ini berarti sekali kegiatan Tunggu mulai (yaitu, pengujian dan penurunan nilai counter dan memasukkan benang ke dalam antrian), mereka akan terus sampai akhir tanpa gangguan apapun. Lebih tepatnya, meskipun ada banyak langkah untuk melaksanakan Tunggu dan Signal, langkah-langkah ini dianggap sebagai instruksi non-interruptible tunggal. Demikian pula, hal yang sama berlaku untuk Sinyal. Apalagi, jika lebih dari satu benang mencoba mengeksekusi Tunggu (atau sinyal), hanya satu dari mereka akan berhasil. Kita tidak boleh membuat asumsi tentang mana thread akan berhasil.
Tunggu karena dapat menyebabkan thread untuk memblokir (yaitu, ketika counter nol), ia memiliki efek yang sama dari operasi kunci dari sebuah kunci mutex. Demikian pula, sebuah sinyal dapat melepaskan benang tunggu, dan mirip dengan membuka operasi. Bahkan, semaphores dapat digunakan sebagai kunci mutex. Pertimbangkan S semaphore dengan nilai awal 1. Kemudian, Tunggu dan Signal sesuai untuk mengunci dan membuka:
Mari kita periksa bagaimana sepasang Tunggu dan Signal dapat menjamin pengecualian bersama. Perlu diingat bahwa nilai awal counter dari S adalah 1. Misalkan sejumlah benang mencoba untuk eksekusi Tunggu. Karena hanya ada satu thread berhasil dapat mengeksekusi Tunggu, thread ini, katakanlah A, menyebabkan counter berkurang sebesar 1, dan memasuki bagian yang kritis. Karena nilai awal counter adalah 1, sekali thread A memasuki critical section, konter menjadi 0, dan, sebagai hasilnya, semua usaha berikutnya dalam melaksanakan Tunggu akan diblokir. Oleh karena itu, membenarkan klaim kita bahwa Tunggu mirip untuk mengunci.
Ketika Sebuah thread keluar dari critical section, Sinyal dijalankan. Jika ada menunggu benang, salah satu dari mereka akan dirilis, dan thread ini dirilis memasuki critical section. Perhatikan bahwa counter masih nol (karena, dalam hal ini, Sinyal tidak meningkatkan dan Tunggu tidak mengurangi counter), yang berarti semua thread berikutnya yang mencoba mengeksekusi Tunggu diblokir. Di sisi lain, jika tidak ada benang menunggu, pelaksanaan Sinyal menyebabkan nilai dari counter akan meningkat dengan 1, sehingga nilai saat ini 1. Dalam hal ini, thread berikutnya yang mengeksekusi Tunggu bisa masuk ke bagian kritis. Oleh karena itu, Sinyal mirip untuk membuka. Singkatnya, kita belajar bahwa pengaturan counter untuk 1 awalnya akan menjamin bahwa paling banyak satu thread bisa di bagian kritis, jika semua benang yang melibatkan mengikuti Tunggu sama – urutan Sinyal.
Jika Anda berhati-hati, Anda akan melihat bahwa nilai counter adalah 1 atau 0, dan tidak pernah memiliki nilai lain. Oleh karena itu, disebut sebagai semaphore biner. Jika kita mengganti counter dengan variabel Boolean dan menafsirkan 1 dan 0 sebagai benar (yaitu, kunci terbuka) dan false (yaitu, kunci tertutup), masing-masing, maka semaphore biner menjadi kunci mutex! Karena itu, Anda dapat menggunakan kunci mutex atau semaphore biner bergantian.
Namun, keindahan menggunakan semaphores adalah bahwa nilai awal tidak harus 1. Bisa jadi ada nilai non-negatif. Kemudian kita akan membahas teknik-teknik lain semaphores menggunakan.
Kemajuan besar pertama dalam menangani masalah proses konkuren datang pada tahun 1965 dengan risalah Dijkstra [DIJK65]. Dijkstra prihatin dengan desain dari OS sebagai kumpulan proses sekuensial dan bekerja sama dengan pembangunan mekanisme yang efisien dan dapat diandalkan untuk mendukung kerja sama. Mekanisme ini hanya bias mudah digunakan oleh proses pengguna jika prosesor dan OS membuat mekanisme yang tersedia.
[DOWN07] menunjukkan tiga konsekuensi menarik dari definisi semaphore:
• Secara umum, tidak ada cara untuk mengetahui sebelum proses decrement semaphore sebuah akan terblokir atau tidak.
• Setelah proses increment semaphore dan proses lain akan berjalan, kedua proses terus berjalan bersamaan. Tidak ada cara untuk mengetahui proses, jika salah satu, akan segera melanjutkan pada sistem prosesor tunggal.
• Saat sinyal Anda semaphore, Anda tidak perlu tahu apakah proses yang lain sedang menunggu, sehingga jumlah proses yang diblokir mungkin nol atau satu.
2.Konsep Dasar Monitor
Monitor termasuk kumpulan prosedur, variabel dan struktur data di satu modul atau paket khusus. Proses dapat memanggil prosedur-prosedur kapan pun diinginkan. Tapi proses tak dapat mengakses struktur data internal dalam monitor secara langsung. Hanya lewat prosedur-prosedur yang dideklarasikan minitor untuk mengakses struktur internal.
Java menggunakan monitor ke benang koordinasi untuk memastikan mereka tidak tersandung saling mengakses data yang sama. Dengan monitor, Anda mengunci obyek, bagian-bagian penting dari kode atau Anda mengunci seluruh metode dengan menyatakan mereka disinkronisasi. Monitor memiliki dukungan hardware test dan mengatur di belakang mereka untuk memastikan cek thread untuk melihat apakah monitor sudah dikunci dan jika tidak, menyita mengunci semua dalam satu operasi atom non-interruptible. Tanpa atomicity, thread mungkin periksa apakah monitor tidak terkunci, dan memiliki beberapa thread lain ambil monitor sebelum mendapat kesempatan untuk menguncinya. Puritan akan menunjukkan bahwa monitor sebenarnya bukan kunci, melainkan kunci adalah cara yang digunakan untuk melindungi bagian penting dari kode.
Monitor Sebuah bahasa pemrograman membangun yang merangkum variabel, prosedur akses dan inisialisasi kode dalam suatu variabel tipe data abstrak. Monitor hanya dapat diakses melalui prosedur akses dan hanya satu proses yang dapat secara aktif mengakses monitor dalam satu waktu. Prosedur-prosedur pengaksesan adalah bagian penting. Dimana monitor mungkin memiliki antrian proses-proses yang sedang menunggu untuk mengaksesnya.
Anda mungkin mendapatkan pengalaman dari belajar semua contoh semaphore bahwa sinyal dan menunggu panggilan masih dapat tersebar di mana-mana dalam program anda dengan cara yang tidak terlalu terstruktur dengan baik. Jika Anda benar-benar mendapatkan seperti perasaan, konsep monitor datang untuk menyelamatkan. Konsep monitor berasal dari 1974 kertas CAR Hoare’s.
Sebuah monitor memiliki empat komponen seperti yang ditunjukkan di bawah ini: inisialisasi, data pribadi, prosedur memonitor, dan antrian masuk monitor. Komponen inisialisasi berisi kode yang digunakan tepat satu kali ketika monitor dibuat, Bagian data pribadi berisi semua data pribadi, termasuk prosedur swasta, yang hanya dapat digunakan dalam monitor. Dengan demikian, barang-barang pribadi tidak terlihat dari luar monitor. Prosedur monitor prosedur yang dapat dipanggil dari luar monitor. Antrian entri memantau berisi semua thread yang disebut prosedur monitor tapi belum diberikan izin. Kita akan kembali ke ini segera.
Oleh karena itu, monitor terlihat seperti kelas dengan inisialisasi, data pribadi dan prosedur monitor sesuai dengan konstruktor, data pribadi dan metode kelas tersebut. Satu-satunya perbedaan utama adalah bahwa kelas tidak memiliki antrian masuk.
Monitor yang seharusnya digunakan dalam lingkungan multithreaded atau multiproses di mana beberapa thread / proses dapat menghubungi prosedur monitor pada saat yang sama meminta layanan. Dengan demikian, monitor menjamin bahwa setiap saat paling banyak satu thread bisa mengeksekusi dalam monitor! Apa artinya ini? Ketika thread panggilan prosedur monitor, kita dapat melihat prosedur monitor disebut sebagai perpanjangan ke thread panggilan. Jika prosedur monitor disebut dalam eksekusi, kita akan mengatakan thread memanggil di monitor melaksanakan prosedur monitor disebut.
Sekarang, jika dua thread di monitor (yaitu, mereka adalah melaksanakan dua, mungkin, monitor prosedur yang sama), beberapa data pribadi dapat dimodifikasi oleh kedua benang pada saat yang sama menyebabkan kondisi ras terjadi. Oleh karena itu, untuk menjamin keutuhan data pribadi, monitor saling memberlakukan pengecualian implisit. Lebih tepatnya, jika thread panggilan prosedur monitor, thread ini akan diblokir jika ada thread lain eksekusi pada monitor. Mereka benang yang tidak diberikan izin masuk akan antri masuk ke antrian monitor luar monitor. Ketika monitor menjadi kosong (yaitu, tidak ada thread mengeksekusi di dalamnya), salah satu benang dalam antrian entri akan dirilis dan diberikan izin untuk menjalankan prosedur monitor disebut. Meskipun kita mengatakan “antrian masuk,” Anda tidak harus melihat secara harfiah. Lebih tepatnya, ketika thread harus dilepaskan dari antrian masuk, Anda tidak perlu menganggap kebijakan apapun yang thread yang akan dirilis.
Secara ringkas, monitor memastikan saling eksklusi otomatis sehingga tidak ada lebih dari satu thread bisa mengeksekusi dalam memonitor setiap saat. Ini adalah kemampuan yang sangat usably dan berguna.
Monitor sebagai Mini-OS
Konsep monitor sangat mirip dengan sebuah sistem operasi. Satu dapat mempertimbangkan inisialisasi sebagaimana data yang diinisialisasi ketika sistem boot up, data pribadi dan kode sebagai struktur data internal dan fungsi dari sebuah sistem operasi, dan prosedur monitor sebagai panggilan sistem. Program-program, tentu saja, benang yang membuat permintaan layanan. Oleh karena itu, monitor bisa dianggap sebagai mini-OS dengan layanan terbatas.
Persamaan dan perbedaannya:
Sejak menunggu operasi sinyal pada semaphores dan pada monitor kondisi variabel yang sama, untuk membantu Anda membedakan perbedaan mereka dan menggunakannya dengan benar, berikut ini adalah perbandingan singkat.
Semaphore | Monitor – Kondisi Variabel |
Dapat digunakan di mana saja dalam program, tetapi seharusnya tidak digunakan dalam monitor Hanya dapat digunakan pada monitor | Hanya dapat digunakan pada monitor |
Wait() tidak selalu memblokir pemanggil (yaitu, ketika counter semaphore lebih besar dari nol). | Wait() selalu blok pemanggil. |
Signal() baik melepaskan thread yang diblokir, jika ada satu, atau meningkatkan semaphore counter. | Signal() baik melepaskan thread yang diblokir, jika ada satu, atau sinyal hilang seolah-olah itu tidak pernah terjadi. |
Wait() tidak selalu memblokir pemanggil (yaitu, ketika counter semaphore lebih besar dari nol). | Jika Signal () melepaskan thread yang diblokir, pemanggil hasil monitor (tipe Hoare) atau terus (Mesa Type). Hanya satu dari pemanggil atau threadyang dirilis dapat melanjutkan, tapi tidak keduanya. |
Perbedaan:
• operasi semaphore tersebar pada seluruh section program
• pada monitor, sinkronosasi dikendalikan oleh prosedur tertentu, dimana shared data hanya bisa diakses melalui prosedur tersebut
• dalam penggunaan semaphore mungkin timbul kesalahan yang sulit terdeteksi (misal: deadlock), yang dicegah oleh monitor
Di samping itu, sinyal operasi menunggu kondisi variabel monitor mirip dengan P dan operasi V pada perhitungan semaphores. Sebuah pernyataan tunggu dapat memblokir proses itu eksekusi, sedangkan pernyataan sinyal dapat menyebabkan proses lain menjadi diblokir. Namun, ada beberapa perbedaan di antara mereka. Ketika sebuah proses mengeksekusi operasi P, tidak selalu menghalangi proses tersebut karena semaphore penghitungan mungkin lebih besar dari nol. Sebaliknya, ketika sebuah pernyataan menunggu dieksekusi, selalu blok proses. Saat tugas yang mengeksekusi operasi V pada semaphore, itu baik unblocks suatu tugas menunggu yang semaphore atau increment yang semaphore counter jika tidak ada tugas untuk membuka. Di sisi lain, jika suatu proses mengeksekusi pernyataan sinyal ketika tidak ada proses lain untuk membuka blokir, tidak ada efek pada variabel kondisi.
Perbedaan lain antara semaphores dan monitor adalah bahwa pengguna terbangun oleh operasi V dapat melanjutkan eksekusi tanpa penundaan. Sebaliknya, pengguna terbangun oleh operasi sinyal restart hanya ketika monitor terkunci.
Selain itu, solusi monitor terstruktur lebih banyak dari yang satu dengan semaphores karena data dan prosedur yang dikemas dalam satu modul tunggal dan bahwa pengecualian saling disediakan secara otomatis oleh pelaksanaannya.
3. Pengertian Deadlock dan Starvation beserta contohnya:
a) Deadlock
Deadlock secara bahasa berarti buntu atau kebuntuan. Dalam definisi lebih lengkap, deadlock berarti suatu keadaan dimana sistem seperti terhenti dikarenakan setiap proses memiliki sumber daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh proses lain. Keadaan seperti ini hanya dapat terjadi pada akses terhadap sumber daya yang tidak bisa dibagi atau non-sharable.
Contoh:
kasus ilustrasi dari kejadian deadlock pada dunia nyata, yaitu pada lalu lintas dijembatan. Dapat dilihat bahwa kedua mobil yang berada di tengah-tengah jembatan tidak dapat maju dan hanya
menunggu. Penyelesaian dari masalah tersebut adalah salah satu dari mobil tersebut mundur, sehingga mobil yang lain dapat maju. Mobil pada kasus ini adalah proses, sedangkan jembatan adalah sumber daya. Kedua mobil berebut untuk menggunakan sumber daya, namun karena sumber daya tersebut hanya dapat digunakan oleh satu proses saja, maka terjadilah deadlock.
Ilustrasinya:
ü Dua Proses, P1 dan P2
ü Dua Resource kritis R1 dan R2
ü Proses P1 dan P2 harus mengakses kedua sumber daya.
Kondisi berikut dapat terjadi : R1 diberikan ke P1, sedang R2 di berikan ke P2.
Karena untuk melanjutkan ekssekusi memerlukan sumber daya sekaligus maka kedua proses akan saling menunggu sumber daya yang lainnya, selamanya. Tidak ada proses yang dapat melepaskan sumber daya yang telah dipegangnya karena menunnggu sumber daya lain yang tidak pernah diperolehnya. Keduanya tidak membuat proses kemajuan apapaun, kedua proses tersebut dalam kondisi deadlock.
Kondisi deadlock merupakan kondisi terparah karena banyak proses dapat terlibat dan semua yang terlibat tidak dapat mengakhiri prosesnya secara benar. Beragam mekanisme diusulkan untuk mengatasi kondisi deadlock.
b) Starvation
Ilustrasinya :
ü Terdapat tiga proses P1, P1, dan P3
ü P1, P2, dan P3 memerlukan pengaksesan sumber daya R secara periodik
Terjadi Skenario berikut:
ü P1 sedang di beri sumber daya R, P2, dan P3 Blocked menunggu sumber daya R.
ü Ketika P1 keluar daricritical section, P2 dan P3 diijinkan mengakse R.
ü Asumsi P3 diberi hak akses. Kemudian setelah selesai, hak akses kembali diberikan ke P1 yang saat itu kembali membutuhkan sumber daya R.
Jika pemberian hak akses bergantian terus-menerus antara P1 dan P3, maka P2 tidak pernah memperoleh pengaksesan sumber daya R. meskipun tidak ada deadlock, pada sutuasi ini P2 mengalami starvation.
Untuk pemahaman lebih jelas, berikut detail dari penjelasannya:
Deadlock adalah situasi di mana dua atau lebih proses yang tidak dapat dilanjutkan karena masing-masing sedang menunggu satu yang lain untuk melakukan sesuatu.
Deadlock mengacu situasi di mana satu set dari dua atau lebih proses yang menunggu untuk anggota lain dimana diset untuk menyelesaikan operasi untuk memprosesnya, tapi tidak ada anggota yang mampu memproses. Deadlock adalah fenomena yang sulit untuk mengantisipasi, dan tidak ada solusi umum yang mudah untuk mengatasi masalah ini. Ada tiga pendekatan utama untuk berurusan dengan deadlock: pencegahan, penghindaran, dan deteksi.
Dalam Hal ini, dimungkinkan untuk dua atau lebih program yang akan menutup telepon menunggu satu sama lain. Sebagai contoh, dua program mungkin masing-masing memerlukan dua perangkat I / O untuk melakukan beberapa operasi (misalnya, disk untuk menyalin tape). Salah satu program telah
merebut kendali dari salah satu perangkat dan program lain yang memiliki kontrol dari perangkat lain. Setiap menunggu program lain untuk melepaskan sumber daya yang diinginkan. Deadlock tersebut mungkin tergantung pada waktu kesempatan alokasi sumber daya dan pelepasannya.
Prinsip-Prinsip Deadlock
Deadlock dapat didefinisikan sebagai memblokir permanen dari serangkaian proses yang baik bersaing untuk sumber daya sistem atau berkomunikasi satu sama lain. Satu set proses adalah jalan buntu ketika setiap proses dalam set diblokir menunggu suatu peristiwa (biasanya membebaskan beberapa sumber daya yang diminta) yang hanya dapat dipicu oleh lain diblokir proses dalam set. Deadlock adalah permanen karena tidak ada peristiwa yang pernah dipicu. Tidak seperti masalah lain dalam proses manajemen bersamaan, ada ada solusi efisien dalam kasus umum.
Semua kebuntuan melibatkan konflik akan kebutuhan sumber daya oleh dua atau lebih proses. Sebuah contoh umum adalah kebuntuan lalu lintas. Gambar 6.1a menunjukkan situasi di mana empat mobil telah tiba di sebuah simpang empat arah berhenti di kurang lebih sama waktu. Keempat kuadran dari persimpangan adalah sumber daya di mana kendali dibutuhkan. Secara khusus, jika semua empat mobil ingin pergi langsung melalui persimpangan itu, kebutuhan sumber daya adalah sebagai berikut:
• Mobil 1, bepergian ke utara, membutuhkan kuadran a dan b.
• Mobil 2, membutuhkan kuadran b dan c.
• Mobil 3, membutuhkan kuadran c dan d.
• Mobil 4, membutuhkan kuadran d dan a.
Aturan khas jalan di Amerika Serikat adalah bahwa mobil di halte empat arah harus menunda untuk mobil segera haknya. Aturan ini bekerja jika hanya ada dua atau tiga mobil di persimpangan. Misalnya, jika hanya utara dan arah barat mobil tiba di persimpangan, mobil utara akan menunggu dan mobil ke arah barat diterima. Namun, jika semua empat mobil tiba pada waktu yang sama, masing-masing akan menahan diri dari memasuki persimpangan, ini menyebabkan kebuntuan potensial. Kebuntuan ini hanya potensial, tidak aktual, karena sumber daya yang diperlukan tersedia untuk salah satu mobil untuk melanjutkan. Jika salah satu mobil akhirnya melanjutkan, maka yang lain juga dapat melanjutkannya.
Namun, jika semua empat mobil mengabaikan aturan dan lanjutkan (hati-hati) ke perempatan pada saat yang sama, maka setiap mobil merebut satu sumber daya (satu kuadran) tetapi tidak dapat dilanjutkan karena kedua sumber daya yang diperlukan telah disita oleh mobil lain. Ini merupakan kebuntuan yang sebenarnya.
Mari kita lihat gambaran dari kebuntuan yang melibatkan proses-proses dan komputer
sumber daya. Gambar 6.2 (berdasarkan satu di [BACO03]), yang kami sebut sebagai diagram kemajuan bersama, menggambarkan kemajuan dua proses yang bersaing untuk dua sumber. Setiap proses membutuhkan penggunaan eksklusif dari kedua sumber daya untuk sebuah tertentu jangka waktu tertentu. Dua proses, P dan Q, mempunyai bentuk umum berikut:
Process P | Process Q |
• • • | • • • |
Get A | Get B |
• • • | • • • |
Get B | Get A |
• • • | • • • |
Release A | Release B |
• • • | • • • |
Release B | Release A |
• • • | • • • |
Sebagai contoh sederhana, Deadlock terjadi jika dua proses memerlukan dua sumber daya yang sama untuk melanjutkan dan masing-masing memiliki satu kepemilikan. Kecuali beberapa tindakan yang diambil, setiap proses akan menunggu tanpa batas waktu untuk sumber daya yang hilang tersebut.
Starvation adalah situasi di mana proses runnable yang terlupakan tanpa batas oleh penjadwal; meskipun mampu melanjutkan, tetapi tidak pernah dipilih.
Starvation mengacu pada situasi di mana suatu proses siap untuk mengeksekusi tetapi terus ditolak akses ke prosesor untuk mendahulukan proses lainnya. Dalam sebagian besar, starvation ditangani sebagai isu penjadwalan.
Contoh, perhatikan dua proses, P1 dan P2, dan dua sumber daya, R1 dan R2. Misalkan bahwa setiap proses membutuhkan akses ke kedua sumber daya untuk melakukan sebagian fungsinya. Maka mungkin untuk memiliki situasi berikut ini:
OS menugaskan R1 untuk P2, dan R2 untuk P1. Setiap proses sedang menunggu salah satu dari dua sumber daya. Tidak akan melepaskan sumber daya yang sudah memiliki sampai telah mengakuisisi sumber daya lainnya dan melakukan fungsi yang membutuhkan baik sumber daya. Kedua proses ini menemui deadlock (jalan buntu).
Sebuah masalah pengendalian akhir ini adalah starvation. Misalkan tiga proses (P1, P2, P3) masing-masing membutuhkan akses berkala kepada sumber daya R. Pertimbangkan situasi di mana P1 adalah memiliki sumber daya, dan kedua P2 dan P3 yang tertunda, menunggu sumber daya itu.
Ketika keluar dari critical section P1, baik P2 atau P3 harus diberi akses ke R. Asumsikan bahwa OS memberikan akses ke P3 dan bahwa P1 lagi membutuhkan akses sebelum P3 menyelesaikan critical section-nya. Jika OS memberikan akses ke P3 P1 setelah selesai, dan kemudian bergantian memberikan akses ke P1 dan P3, maka P2 dapat tanpa batas waktu menolak akses ke sumber daya, meskipun tidak ada situasi deadlock
Senin, 24 Oktober 2011
Sistem Pendukung Keputusan
Kata Pengantar
Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, dengan limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya semata, allhamdulillah saya dapat menyelesaikan tugas Sistam Informasi Manajemen dengan materi “SISTEM INFORMASI AKUTANSI” ini dengan baik. Tidak ada kemudahan kecuali terhadap sesuatu yang Engkau jadikan mudah, dan kesusahan boleh jadi Engkau jadikan sebuah kemudahan. Makalah yang bisa dikatakan masih jauh dari sempurna.
Untuk menambah kesempurnaan makalah tersebut, saya mohon kritik dan saran anda yang membina untuk menambah wawasan teman – teman pembaca.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Penganta…………………………………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………. 3
Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………. 4
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan………………………………………………….. 7
Tahapan Sistem Pendukung Keputusan………………………………………………………. 8
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan…………………………………………………. 9
Tahap – tahap Pengambilan Keputusan……………………………………………………….. 10
Jenis Keputusan……………………………………………………………………………………………… 11
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan…………………………………………….. 12
Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan…………………………………… 15
Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan…………………………. 19
Sistem Pendukung Keputusan Beserta Kegunaannya
dengan Beberapa sistem lainnya………………………………………………………………….. 20
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………….. 27
PENDAHULUAN
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat didefinisikan sebagai suatu program komputer yang menyediakan informasi dalam domain aplikasi yang diberikan oleh suatu model analisis keputusan dan akses ke database, dimana hal ini ditujukan untuk mendukung pembuat keputusan (decision maker) dalam mengambil keputusan secara efektif baik dalam kondisi yang kompleks dan tidak terstruktur.
Sistem pengambilan keputusan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari totalitas system organisasi keseluruhan. Bahwa system oraganisasi paling tidak mencakup system fisik (system operasional), system manajemen (system keputusan), dan system informasi.
Organisasi yang bergerak dibidang produksi maupun jasa, tidak lepas dari problematika manajemen pada umumnya. Perubahan struktur pasar, produk, teknologi produksi, organisasi dan yang lainnyab terus terjadi sehingga berpengaruh pada kebijaksanaan manajemen yang dijalankan’salah satu kiat untuk menyiasati problematika tersebut adalah dengan mengembangkan serta meningkatkan potensi sumberdaya yang tersedia.
Oleh karena itu, penempatan dan pemanfaatan sumberdaya pada posisi yang tepat mutlak diperlikan. Dalam hal ini, pengelolaan dan pemberdayaan sumberdaya secara tepat sangat berperan karena merupakan suatu pendekatan strategis terhadap pendekatan kinerja organisasi. Untuk itu sangat diperlikan sebuah system pendukung keputusan yang efektif, yang tidak memisahkan antara manusia, sarana/prasarana, dan system manajemen secara keseliruhan agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Dalam menjaankan aktifitasnya, sekalipun didukung oleh potensi ekosistem dan eksesbilitas yang serba prospektif, namun disisi lain pemgambilan keputusan kerap dihadapkan pada masalah utama dalam penentuan masalah strategis yang sulit direalisikan akibat persepsi heterogen sejalan dengan kepentingan keputusan masing – masing individu / kelompok yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Sementara itu system pengambilan keputusan merupakan bagian tak terpisahkan dari totalitas system organisasi keseluruhan. System organisasi paling tidak mencakup system fisik (system operasional), system manajemen (system keputusan), dan system informasi(suyadi, 1992.)
Sistem fisik (system operasional) mencerminkan proses transformasi dari input (masukan) menjadi output (keluaran) melalui serangkaian mekanisme/proses dengan melibatkan sumber daya manusia dan non manusia (mesin, uang, bahan baku, energy, informasi, dan lain – lain).
System manajemen yang tidak lain merupakan sistem yang menghasilakan keputusan – keputusan yang diperlukan guna menjamin kelancaran system fisik. Oleh karena itu system manajemen ini menghasilkan sejumlah keputusan, maka sering pula system manajemen ini disebut sebagai system keputusan.
Ketajaman keputusan yang dihasilkan dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakuratan informasi yang dilibatkan didalam proses pengambilan keputusan itu sendiri. Maka peranan system informasi sangat penting dalam menyediakan informasi pendukung keputusan. Informasi ini bisa bersifat vertical (top-down maupun botton-up), horizontal, ataupun diagonal.
Aliran informasi vertical secara top-down mencerminkan adanya informasi strategis yang diterjemahkan menjadi informasi taktis dan operasional. Aliaran informasi horizontal merupakan pertukaran informasi antar bagian atau fungsi yang posisinya secara structural berada pada tingkatan yang sama ; misalnya antar manajer produksi dan manajer keuangan. Aliran informasi diagonal bisa terjadi antara bagian atau fungsi – fungsi organisasi yang secara structural berbeda tingkatnya. Dari uraian diatas diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan. Tujuannya adalah untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternative keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi – informasi yang diperoleh.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
Sistem pendukung keputusan (decision support systems disingkat DSS) dapat diartikan sebagai bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan atau sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Keen dan Scoot Morton :
“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “.
Menurut Moore and Chang :
“ Sistem Pendukung Keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa”.
Dari beberapa pengretian diatas dibawah ini terdapat beberapa tahapan dan tujuan dari sistem pendukung keputusan. Sebagai berikut,
Tahapan Sistem Pendukung Keputusan :
• Definisi masalah
• Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
• pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
• menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan :
• Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
• Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
• Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Tahap – tahap Pengambilan Keputusan
Dibawah ini tahap – tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon
( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Jenis Keputusan
Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain ( Herbert A. Simon ) :
Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan diatas maka dapat ditentukan enam karakteristik dan nilai guna antara lain :
Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception.
Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan.
Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur.
Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK yaitu ada empat, antara lain :
• SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
• SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
• SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
• Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah :
• Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
• Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
• Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
• SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :
Subsistem Manajemen Basis data (database),
Subsistem Manajemen Basis Model (modelbase),
Subsistem Pengolahan Dialog (userinterface).
Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem data merupakan bagian yang menyediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan. Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :
Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data,
Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah,
Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan,
Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas.
Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
Uraian diatas merupakan salah satu kekurangan dari subsistem msnajemen model , tetapi dari kelemahan tersebut terdapat pula Kelebihan atau Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :
Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah,
Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai,
Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai,
Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen.
Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk
membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.
Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.
Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar : Hubungan antara tiga komponen sistem pendukung keputusan
Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS),
Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr),
Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools).
Sistem Pendukung Keputusan Beserta Kegunaannya dengan Beberapa sistem lainnya, antara lain :
• Sistem Pendukung Keputusan Untuk Sistem Persediaan Menggunakan Metode Economic Order Quantity dan Service Level,
• Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk Memilih Mobil Bekas terbaik pada Situs Mobil Bekas dengan Menggunakan Metode Fuzzy Multi criteria Decision making (MCDM),
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi dan Perluasan Usaha Peternakan Berbasis Web (Studi Kasus Peternak Lobster),
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Hotel dengan Metode Fuzzy Tsukamoto,
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Laundry dengan Metode Fuzzy Tsukamoto,
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Mini Game Center dengan Metode Fuzzy Tsukamoto,
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Warnet dengan Metode Fuzzy Tsukamoto,
• Sistem pendukung keputusan analisis usaha tani hortikultura,
• Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Kasus untuk Penatalaksanaan Pasien dan Penyakit Kardiovaskuler,
• Sistem Pendukung Keputusan Berinvestasi Rumah Berbasis Web Menggunakan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus xxx),
• Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Biaya Perawatan Mesin Produksi Makanan dengan Menggunakan Fuzzy Inference System,
• Sistem Pendukung Keputusan dalam Penentuan Harga Barang dengan Metode Dempster-Shafer (Studi Kasus Sarung Tangan),
• Sistem Pendukung Keputusan dalam Penentuan Pembelian Barang dengan Metode AHP (Analitic Hierarchy Process),
• Sistem Pendukung Keputusan dalam Penentuan Pembelian Barang dengan Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dengan Bobot Subyektif (Studi Kasus Pembelian Mobil),
• Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decission Support System),
• Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Efek Tingginya Total Penjualan pada Industri Kecil dengan Menggunakan Fuzzy Quantification Theory I,
• Sistem pendukung keputusan menentukan jumlah produksi menggunakan metode fuzzy associative memory (FAM),
• Sistem Pendukung Keputusan pada Situs Batik menggunakan Fuzzy metode MCDM Berbasis PHP,
• Sistem Pendukung Keputusan pada Situs Pencari Restoran Menggunakan Fuzzy Metode MCDM Berbasis PHP,
• Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Mobil dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW),
• Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode AHP (Analitic Hierarchy Process),
• Sistem Pendukung Keputusan Pemeliharaan Ikan Air Tawar Ekonomis
sistem pendukung keputusan pemilihan desain interior menggunakan metode analytical hierarchy process (ahp),
• Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Home Eksterior dan Interior Besi Tempa Menggunakan Fuzzy MCDM,
• Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Nama-nama Islami untuk Nama Orang dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP),
• Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Beasiswa dengan Menggunakan Logika Fuzzy Metode Tsukamoto,
• Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi dengan Metode Analytical Hierarchy Process berbasis Web,
• Sistem Pendukung Keputusan Penanganan Kesehatan Balita,
• Sistem Pendukung keputusan Pencarian Tempat Bimbingan Belajar dengan Metode Tahani Berbasis WEB,
• Sistem Pendukung Keputusan Pendistribuan Zakat menggunakan Model Transportasi Berbasis WEB,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentu Lama Waktu Exercise untuk Penurunan Kadar Lemak Tubuh dengan Fuzzy Inference System Metode Sugeno Berbasis Website Menggunakan PHP dan MySQL,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentu Tingkat Resiko Hipertensi menggunakan Na'ive Bayesian Classification,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentu Tingkat Resiko Obesitas menggunakan Metode Na'ive Bayesian Classification Berbasis WEB menggunakan PHP dan MySQL,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Harga Barang Menggunakan Logika Fuzzy dengan Metode Sugeno (Studi Kasus Pigura Foto),
• Sistem Pendukung Keputusan penentuan Jenis Sakit Kepala dengan Menggunakan Metode MCDM,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Industri di Kabupaten Kebumen Berbasis SIG,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pembelian Laptop dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) berbasis Web,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pemimpin Tingkat Menengah dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berbasis WEB,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Porsi Dana Investasi Portofolio dengan Model Indeks Tunggal,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Status Gizi dengan Metode K-Nearest Neighbor Berbasis SMS Gateway,
• Sistem pendukung keputusan pengembangan jaringan usaha untuk teknik pemasaran network marketing,
• Sistem Pendukung Keputusan Penjadwalan Pengadaan Barang Berbasis Web dan Multimedia,
• Sistem Pendukung Keputusan Terapi Jus Buah dan Sayur untuk Penyembuhan Berbagai Macam Penyakit dengan Metode Multiple Criteria Decision Making (MCDM),
• Sistem pendukung keputusan untuk analisis biaya/manfaat,
• Sistem pendukung keputusan untuk menentukan alternatif pengembangan produk menggunakan metode analitycal hierarchi process (ahp),
• Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan jenis tanaman produksi yang tepat dengan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) berbasis Web,
• Sistem pendukung keputusan untuk menentukan nilai mark up dalam mendapatkan harga penawaran pada sebuah kontraktor,
• Sistem pendukung keputusan untuk menentukan performance bidang studi/jurusan yang ada di UII menggunakan algoritma fuzzy c-means,
• Sistem pendukung keputusan untuk mensimulasikan masalah penugasan menggunakan sistem basis data fuzzy,
• Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Kamera Dengan Metode Dempster-Shafer,
• Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Matakuliah pada Kartu Rencana Studi (KRS) menggunakan Logika Fuzzy,
• Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Pembelian HP dengan Metode AHP Berbasis Web,
• Sistem Pendukung keputusan untuk pengedalian waktu kerja dengan metode PERT (program Evaluation review technique),
• Sistem Pendukung keputusan untuk pengedalian waktu kerja dengan metode PERT (program Evaluation review technique),
• Sistem pendukung keputusan untuk perkiraan hasil turnamen sepakbola dengan metode electre III,
• Sistem pendukung keputusan: penentuan reorder point stock obat pada instalasi farmasi rumah sakit pertamina balikpapan menggunakan metode economic order quantity (eoq) dan atau metode service level,
• Sistem Pengambilan Keputusan dengan Metode AHP (Analitical Hierarchy Process) untuk Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi,
• Sistem Pengambilan Keputusan Penentuan Arsitektur, Interior Desain dan Furniture Rumah Berbasis Web (Studi Kasus CV. Atrium Utama Riau),
• Sistem Pengambilan keputusan Tender Proyek Dinas Penerangan Umum,
• Sistem Pengambilan Keputusan untuk Pemilihan Alat-alat bantu Kesehatan dengan Menggunakan Aplikasi Fuzzy Berbasis WEB.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, Ir. M,Ali Ramdhani, M.T, Sistem Pendukung Keputusan,PT Remaja Rosdakarya, Bandung ;1998
Drs. Ibnu Syamsi,S.U, Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi, Bumi Aksara, Jakarta ;1995
http://mitra-ti.blogspot.com/2010/01/sistem-pendukung-keputusan.html
id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan –
lissoi.multiply.com/journal/item/35 –
Diposkan oleh NUNUPEI_MAKINO di 02:06
Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, dengan limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya semata, allhamdulillah saya dapat menyelesaikan tugas Sistam Informasi Manajemen dengan materi “SISTEM INFORMASI AKUTANSI” ini dengan baik. Tidak ada kemudahan kecuali terhadap sesuatu yang Engkau jadikan mudah, dan kesusahan boleh jadi Engkau jadikan sebuah kemudahan. Makalah yang bisa dikatakan masih jauh dari sempurna.
Untuk menambah kesempurnaan makalah tersebut, saya mohon kritik dan saran anda yang membina untuk menambah wawasan teman – teman pembaca.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Penganta…………………………………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………. 3
Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………. 4
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan………………………………………………….. 7
Tahapan Sistem Pendukung Keputusan………………………………………………………. 8
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan…………………………………………………. 9
Tahap – tahap Pengambilan Keputusan……………………………………………………….. 10
Jenis Keputusan……………………………………………………………………………………………… 11
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan…………………………………………….. 12
Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan…………………………………… 15
Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan…………………………. 19
Sistem Pendukung Keputusan Beserta Kegunaannya
dengan Beberapa sistem lainnya………………………………………………………………….. 20
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………….. 27
PENDAHULUAN
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat didefinisikan sebagai suatu program komputer yang menyediakan informasi dalam domain aplikasi yang diberikan oleh suatu model analisis keputusan dan akses ke database, dimana hal ini ditujukan untuk mendukung pembuat keputusan (decision maker) dalam mengambil keputusan secara efektif baik dalam kondisi yang kompleks dan tidak terstruktur.
Sistem pengambilan keputusan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari totalitas system organisasi keseluruhan. Bahwa system oraganisasi paling tidak mencakup system fisik (system operasional), system manajemen (system keputusan), dan system informasi.
Organisasi yang bergerak dibidang produksi maupun jasa, tidak lepas dari problematika manajemen pada umumnya. Perubahan struktur pasar, produk, teknologi produksi, organisasi dan yang lainnyab terus terjadi sehingga berpengaruh pada kebijaksanaan manajemen yang dijalankan’salah satu kiat untuk menyiasati problematika tersebut adalah dengan mengembangkan serta meningkatkan potensi sumberdaya yang tersedia.
Oleh karena itu, penempatan dan pemanfaatan sumberdaya pada posisi yang tepat mutlak diperlikan. Dalam hal ini, pengelolaan dan pemberdayaan sumberdaya secara tepat sangat berperan karena merupakan suatu pendekatan strategis terhadap pendekatan kinerja organisasi. Untuk itu sangat diperlikan sebuah system pendukung keputusan yang efektif, yang tidak memisahkan antara manusia, sarana/prasarana, dan system manajemen secara keseliruhan agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Dalam menjaankan aktifitasnya, sekalipun didukung oleh potensi ekosistem dan eksesbilitas yang serba prospektif, namun disisi lain pemgambilan keputusan kerap dihadapkan pada masalah utama dalam penentuan masalah strategis yang sulit direalisikan akibat persepsi heterogen sejalan dengan kepentingan keputusan masing – masing individu / kelompok yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Sementara itu system pengambilan keputusan merupakan bagian tak terpisahkan dari totalitas system organisasi keseluruhan. System organisasi paling tidak mencakup system fisik (system operasional), system manajemen (system keputusan), dan system informasi(suyadi, 1992.)
Sistem fisik (system operasional) mencerminkan proses transformasi dari input (masukan) menjadi output (keluaran) melalui serangkaian mekanisme/proses dengan melibatkan sumber daya manusia dan non manusia (mesin, uang, bahan baku, energy, informasi, dan lain – lain).
System manajemen yang tidak lain merupakan sistem yang menghasilakan keputusan – keputusan yang diperlukan guna menjamin kelancaran system fisik. Oleh karena itu system manajemen ini menghasilkan sejumlah keputusan, maka sering pula system manajemen ini disebut sebagai system keputusan.
Ketajaman keputusan yang dihasilkan dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakuratan informasi yang dilibatkan didalam proses pengambilan keputusan itu sendiri. Maka peranan system informasi sangat penting dalam menyediakan informasi pendukung keputusan. Informasi ini bisa bersifat vertical (top-down maupun botton-up), horizontal, ataupun diagonal.
Aliran informasi vertical secara top-down mencerminkan adanya informasi strategis yang diterjemahkan menjadi informasi taktis dan operasional. Aliaran informasi horizontal merupakan pertukaran informasi antar bagian atau fungsi yang posisinya secara structural berada pada tingkatan yang sama ; misalnya antar manajer produksi dan manajer keuangan. Aliran informasi diagonal bisa terjadi antara bagian atau fungsi – fungsi organisasi yang secara structural berbeda tingkatnya. Dari uraian diatas diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan. Tujuannya adalah untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternative keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi – informasi yang diperoleh.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
Sistem pendukung keputusan (decision support systems disingkat DSS) dapat diartikan sebagai bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan atau sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Keen dan Scoot Morton :
“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “.
Menurut Moore and Chang :
“ Sistem Pendukung Keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa”.
Dari beberapa pengretian diatas dibawah ini terdapat beberapa tahapan dan tujuan dari sistem pendukung keputusan. Sebagai berikut,
Tahapan Sistem Pendukung Keputusan :
• Definisi masalah
• Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
• pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
• menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan :
• Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
• Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
• Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Tahap – tahap Pengambilan Keputusan
Dibawah ini tahap – tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon
( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Jenis Keputusan
Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain ( Herbert A. Simon ) :
Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan diatas maka dapat ditentukan enam karakteristik dan nilai guna antara lain :
Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception.
Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan.
Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur.
Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK yaitu ada empat, antara lain :
• SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
• SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
• SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
• Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah :
• Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
• Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
• Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
• SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :
Subsistem Manajemen Basis data (database),
Subsistem Manajemen Basis Model (modelbase),
Subsistem Pengolahan Dialog (userinterface).
Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem data merupakan bagian yang menyediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan. Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :
Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data,
Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah,
Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan,
Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas.
Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
Uraian diatas merupakan salah satu kekurangan dari subsistem msnajemen model , tetapi dari kelemahan tersebut terdapat pula Kelebihan atau Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :
Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah,
Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai,
Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai,
Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen.
Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk
membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.
Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.
Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar : Hubungan antara tiga komponen sistem pendukung keputusan
Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS),
Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr),
Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools).
Sistem Pendukung Keputusan Beserta Kegunaannya dengan Beberapa sistem lainnya, antara lain :
• Sistem Pendukung Keputusan Untuk Sistem Persediaan Menggunakan Metode Economic Order Quantity dan Service Level,
• Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk Memilih Mobil Bekas terbaik pada Situs Mobil Bekas dengan Menggunakan Metode Fuzzy Multi criteria Decision making (MCDM),
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi dan Perluasan Usaha Peternakan Berbasis Web (Studi Kasus Peternak Lobster),
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Hotel dengan Metode Fuzzy Tsukamoto,
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Laundry dengan Metode Fuzzy Tsukamoto,
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Mini Game Center dengan Metode Fuzzy Tsukamoto,
• Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Warnet dengan Metode Fuzzy Tsukamoto,
• Sistem pendukung keputusan analisis usaha tani hortikultura,
• Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Kasus untuk Penatalaksanaan Pasien dan Penyakit Kardiovaskuler,
• Sistem Pendukung Keputusan Berinvestasi Rumah Berbasis Web Menggunakan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus xxx),
• Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Biaya Perawatan Mesin Produksi Makanan dengan Menggunakan Fuzzy Inference System,
• Sistem Pendukung Keputusan dalam Penentuan Harga Barang dengan Metode Dempster-Shafer (Studi Kasus Sarung Tangan),
• Sistem Pendukung Keputusan dalam Penentuan Pembelian Barang dengan Metode AHP (Analitic Hierarchy Process),
• Sistem Pendukung Keputusan dalam Penentuan Pembelian Barang dengan Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dengan Bobot Subyektif (Studi Kasus Pembelian Mobil),
• Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decission Support System),
• Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Efek Tingginya Total Penjualan pada Industri Kecil dengan Menggunakan Fuzzy Quantification Theory I,
• Sistem pendukung keputusan menentukan jumlah produksi menggunakan metode fuzzy associative memory (FAM),
• Sistem Pendukung Keputusan pada Situs Batik menggunakan Fuzzy metode MCDM Berbasis PHP,
• Sistem Pendukung Keputusan pada Situs Pencari Restoran Menggunakan Fuzzy Metode MCDM Berbasis PHP,
• Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Mobil dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW),
• Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode AHP (Analitic Hierarchy Process),
• Sistem Pendukung Keputusan Pemeliharaan Ikan Air Tawar Ekonomis
sistem pendukung keputusan pemilihan desain interior menggunakan metode analytical hierarchy process (ahp),
• Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Home Eksterior dan Interior Besi Tempa Menggunakan Fuzzy MCDM,
• Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Nama-nama Islami untuk Nama Orang dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP),
• Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Beasiswa dengan Menggunakan Logika Fuzzy Metode Tsukamoto,
• Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi dengan Metode Analytical Hierarchy Process berbasis Web,
• Sistem Pendukung Keputusan Penanganan Kesehatan Balita,
• Sistem Pendukung keputusan Pencarian Tempat Bimbingan Belajar dengan Metode Tahani Berbasis WEB,
• Sistem Pendukung Keputusan Pendistribuan Zakat menggunakan Model Transportasi Berbasis WEB,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentu Lama Waktu Exercise untuk Penurunan Kadar Lemak Tubuh dengan Fuzzy Inference System Metode Sugeno Berbasis Website Menggunakan PHP dan MySQL,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentu Tingkat Resiko Hipertensi menggunakan Na'ive Bayesian Classification,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentu Tingkat Resiko Obesitas menggunakan Metode Na'ive Bayesian Classification Berbasis WEB menggunakan PHP dan MySQL,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Harga Barang Menggunakan Logika Fuzzy dengan Metode Sugeno (Studi Kasus Pigura Foto),
• Sistem Pendukung Keputusan penentuan Jenis Sakit Kepala dengan Menggunakan Metode MCDM,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Industri di Kabupaten Kebumen Berbasis SIG,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pembelian Laptop dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) berbasis Web,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pemimpin Tingkat Menengah dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berbasis WEB,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Porsi Dana Investasi Portofolio dengan Model Indeks Tunggal,
• Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Status Gizi dengan Metode K-Nearest Neighbor Berbasis SMS Gateway,
• Sistem pendukung keputusan pengembangan jaringan usaha untuk teknik pemasaran network marketing,
• Sistem Pendukung Keputusan Penjadwalan Pengadaan Barang Berbasis Web dan Multimedia,
• Sistem Pendukung Keputusan Terapi Jus Buah dan Sayur untuk Penyembuhan Berbagai Macam Penyakit dengan Metode Multiple Criteria Decision Making (MCDM),
• Sistem pendukung keputusan untuk analisis biaya/manfaat,
• Sistem pendukung keputusan untuk menentukan alternatif pengembangan produk menggunakan metode analitycal hierarchi process (ahp),
• Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan jenis tanaman produksi yang tepat dengan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) berbasis Web,
• Sistem pendukung keputusan untuk menentukan nilai mark up dalam mendapatkan harga penawaran pada sebuah kontraktor,
• Sistem pendukung keputusan untuk menentukan performance bidang studi/jurusan yang ada di UII menggunakan algoritma fuzzy c-means,
• Sistem pendukung keputusan untuk mensimulasikan masalah penugasan menggunakan sistem basis data fuzzy,
• Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Kamera Dengan Metode Dempster-Shafer,
• Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Matakuliah pada Kartu Rencana Studi (KRS) menggunakan Logika Fuzzy,
• Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Pembelian HP dengan Metode AHP Berbasis Web,
• Sistem Pendukung keputusan untuk pengedalian waktu kerja dengan metode PERT (program Evaluation review technique),
• Sistem Pendukung keputusan untuk pengedalian waktu kerja dengan metode PERT (program Evaluation review technique),
• Sistem pendukung keputusan untuk perkiraan hasil turnamen sepakbola dengan metode electre III,
• Sistem pendukung keputusan: penentuan reorder point stock obat pada instalasi farmasi rumah sakit pertamina balikpapan menggunakan metode economic order quantity (eoq) dan atau metode service level,
• Sistem Pengambilan Keputusan dengan Metode AHP (Analitical Hierarchy Process) untuk Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi,
• Sistem Pengambilan Keputusan Penentuan Arsitektur, Interior Desain dan Furniture Rumah Berbasis Web (Studi Kasus CV. Atrium Utama Riau),
• Sistem Pengambilan keputusan Tender Proyek Dinas Penerangan Umum,
• Sistem Pengambilan Keputusan untuk Pemilihan Alat-alat bantu Kesehatan dengan Menggunakan Aplikasi Fuzzy Berbasis WEB.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, Ir. M,Ali Ramdhani, M.T, Sistem Pendukung Keputusan,PT Remaja Rosdakarya, Bandung ;1998
Drs. Ibnu Syamsi,S.U, Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi, Bumi Aksara, Jakarta ;1995
http://mitra-ti.blogspot.com/2010/01/sistem-pendukung-keputusan.html
id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan –
lissoi.multiply.com/journal/item/35 –
Diposkan oleh NUNUPEI_MAKINO di 02:06
Judul Skripsi/Tugas Akhir Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan atau sering disebut DSS (Decision Support System) merupakan salah satu cabang keilmuan di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Dimana komputer/aplikasi mengeluarkan keputusan untuk menjadi pertimbangan user/pengambil keputusan. DSS ini juga sering dijadikan sebagai topik tugas akhir atau skripsi mahasiswa teknik informatika. Berikut beberapa judul tugas akhir/skripsi teknik informatika dengan topik sistem pendukung keputusan :
1. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Sistem Persediaan Menggunakan Metode Economic Order Quantity Dan Service Level
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Untuk Memilih Mobil Bekas Terbaik Pada Situs Mobil Bekas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (MCDM)
3. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Dan Perluasan Usaha Peternakan Berbasis Web (Studi Kasus Peternak Lobster)
4. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Hotel Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto
5. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Laundry Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto
6. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Mini Game Center Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto
7. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Warnet Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto
8. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Usaha Tani Hortikultura
9. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Kasus Untuk Penatalaksanaan Pasien Dan Penyakit Kardiovaskuler
10. Sistem Pendukung Keputusan Berinvestasi Rumah Berbasis Web Menggunakan Fuzzy Inference System Dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus xxx)
11. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Biaya Perawatan Mesin Produksi Makanan Dengan Menggunakan Fuzzy Inference System
12. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Harga Barang Dengan Metode Dempster-Shafer (Studi Kasus Sarung Tangan)
13. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Pembelian Barang Dengan Metode AHP (Analitic Hierarchy Process)
14. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Pembelian Barang Dengan Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) Dengan Bobot Subyektif (Studi Kasus Pembelian Mobil)
15. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decission Support System)
16. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Efek Tingginya Total Penjualan Pada Industri Kecil Dengan Menggunakan Fuzzy Quantification Theory I
17. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Jumlah Produksi Menggunakan Metode Fuzzy Associative Memory (FAM)
18. Sistem Pendukung Keputusan Pada Situs Batik Menggunakan Fuzzy Metode MCDM Berbasis PHP
19. Sistem Pendukung Keputusan Pada Situs Pencari Restoran Menggunakan Fuzzy Metode MCDM Berbasis PHP
20. Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Mobil Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
21. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan Dengan Metode AHP (Analitic Hierarchy Process)
22. Sistem Pendukung Keputusan Pemeliharaan Ikan Air Tawar Ekonomis
23. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Desain Interior Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
24. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Home Eksterior Dan Interior Besi Tempa Menggunakan Fuzzy MCDM
25. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Nama-Nama Islami Untuk Nama Orang Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
26. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Metode Tsukamoto
27. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process Berbasis Web
28. Sistem Pendukung Keputusan Penanganan Kesehatan Balita
29. Sistem Pendukung Keputusan Pencarian Tempat Bimbingan Belajar Dengan Metode Tahani Berbasis Web
30. Sistem Pendukung Keputusan Pendistribuan Zakat Menggunakan Model Transportasi Berbasis Web
31. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Lama Waktu Exercise Untuk Penurunan Kadar Lemak Tubuh Dengan Fuzzy Inference System Metode Sugeno Berbasis Website Menggunakan PHP Dan MySQL
32. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Tingkat Resiko Hipertensi Menggunakan Na’ive Bayesian Classification
33. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Tingkat Resiko Obesitas Menggunakan Metode Na’ive Bayesian Classification Berbasis Web Menggunakan PHP Dan MySQL
34. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Harga Barang Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Sugeno (Studi Kasus Figura Foto)
35. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Sakit Kepala Dengan Menggunakan Metode MCDM
36. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Industri Di Kabupaten Kebumen Berbasis SIG
37. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pembelian Laptop Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berbasis Web
38. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pemimpin Tingkat Menengah Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berbasis Web
39. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Porsi Dana Investasi Portofolio Dengan Model Indeks Tunggal
40. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Status Gizi Dengan Metode K-Nearest Neighbor Berbasis SMS Gateway
41. Sistem Pendukung Keputusan Pengembangan Jaringan Usaha Untuk Teknik Pemasaran Network Marketing
42. Sistem Pendukung Keputusan Penjadwalan Pengadaan Barang Berbasis Web Dan Multimedia
43. Sistem Pendukung Keputusan Terapi Jus Buah Dan Sayur Untuk Penyembuhan Berbagai Macam Penyakit Dengan Metode Multiple Criteria Decision Making (MCDM)
44. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Analisis Biaya/Manfaat
45. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Alternatif Pengembangan Produk Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)
46. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Jenis Tanaman Produksi Yang Tepat Dengan Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) Berbasis Web
47. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Nilai Mark-Up Dalam Mendapatkan Harga Penawaran Pada Sebuah Kontraktor
48. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Performance Bidang Studi/Jurusan Yang Ada Di UII Menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means
49. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mensimulasikan Masalah Penugasan Menggunakan Sistem Basis Data Fuzzy
50. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Kamera Dengan Metode Dempster-Shafer
51. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Matakuliah Pada Kartu Rencana Studi (KRS) Menggunakan Logika Fuzzy
52. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Pembelian HP Dengan Metode AHP Berbasis Web
53. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengedalian Waktu Kerja Dengan Metode PERT (Program Evaluation Review Technique)
54. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Perkiraan Hasil Turnamen Sepakbola Dengan Metode Electre III
55. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Reorder Point Stok Obat Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Dan Atau Metode Service Level
56. Sistem Pengambilan Keputusan Dengan Metode AHP (Analitical Hierarchy Process) Untuk Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi
57. Sistem Pengambilan Keputusan Penentuan Arsitektur, Interior Desain Dan Furniture Rumah Berbasis Web (Studi Kasus CV. xxx)
58. Sistem Pengambilan Keputusan Tender Proyek Dinas Penerangan Umum
59. Sistem Pengambilan Keputusan Untuk Pemilihan Alat-Alat Bantu Kesehatan Dengan Menggunakan Aplikasi Fuzzy Berbasis Web
1. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Sistem Persediaan Menggunakan Metode Economic Order Quantity Dan Service Level
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Untuk Memilih Mobil Bekas Terbaik Pada Situs Mobil Bekas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (MCDM)
3. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Dan Perluasan Usaha Peternakan Berbasis Web (Studi Kasus Peternak Lobster)
4. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Hotel Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto
5. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Laundry Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto
6. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Mini Game Center Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto
7. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Investasi Warnet Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto
8. Sistem Pendukung Keputusan Analisis Usaha Tani Hortikultura
9. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Kasus Untuk Penatalaksanaan Pasien Dan Penyakit Kardiovaskuler
10. Sistem Pendukung Keputusan Berinvestasi Rumah Berbasis Web Menggunakan Fuzzy Inference System Dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus xxx)
11. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Biaya Perawatan Mesin Produksi Makanan Dengan Menggunakan Fuzzy Inference System
12. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Harga Barang Dengan Metode Dempster-Shafer (Studi Kasus Sarung Tangan)
13. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Pembelian Barang Dengan Metode AHP (Analitic Hierarchy Process)
14. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Pembelian Barang Dengan Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) Dengan Bobot Subyektif (Studi Kasus Pembelian Mobil)
15. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decission Support System)
16. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Efek Tingginya Total Penjualan Pada Industri Kecil Dengan Menggunakan Fuzzy Quantification Theory I
17. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Jumlah Produksi Menggunakan Metode Fuzzy Associative Memory (FAM)
18. Sistem Pendukung Keputusan Pada Situs Batik Menggunakan Fuzzy Metode MCDM Berbasis PHP
19. Sistem Pendukung Keputusan Pada Situs Pencari Restoran Menggunakan Fuzzy Metode MCDM Berbasis PHP
20. Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Mobil Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
21. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan Dengan Metode AHP (Analitic Hierarchy Process)
22. Sistem Pendukung Keputusan Pemeliharaan Ikan Air Tawar Ekonomis
23. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Desain Interior Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
24. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Home Eksterior Dan Interior Besi Tempa Menggunakan Fuzzy MCDM
25. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Nama-Nama Islami Untuk Nama Orang Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
26. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Metode Tsukamoto
27. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process Berbasis Web
28. Sistem Pendukung Keputusan Penanganan Kesehatan Balita
29. Sistem Pendukung Keputusan Pencarian Tempat Bimbingan Belajar Dengan Metode Tahani Berbasis Web
30. Sistem Pendukung Keputusan Pendistribuan Zakat Menggunakan Model Transportasi Berbasis Web
31. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Lama Waktu Exercise Untuk Penurunan Kadar Lemak Tubuh Dengan Fuzzy Inference System Metode Sugeno Berbasis Website Menggunakan PHP Dan MySQL
32. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Tingkat Resiko Hipertensi Menggunakan Na’ive Bayesian Classification
33. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Tingkat Resiko Obesitas Menggunakan Metode Na’ive Bayesian Classification Berbasis Web Menggunakan PHP Dan MySQL
34. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Harga Barang Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Sugeno (Studi Kasus Figura Foto)
35. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Sakit Kepala Dengan Menggunakan Metode MCDM
36. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Industri Di Kabupaten Kebumen Berbasis SIG
37. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pembelian Laptop Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berbasis Web
38. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pemimpin Tingkat Menengah Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berbasis Web
39. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Porsi Dana Investasi Portofolio Dengan Model Indeks Tunggal
40. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Status Gizi Dengan Metode K-Nearest Neighbor Berbasis SMS Gateway
41. Sistem Pendukung Keputusan Pengembangan Jaringan Usaha Untuk Teknik Pemasaran Network Marketing
42. Sistem Pendukung Keputusan Penjadwalan Pengadaan Barang Berbasis Web Dan Multimedia
43. Sistem Pendukung Keputusan Terapi Jus Buah Dan Sayur Untuk Penyembuhan Berbagai Macam Penyakit Dengan Metode Multiple Criteria Decision Making (MCDM)
44. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Analisis Biaya/Manfaat
45. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Alternatif Pengembangan Produk Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)
46. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Jenis Tanaman Produksi Yang Tepat Dengan Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) Berbasis Web
47. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Nilai Mark-Up Dalam Mendapatkan Harga Penawaran Pada Sebuah Kontraktor
48. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Performance Bidang Studi/Jurusan Yang Ada Di UII Menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means
49. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mensimulasikan Masalah Penugasan Menggunakan Sistem Basis Data Fuzzy
50. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Kamera Dengan Metode Dempster-Shafer
51. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Matakuliah Pada Kartu Rencana Studi (KRS) Menggunakan Logika Fuzzy
52. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Pembelian HP Dengan Metode AHP Berbasis Web
53. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengedalian Waktu Kerja Dengan Metode PERT (Program Evaluation Review Technique)
54. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Perkiraan Hasil Turnamen Sepakbola Dengan Metode Electre III
55. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Reorder Point Stok Obat Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Dan Atau Metode Service Level
56. Sistem Pengambilan Keputusan Dengan Metode AHP (Analitical Hierarchy Process) Untuk Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi
57. Sistem Pengambilan Keputusan Penentuan Arsitektur, Interior Desain Dan Furniture Rumah Berbasis Web (Studi Kasus CV. xxx)
58. Sistem Pengambilan Keputusan Tender Proyek Dinas Penerangan Umum
59. Sistem Pengambilan Keputusan Untuk Pemilihan Alat-Alat Bantu Kesehatan Dengan Menggunakan Aplikasi Fuzzy Berbasis Web
Selasa, 11 Oktober 2011
Perkembangan Evolusi RAM
Memori akses acak (bahasa Inggris: Random access memory, RAM) adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori. Ini berlawanan dengan alat memori urut, seperti tape magnetik, disk dan drum, di mana gerakan mekanikal dari media penyimpanan memaksa komputer untuk mengakses data secara berurutan.
Pertama kali dikenal pada tahun 60′an. Hanya saja saat itu memori semikonduktor belumlah populer karena harganya yang sangat mahal. Saat itu lebih lazim untuk menggunakan memori utama magnetic.
Perusahaan semikonduktor seperti Intel memulai debutnya dengan memproduksi RAM , lebih tepatnya jenis DRAM.
Biasanya RAM dapat ditulis dan dibaca, berlawanan dengan memori-baca-saja (read-only-memory, ROM), RAM biasanya digunakan untuk penyimpanan primer (memori utama) dalam komputer untuk digunakan dan mengubah informasi secara aktif, meskipun beberapa alat menggunakan beberapa jenis RAM untuk menyediakan penyimpanan sekunder jangka-panjang.
Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa ROM merupakan jenis lain dari RAM, karena sifatnya yang sebenarnya juga Random Access seperti halnya SRAM ataupun DRAM. Hanya saja memang proses penulisan pada ROM membutuhkan proses khusus yang tidak semudah dan fleksibel seperti halnya pada SRAM atau DRAM. Selain itu beberapa bagian dari space addres RAM ( memori utama ) dari sebuah sistem yang dipetakan kedalam satu atau dua chip ROM.
Namun perkembangan RAM ini sangat cepat sehingga beberapa ahli komputer juga turut melakukan pengelompokan dari evolusi ram ini.
evolusi ram
R A M
RAM, merupakan memroy pertama di dunia yang di kembangkan oleh perusahaan INTEL pada tahun 1968,
D R A M
Dua tahun setelah itu IBM meluncurkan RAM juga pada tahun 1970 dan di beru label Dynamic Random Access Memory.
FP RAM
Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987 ato yg lebih sering di kenal dengan nama FPM. FPM ini memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya.
EDO RAM
Tahun 1995, di buatlah Extended Data Output Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM, dia mempunyai kecepatan akses 50ns.
SDRAM PC66
Pada awal tahun 1996 hingga akhir 1997 Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz, ini biasanya terdapat pada komputer pentium 2 – 3, dan dia memiliki sifat membutuhkan tenaga cukup besar.
SDRAM PC100
Sama seperti SDRAM, SDRAM PC100 bekerja untuk komputer pentium II pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz
DR DRAM
Tahun 1999, Rambus ngebuat sistem memory yang di beri nama Direct Rambus Dynamic Random Access Memory, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz)
RDRAM PC800
Pada tahun yang sama om Rambus juga mengembangkan memorynya menjadi RDRAM PC800, dengan tegangan 2,5volt.
SDRAM PC133
Memory ini di kembangkan pada tahun 1999, emori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns
SDRAM PC150
Pada tahun 2000, SDRAM mulai di kembangkan dimana memory pada saat ini bisa di pergunakan pada ferkuensi 150MHz.
DDR SDRAM
Di tahun yang sama th 2000, SDRAM di kuatkan hingga dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan baris printah atau instruksi sekali setiap satu satuan waktu frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi sekalian dalam satuan waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi.
DDR RAM
Pada tahun yang sama INTEL dan AMD, bersaing dengan kuat dan ketat dalam meningkatkan performa kecepatan CPU, Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar.
DDR2 RAM
DDR2 adalah memory yang paling banyak berredar saat ini di pasaran, terbukti komputer ber pentium 4 ke atas banyak menggunakan jenis memory ini. Penggunaan ini banyak di pergunakan karena memory jenis ini hanya membutuhkan daya listrik sebear 1,8Volt sehingga dapat menghemat performa listrik/ tegangan yang masuk ke komputer, Ram jenis ini di kempangkan pada tahun 2005
DDR3 RAM
Pada tahun 2007 akhir Intel mengembangkan memory dengan label DDR3, dengan pengunaan daya listrik 1,5Volt membuat memory jenis ini lebih memukau karena kecepatan membacanya sangat cepat dibanding beberapa memory hasil evolusi ram sebelumnya.
KESIMPULAN
Jika dicermati, perkembangan memori mengarah pada peningkatan kemampuan memori dalam mengalirkan data baik dari dan ke prosessor maupun perangkat lain. Baik itu peningkatan access time maupun lebar bandwidth memori.
Selain itu, peningkatan kapasitas memori juga berkembang. Jika dulu, dengan sistem 8088, memori 1MB dalam satu keping memori sudah sangat mencukupi, kini bahkan beberapa perusahaan membuat kapasitas memori sebesar 2GB dalam satu kepingnya.
Kegunaan RAM kini sangat di butuhkan sekali oleh komputer dengan spesifikais tinggi, untuk server website, seperti penggunakan RAM pada server situs website pondokiklan.com dimana menggunakan memory sebanyak 4 keping dengan ukuran 1GB, perkepingnya, jumlah ini akan terus bertambah sering waktu, dimana kebutuhkan akan akses ke server website tersebut makin di butuhkan ketika jumlah pengunjung meningkat.
Pertama kali dikenal pada tahun 60′an. Hanya saja saat itu memori semikonduktor belumlah populer karena harganya yang sangat mahal. Saat itu lebih lazim untuk menggunakan memori utama magnetic.
Perusahaan semikonduktor seperti Intel memulai debutnya dengan memproduksi RAM , lebih tepatnya jenis DRAM.
Biasanya RAM dapat ditulis dan dibaca, berlawanan dengan memori-baca-saja (read-only-memory, ROM), RAM biasanya digunakan untuk penyimpanan primer (memori utama) dalam komputer untuk digunakan dan mengubah informasi secara aktif, meskipun beberapa alat menggunakan beberapa jenis RAM untuk menyediakan penyimpanan sekunder jangka-panjang.
Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa ROM merupakan jenis lain dari RAM, karena sifatnya yang sebenarnya juga Random Access seperti halnya SRAM ataupun DRAM. Hanya saja memang proses penulisan pada ROM membutuhkan proses khusus yang tidak semudah dan fleksibel seperti halnya pada SRAM atau DRAM. Selain itu beberapa bagian dari space addres RAM ( memori utama ) dari sebuah sistem yang dipetakan kedalam satu atau dua chip ROM.
Namun perkembangan RAM ini sangat cepat sehingga beberapa ahli komputer juga turut melakukan pengelompokan dari evolusi ram ini.
evolusi ram
R A M
RAM, merupakan memroy pertama di dunia yang di kembangkan oleh perusahaan INTEL pada tahun 1968,
D R A M
Dua tahun setelah itu IBM meluncurkan RAM juga pada tahun 1970 dan di beru label Dynamic Random Access Memory.
FP RAM
Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987 ato yg lebih sering di kenal dengan nama FPM. FPM ini memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya.
EDO RAM
Tahun 1995, di buatlah Extended Data Output Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM, dia mempunyai kecepatan akses 50ns.
SDRAM PC66
Pada awal tahun 1996 hingga akhir 1997 Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz, ini biasanya terdapat pada komputer pentium 2 – 3, dan dia memiliki sifat membutuhkan tenaga cukup besar.
SDRAM PC100
Sama seperti SDRAM, SDRAM PC100 bekerja untuk komputer pentium II pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz
DR DRAM
Tahun 1999, Rambus ngebuat sistem memory yang di beri nama Direct Rambus Dynamic Random Access Memory, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz)
RDRAM PC800
Pada tahun yang sama om Rambus juga mengembangkan memorynya menjadi RDRAM PC800, dengan tegangan 2,5volt.
SDRAM PC133
Memory ini di kembangkan pada tahun 1999, emori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns
SDRAM PC150
Pada tahun 2000, SDRAM mulai di kembangkan dimana memory pada saat ini bisa di pergunakan pada ferkuensi 150MHz.
DDR SDRAM
Di tahun yang sama th 2000, SDRAM di kuatkan hingga dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan baris printah atau instruksi sekali setiap satu satuan waktu frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi sekalian dalam satuan waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi.
DDR RAM
Pada tahun yang sama INTEL dan AMD, bersaing dengan kuat dan ketat dalam meningkatkan performa kecepatan CPU, Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar.
DDR2 RAM
DDR2 adalah memory yang paling banyak berredar saat ini di pasaran, terbukti komputer ber pentium 4 ke atas banyak menggunakan jenis memory ini. Penggunaan ini banyak di pergunakan karena memory jenis ini hanya membutuhkan daya listrik sebear 1,8Volt sehingga dapat menghemat performa listrik/ tegangan yang masuk ke komputer, Ram jenis ini di kempangkan pada tahun 2005
DDR3 RAM
Pada tahun 2007 akhir Intel mengembangkan memory dengan label DDR3, dengan pengunaan daya listrik 1,5Volt membuat memory jenis ini lebih memukau karena kecepatan membacanya sangat cepat dibanding beberapa memory hasil evolusi ram sebelumnya.
KESIMPULAN
Jika dicermati, perkembangan memori mengarah pada peningkatan kemampuan memori dalam mengalirkan data baik dari dan ke prosessor maupun perangkat lain. Baik itu peningkatan access time maupun lebar bandwidth memori.
Selain itu, peningkatan kapasitas memori juga berkembang. Jika dulu, dengan sistem 8088, memori 1MB dalam satu keping memori sudah sangat mencukupi, kini bahkan beberapa perusahaan membuat kapasitas memori sebesar 2GB dalam satu kepingnya.
Kegunaan RAM kini sangat di butuhkan sekali oleh komputer dengan spesifikais tinggi, untuk server website, seperti penggunakan RAM pada server situs website pondokiklan.com dimana menggunakan memory sebanyak 4 keping dengan ukuran 1GB, perkepingnya, jumlah ini akan terus bertambah sering waktu, dimana kebutuhkan akan akses ke server website tersebut makin di butuhkan ketika jumlah pengunjung meningkat.
Sejarah Perkembangan Prosesor Intel
1. Pada tahun 1971 prosesor Intel mengeluarkan processor seri MCS4 yang merupakan cikal bakal dari prosesor i4040. Processor 4 bit ini yang direncanakan untuk menjadi otak calculator , pada tahun yang sama (1971), intel membuat revisi ke i440. Awalnya dipesan oleh sebuah perusahaan Jepang untuk pembuatan kalkulator , ternyata prosesor ini jauh lebih hebat dari yang diharapkan sehingga Intel membeli hak guna dari perusahaan Jepang tersebut untuk perkembangan dan penelitian lebih lanjut. Di sinilah cikal bakal untuk perkembangan ke arah prosesor komputer.
2. Pada tahun 1972 muncul processor 8 bit pertama i8008, tapi agak kurang disukai karena multivoltage, lalu baru muncul processor i8080, disini ada perubahan yaitu jadi triple voltage, pake teknologi NMOS (tidak PMOS lagi), dan mengenalkan pertama kali sistem clock generator (pake chip tambahan), dikemas dalam bentuk DIP Array 40 pins. Kemudian muncul juga processor2 : MC6800 dari Motorola -1974, Z80 dari Zilog -1976 (merupakan dua rival berat), dan prosessor – prosessor lain seri 6500 buatan MOST, Rockwell, Hyundai, WDC, NCR dst. Z80 full compatible dengan i8008 hanya sampai level bahasa mesin. Level bahasa rakitannya berbeda (tidak kompatibel level software). Prosesor i8080 adalah prosesor dengan register internal 8-bit, bus eksternal 8-bit, dan memori addressing 20-bit (dapat mengakses 1 MB memori total), dan modus operasi REAL.
3. Pada tahun 1977 muncul prosessor tipe 8085, clock generatornya onprocessor, cikal bakalnya penggunaan single voltage +5V (implementasi s/d 486DX2, pd DX4 mulai +3.3V dst).
4. Pada tahun 1978 muncul prosessor i8086, prosesor ini memiliki register 16-bit, bus data eksternal 16-bit, dan memori addressing 20-bit. Prosessor ini juga dilengkapi dengan teknologi HMOS, komponen pendukung bus 16 bit sangat langka , sehingga harganya menjadi sangat mahal.
5. Untuk menjawab tuntutan pasar yang semakin berkembang, maka Intel mengeluarkan prosessor tipe i8088 16bit bus internal, 8bit bus external. Sehingga i8088 dapat memakai komponen peripheral 8bit bekas i8008. IBM memilih chip ini untuk pebuatan IBM PC karena lebih murah daripada i8086. Kalau saja CEO IBM waktu itu tidak menyatakan PC hanyalah impian sampingan belaka, tentu saja IBM akan menguasai pasar PC secara total saat ini. IBM PC first release Agustus 1981 memiliki 3 versi IBM PC, IBM PC-Jr dan IBM PC-XT (extended technology). Chip i8088 ini sangat populer, sampai NEC meluncurkan sebuah chip yang dibangun berdasarkan spesifikasi pin chip ini, yang diberi nama V20 dan V30. NEC V20 dan V30 adalah processor yang compatible dengan intel sampai level bahasa assembly (software). Chip 8088 dan 8086 kompatibel penuh dengan program yang dibuat untuk chip 8080, walaupun mungkin ada beberapa program yang dibuat untuk 8086 tidak berfungsi pada chip 8088 (perbedaan lebar bus)
6. Di tahun selanjutnya Intel mengeluarkan prosessor tipe i80186 dan i80188. Sejak munculnya prosesor tipe i80186, prosessor mulai dikemas dalam bentuk PLCC, LCC dan PGA 68 kaki.. i80186 secara fisik berbentuk bujursangkar dengan 17 kaki persisi (PLCC/LCC) atau 2 deret kaki persisi (PGA) dan mulai dari i80186 inilah chip DMA dan interrupt controller disatukan ke dalam processor. semenjak menggunakan 286, komputer IBM menggunakan istilah IBM PC-AT (Advanced Technology)dan mulai dikenal pengunaan istilah PersonalSystem (PS/1). Dan juga mulai dikenal penggunaan slot ISA 16 bit yang dikembangkan dari slot ISA 8 bit , para cloner mulai ramai bermunculan. Ada AMD, Harris & MOS yang compatible penuh dengan intel. Di 286 ini mulai dikenal penggunaan Protected Virtual Adress Mode yang memungkinkan dilakukannya multitasking secara time sharing (via hardware resetting).
7. Lalu untuk meraih momentum yang hilang dari chip i8086, Intel membuat i80286, prosesor dengan register 16-bit, bus eksternal 16-bit, mode protected terbatas yang dikenal dengan mode STANDARD yang menggunakan memori addressing 24-bit yang mampu mengakses maksimal 16 MB memori. Chip 80286 ini tentu saja kompatibel penuh dengan chip-chip seri 808x sebelumnya, dengan tambahan beberapa set instruksi baru. Sayangnya chip ini memiliki beberapa bug pada desain hardware-nya, sehingga gagal mengumpulkan pengikut.
8. Pada tahun 1985, Intel meluncurkan desain prosesor yang sama sekali baru: i80386. Sebuah prosesor 32-bit , dalam arti memiliki register 32-bit, bus data eksternal 32-bit, dan mempertahankan kompatibilitas dengan prosesor generasi sebelumnya, dengan tambahan diperkenalkannya mode PROTECTED 32-BIT untuk memori addressing 32-bit, mampu mengakses maksimum 4 GB , dan tidak lupa tambahan beberapa instruksi baru. Chip ini mulai dikemas dalam bentuk PGA (pin Grid Array). Prosesor Intel sampai titik ini belum menggunakan unit FPU secara internal . Untuk dukungan FPU, Intel meluncurkan seri 80×87. Sejak 386 ini mulai muncul processor cloner : AMD, Cyrix, NGen, TI, IIT, IBM (Blue Lightning) dst, macam-macamnya :
i80386 DX (full 32 bit)
i80386 SX (murah karena 16bit external)
i80486 DX (int 487)
i80486 SX (487 disabled)
Cx486 DLC (menggunakan MB 386DX, juga yang lain)
Cx486 SLC (menggunakan MB 386SX)
i80486DX2
i80486DX2 ODP
Cx486DLC2 (arsitektur MB 386)
Cx486SLC2 (arsitektur MB 386)
i80486DX4
i80486DX4 ODP
i80486SX2
Pentium
Pentium ODP
9. Sekitar tahun 1989 Intel meluncurkan i80486DX. Seri yang tentunya sangat populer, peningkatan seri ini terhadap seri 80386 adalah kecepatan dan dukungan FPU internal dan skema clock multiplier (seri i486DX2 dan iDX4), tanpa tambahan instruksi baru. Karena permintaan publik untuk prosesor murah, maka Intel meluncurkan seri i80486SX yang tak lain adalah prosesor i80486DX yang sirkuit FPU-nya telah disabled . Seperti yang seharusnya, seri i80486DX memiliki kompatibilitas penuh dengan set instruksi chip-chip seri sebelumnya. AMD dan Cyrix kemudian membeli rancangan prosesor i80386 dan i80486DX untuk membuat prosesor Intel-compatible, dan mereka terbukti sangat berhasil. Pendapat saya inilah yang disebut proses ‘cloning’, sama seperti cerita NEC V20 dan V30. AMD dan Cyrix tidak melakukan proses perancangan vertikal (berdasarkan sebuah chip seri sebelumnya), melainkan berdasarkan rancangan chip yang sudah ada untuk membuat chip yang sekelas.
10. Pada tahun 1993, dan Intel meluncurkan prosesor Pentium. Peningkatannya terhadap i80486: struktur PGA yang lebih besar (kecepatan yang lebih tinggi , dan pipelining, TANPA instruksi baru. Tidak ada yang spesial dari chip ini, hanya fakta bahwa standar VLB yang dibuat untuk i80486 tidak cocok (bukan tidak kompatibel) sehingga para pembuat chipset terpaksa melakukan rancang ulang untuk mendukung PCI. Intel menggunakan istilah Pentium untuk meng”hambat” saingannya. Sejak Pentium ini para cloner mulai “rontok” tinggal AMD, Cyrix . Intel menggunakan istilah Pentium karena Intel kalah di pengadilan paten. alasannya angka tidak bisa dijadikan paten, karena itu intel mengeluarkan Pentium menggunakan TM. AMD + Cyrix tidak ingin tertinggal, mereka mengeluarkan standar Pentium Rating (PR) sebelumnya ditahun 92 intel sempat berkolaborasi degan Sun, namun gagal dan Intel sempat dituntut oleh Sun karena dituduh menjiplak rancangan Sun. Sejak Pentium, Intel telah menerapkan kemampuan Pipelining yang biasanya cuman ada diprocessor RISC (RISC spt SunSparc). Vesa Local Bus yang 32bit adalah pengembangan dari arsitektur ISA 16bit menggunakan clock yang tetap karena memiliki clock generator sendiri (biasanya >33Mhz) sedangkan arsitektur PCI adalah arsitektur baru yang kecepatan clocknya mengikuti kecepatan clock Processor (biasanya kecepatannya separuh kecepatan processor).. jadi Card VGA PCI kecepatannya relatif tidak akan sama di frekuensi MHz processor yang berbeda alias makin cepat MHz processor, makin cepat PCI-nya
11. Pada tahun 1995, kemunculan Pentium Pro. Inovasi disatukannya cache memori ke dalam prosesor menuntut dibuatnya socket 8 . Pin-pin prosesor ini terbagi 2 grup: 1 grup untuk cache memori, dan 1 grup lagi untuk prosesornya sendiri, yang tak lebih dari pin-pin Pentium yang diubah susunannya. Desain prosesor ini memungkinkan keefisienan yang lebih tinggi saat menangani instruksi 32-bit, namun jika ada instruksi 16-bit muncul dalam siklus instruksi 32-bit, maka prosesor akan melakukan pengosongan cache sehingga proses eksekusi berjalan lambat. Cuma ada 1 instruksi yang ditambahkan: CMOV (Conditional MOVe) .
12. Pada tahun 1996, prosesor Pentium MMX. Sebenarnya tidak lebih dari sebuah Pentium dengan unit tambahan dan set instruksi tambahan, yaitu MMX. Intel sampai sekarang masih belum memberikan definisi yang jelas mengenai istilah MMX. Multi Media eXtension adalah istilah yang digunakan AMD . Ada suatu keterbatasan desain pada chip ini: karena modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium. Bagaimana dengan AMD K5? AMD K5-PR75 sebenarnya adalah sebuah ‘clone’ i80486DX dengan kecepatan internal 133MHz dan clock bus 33MHz . Spesifikasi Pentium yang didapat AMD saat merancang K5 versi-versi selanjutnya dan Cyrix saat merancang 6×86 hanyalah terbatas pada spesifikasi pin-pin Pentium. Mereka tidak diberi akses ke desain aslinya. Bahkan IBM tidak mampu membuat Intel bergeming (Cyrix, mempunyai kontrak terikat dengan IBM sampai tahun 2005). Mengenai rancangan AMD K6, tahukah anda bahwa K6 sebenarnya adalah rancangan milik NexGen? Sewaktu Intel menyatakan membuat unit MMX, AMD mencari rancangan MMX dan menambahkannya ke K6. Sayangnya spesifikasi MMX yang didapat AMD sepertinya bukan yang digunakan Intel, sebab terbukti K6 memiliki banyak ketidakkompatibilitas instruksi MMX dengan Pentium MMX.
13. Pada tahun 1997, Intel meluncurkan Pentium II, Pentium Pro dengan teknologi MMX yang memiliki 2 inovasi: cache memori tidak menjadi 1 dengan inti prosesor seperti Pentium Pro , namun berada di luar inti namun berfungsi dengan kecepatan processor. Inovasi inilah yang menyebabkan hilangnya kekurangan Pentium Pro (masalah pengosongan cache) Inovasi kedua, yaitu SEC (Single Edge Cartidge), Kenapa? Karena kita dapat memasang prosesor Pentium Pro di slot SEC dengan bantuan adapter khusus. Tambahan : karena cache L2 onprocessor, maka kecepatan cache = kecepatan processor, sedangkan karena PII cachenya di”luar” (menggunakan processor module), maka kecepatannya setengah dari kecepatan processor. Disebutkan juga penggunaan Slot 1 pada PII karena beberapa alasan :
I. Memperlebar jalur data (kaki banyak – Juga jadi alasan Socket 8), pemrosesan pada PPro dan PII dapat paralel. Karena itu sebetulnya Slot 1 lebih punya kekuatan di Multithreading / Multiple Processor. ( sayangnya O/S belum banyak mendukung, benchmark PII dual processorpun oleh ZDBench lebih banyak dilakukan via Win95 ketimbang via NT)
II. Memungkinkan upgrader Slot 1 tanpa memakan banyak space di Motherboard sebab bila tidak ZIF socket 9 , bisa seluas Form Factor(MB)nya sendiri konsep hemat space ini sejak 8088 juga sudah ada .Mengapa keluar juga spesifikasi SIMM di 286? beberapa diantaranya adalah efisiensi tempat dan penyederhanaan bentuk.
III. Memungkinkan penggunaan cache module yang lebih efisien dan dengan speed tinggi seimbang dengan speed processor dan lagi-lagi tanpa banyak makan tempat, tidak seperti AMD / Cyrix yang “terpaksa” mendobel L1 cachenya untuk menyaingi speed PII (karena L2-nya lambat) sehingga kesimpulannya AMD K6 dan Cyrix 6×86 bukan cepat di processor melainkan cepat di hit cache! Sebab dengan spec Socket7 kecepatan L2 cache akan terbatas hanya secepat bus data / makin lambat bila bus datanya sedang sibuk, padahal PII thn depan direncanakan beroperasi pada 100MHz (bukan 66MHz lagi). Point inilah salah satu alasan kenapa intel mengganti chipset dari 430 ke 440 yang berarti juga harus mengganti Motherboard.
14. Pada tanggal 6 Oktober 1998, Intel Corporation meliris prosessor rangkap versi tercepat Intel® Pentium® II Xeon™ dengan kecepatan 450 MHz, dirancang khusus untuk digunakan pada Prosessor-dual (two-way) Workstation dan servers. Prosessor baru ini di harapkan mampu membangun sebuah kepercayaan yang kokoh agar Pentium® II Xeon™ dapat di terima di pasaran dan bisa dijadikan prosessor dasar bagi semua Workstation dan Servers. Prosessor rangkap (Dual-processor/two-way) akan membuat para users secara tidak langsung pindah ke prosessor generasi baru ini, hal ini dikarenakan berbagai problem yang selama ini pelik di selesaikan oleh prosessor-prosessor terdahulu seperti Mission-Critical. System Vendor yang mencakup Compaq, Dell, Fujitsu, Gateway, HP, IBM, Intergraph, NEC, Siemens Nixdorf (SNI), TriStar dan UMAX telah merencanakan untuk beralih ke Prosessor baru ini yang konon akan membawa mereka ke tingkat pemrosesan data yang lebih menakjubkan. “Perkembangan teknologi prosessor Intel terus mendorong cara kerja komputer ke tingkatan yang lebih tinggi lagi, menghasilkan perluasan yang sangat pesat pada sektor pemasaran pada Workstation dan Servers”, jelas Anand Chandrasekher, Divisi Produksi Intel® Workstation. “Suatu tanda yang sangat menggembirakan bagi kami ketika peluncuran Prosessor Pentium® II Xeon™ ke pasaran; banyak konsumen baru yang sangat tertarik pada arsitektur Prosessor ini, oleh karena itu peluncuran perdana Prosessor pentium® II Xeon™ dengan kecepatan 450 MHz, seharusnya mampu mempercepat trend pengembangan prosessor yang berkecepatan tinggi di masa kini”. Seperti anggota keluarga yang lain dari Intel® Inside microprocessor, hal yang paling menonjol pada prosessor Pentium® II Xeon™ 450 MHz adalah Chaches Level 2 (L2) yang lebih besar, kecepatan pemrosesan data, penanganan khusus pada proteksi arus panas, Kemampuan Multiprosessing, dan 100-MHz Bus sistem. AGPset Intel® 440GX untuk Workstation dan servers dengan satu atau dua prosessor mampu menyediakan support memory hingga 20-GB dan Grafik AGP yang lebih halus dan lebih real. Prosessor ini juga menunjang pengembangan Sistem Operasi seperti Windows NT(New Technology) untuk Workstation, Windows NT untuk Servers, Netware dan UNIX. Prosessor Pentium® II Xeon™ 450 MHz dengan 512 KB L2 cache seharga $824, sekitar Rp. 5.768.000,- (kurs Rp 7000,- per Dollar); Prosessor Pentium® II Xeon™ 450 MHz empat jalur (Four-way) jika tidak berhalangan akan terealisasi di awal tahun 1999.
15. Pada tahun 1999, Intel mengeluarkan prosessor dengan tipe Intel® Pentium® III Processor. Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara. Disamping itu pada tahun yang sama Intel juga mengeluarkan prosesor tipe Intel® Pentium® III Xeon®. Processor Intel ini kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari sistem bus ke processor, yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
16. Pada tahun 2000, Intel mengeluarkan prosessor dengan tipe Intel® Pentium® 4 Processor. Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3,06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5 GHz dengan form factor pin 423, setelah itu intel merubah form factor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1,3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3,4 GHz.
17. Pada tanggal 9 Agustus 2006, Intel Corporation meluncurkan prosesor Intel Core 2 Duo yang ditujukan bagi PC dan workstation desktop dan laptop consumer dan bisnis – prosesor dengan teknologi yang dapat menghasilkan kinerja lebih, konsumsi daya lebih kecil, serta keleluasaan pemakaian bagi para penggunanya. “Prosesor-prosesor Core 2 Duo adalah prosesor-prosesor terbaik di dunia,” kata Paul Otellini, Presiden dan CEO Intel. “Terakhir kali industri melihat inti komputer dibuat kembali seperti ini adalah ketika Intel memperkenalkan prosesor Pentium. Prosesor Core 2 Duo desktop berisi 291 juta transistor namun hanya mengkonsumsi daya 40 persen lebih sedikit dan tetap dapat menghasilkan kinerja yang dibutuhkan bagi aplikasi-aplikasi masa sekarang dan mendatang.” Keluarga prosesor yang sudah ditunggu-tunggu ini telah memiliki dukungan luas dengan lebih dari 550 rancangan sistem para manufaktur komputer – paling banyak dalam sejarah Intel. Pada akhirnya, puluhan ribu pelaku usaha akan menjual komputer-komputer atau komponen-komponen dengan menggunakan prosesor-prosesor ini.
Prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo dibangun di beberapa fasilitas manufaktur bervolume tinggi dan canggih di dunia menggunakan proses berteknologi silikon 64-nanometer dari Intel. Versi PC desktop dari prosesor-prosesor ini juga menghasilkan peningkatan kinerja hingga 40 persen dan efisiensi daya hingga 40 persen dibandingkan prosesor terbaik Intel generasi sebelumnya. Menurut beberapa organisasi review independen, prosesor-prosesor ini memenangkan lebih dari sembilan dari 10 benchmark kinerja server, PC desktop dan PC gaming. Keluarga prosesor Intel Core 2 Duo terdiri dari prosesor-prosesor PC desktop yang dibuat khusus untuk para pengguna dari kalangan usaha, rumah, dan enthusiast, seperti pemain-pemain game high-end, dan lima prosesor PC mobile yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mobile. Beragam workstation yang menggunakan prosesor Intel Core 2 Duo juga akan menghasilkan kinerja yang memimpin industri dalam hal desain, pembuatan konten dan komputasi teknis. Keluarga prosesor ini didasarkan pada arsitektur mikro Intel Core yang revolusioner, dirancang untuk menghasilkan kinerja yang bertenaga namun dengan pemakaian daya efisien. Dengan kekuatan dua inti, atau mesin komputasi, prosesor-prosesor ini bisa mengerjakan banyak pekerjaan dengan lebih cepat. Prosesor-prosesor ini juga bisa bekerja tanpa masalah saat menjalankan lebih dari satu aplikasi, seperti membuat e-mail ketika sedang men-download musik atau video dan melakukan scan virus. Chip-chip inti-ganda ini juga meningkatkan performa beragam aplikasi seperti melihat dan memainkan video definisi tinggi, melindungi PC dan aset-asetnya selama transaksi e-commerce, dan memungkinkan umur batere yang lebih baik untuk notebook-notebook yang lebih ramping dan ringan.
Konsumer dan dunia usaha akan memiliki dua pilihan untuk membeli prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo sebagai bagian dari platform-platform berfokus pasar utama dari Intel, yang terdiri dari teknologi-teknologi hardware dan software Intel yang dibuat khusus untuk kebutuhan-kebutuhan komputasi spesifik, termasuk teknologi Intel vPro untuk dunia usaha, teknologi bergerak Intel Centrino Duo untuk laptop, dan teknologi Intel Viiv untuk pengguna di rumah.
Prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo memiliki banyak inovasi tingkat lanjut, seperti:
a) Intel Wide Dynamic Execution – Meningkatkan kinerja dan efisiensi. Masing-masing inti bisa menyelesaikan hingga empat instruksi penuh secara bersamaan menggunakan sebuah pipeline 14-tahap yang efisien
b) Intel Smart Memory Access – Meningkatkan kinerja sistem dengan menyembunyikan latency memori, yang kemudian mengoptimalkan penggunaan bandwidth data komputer yang tersedia untuk menyediakan data ke prosesor ketika dibutuhkan
c) Intel Advance Smart Cache – Memiliki sebuah cache atau cadangan memori L2 yang berbagi untuk mengurangi daya dengan meminimalkan “lalu lintas” memori tapi meningkatkan kinerja dengan memungkinkan satu inti untuk menggunakan seluruh cache ketika core yang lain sedang tidak bekerja. Hanya Intel yang menyediakan kemampuan ini di seluruh segmen
d) Intel Advanced Digital Media Boost – Secara efektif menggandakan kecepatan eksekusi untuk instruksi-instruksi yang banyak digunakan di aplikasi-aplikasi multimedia dan grafis
e) Intel 64 Technology – Penambahan ke arsitektur Intel 32-bit ini mendukung komputasi 64-bit, termasuk memungkinkan prosesor untuk mengakses memori yang lebih besar
f) Intel Dynamic Power Coordination – Mengkoordinasikan transisi-transisi Enhanced Intel SpeedStep® Technology dan tahap manajemen daya idle (C-states) secara independen per inti untuk membantu mengirit daya
g) Intel Dynamic Bus Parking – Memungkinkan penghematan daya dan umur batere yang lebih baik dengan memungkinkan chipset untuk menurunkan daya bersama dengan prosesor dalam modus frekuensi rendah
h) Enhanced Intel Deeper Sleep dengan Dynamic Cache Sizing – Menghemat daya dengan “menguras” data cache ke memori sistem selama periode ketidak-aktifan untuk menurunkan voltasi prosesor
18. Pada tahun 2008, tepatnya pada tanggal 17 Agustus, Intel mengeluarkan produk terbarunya yaitu prosessor tipe Intel Core 2 Extreme Quad Core. Produk terbarunya tersebut diberi nama Core 2 Extreme QX9300 processor dengan fitur 45W TDP dan memberikan perhatian khusus pada sisi pendingin atau cooling system. The New Intel Core 2 Extreme QX9300 ini memiliki Core clock set pada 2.53GHz dan mengusung FSB atau Front Side Bus sebesar 1066 serta memiliki cache memory sebesar 12MB. Acara peluncuran prosesor quad core ini hanya 2hari sebelum jadwal IDF 2008 dimulai. Untuk masalah harga, The New Core 2 Extreme ini memberikan fasilitas yang cukup menjanjikan namun harga yang ditawarkan relative murah untuk kemampuan sebuah processor yang luar biasa. Adapun harga untuk mobile processor ini berkisar $1038 dimana pihak Intel telah melakukan sedikit kesepakatan untuk menentukan harga dari processor QX9300 ini. Sebagai perbandingan, Dual Core Mobile Chip dengan fitur sejenis yaitu clock speed sebesar 2.53Ghz dengan harga $340, namun kinerja nya 3x lebih lambat jika dibandingkan dengan QX9300. Tentu saja jika ingin menyamai QX9300 maka penggunanya akan membayar harga yang lebih mahal. Berdasarkan sumber lain dari tim pengembang Quad Core, pengembangan pun akan dilakukan untuk merambah pangsa pasar desktop.
Intel juga meliris jenis prosesor lain yaitu dengan nama Core 2 Quad Q8200. Prosesor ini memiliki Core clock sebesar 2.33GHz dan direncanakan untuk diperkenalkan pada bulan Agustus tepatnya tanggal 31. Processor ini memiliki FSB atau front side bus sebesar 1333 dan besar cache memory 4MB. Berdasarkan keterangan pihak Intel, harga untuk prosesor ini yaitu sebesar $224, dimana ini merupakan harga pasti dan pihak Intel telah memproduksi ribuan unit prosesor ini untuk dipasarkan secara luas. Sehingga Q8200 ini menjadi processor termurah dikelas quad core processor yang mengusung teknologi 45nm fabrication technology line. Processor Q9300 dengan core clock 2.5GHz dan Processor Q9400 dengan clock 2.66GHz dipasarkan dengan harga $266.
Berikut ini adalah detail mengenai kedua processor terbaru dari Intel tersebut :
1. Name : Intel Core 2 Extreme QX9300
• Clock Speed : 2.53Ghz
• FSB : 1066Mhz
• Multiplier : 9.5x
• L2 Cache : 2 x 6 Mb
• TDP : 45, possibly 35W
• Socket : no information
• Price : $1038
2. Name : Core 2 Quad Q8200
• Clock Speed : 2.33Ghz
• FSB : 1333Mhz
• Multiplier : no information
• L2 Cache : 4 Mb
• TDP : 45
• Socket : no information
• Price : $224
19. Baru- baru ini Intel mengeluarkan produk teranyar mereka yaitu Intel Core i7. Processor ini termasuk dalam keluarga Nehalem dan mempunyai kode Bloomfield. Processor yang diklaim tercepat di dunia ini memiliki 4 processor dan sudah mengadopsi teknologi DDR3 sebagai memory controllernya. Untuk menggunakannya harus menggunakan chipset terbaru yaitu x58.
Dari segi arsitekturnya, processor ini memuat 731 juta transistor dan dibuat dengan proses fabrikasi 45nm. Walaupun “hanya” menggunakan L1 cache sebesar 64KB dan L2cache sebesar 256KB, namun processor ini didukung oleh L3cache sebesar 8MB yang penggunaanya dishare ke masing- masing processor.
Intel akan mengeluarkan produk ini dalam 3 macam kecepatan yaitu 2.66Ghz, 2.93Ghz dan 3.20Ghz. Ketiga produk ini akan dijual dengan kisaran harga $285 – $999 (dengan kurs rupiah 13.400 maka harganya berkisar 3.819.000-13.386.600)
Berikut detailnya
Core i7 920 at 284 USD (mainstream)
Core i7 940 at 562 USD (performance)
Core i7 965 Extreme at 999 USD (enthusiast)
Berikut tabel perbandingan 920,940 dan 965
Fitur-fitur yang ada di i7
- Intel Turbo Boost
- Intel Virtualization
- Enhanced Intel SpeedStep
- Executable Disable bit
- Intel 64 architecture
Disamping fitur diatas, terdapat peningkatan yang signifikan yaitu
- hyper threading
- SSE4.2
- fast, unaligned cache access
- advanced power management
- turbo mode
2. Pada tahun 1972 muncul processor 8 bit pertama i8008, tapi agak kurang disukai karena multivoltage, lalu baru muncul processor i8080, disini ada perubahan yaitu jadi triple voltage, pake teknologi NMOS (tidak PMOS lagi), dan mengenalkan pertama kali sistem clock generator (pake chip tambahan), dikemas dalam bentuk DIP Array 40 pins. Kemudian muncul juga processor2 : MC6800 dari Motorola -1974, Z80 dari Zilog -1976 (merupakan dua rival berat), dan prosessor – prosessor lain seri 6500 buatan MOST, Rockwell, Hyundai, WDC, NCR dst. Z80 full compatible dengan i8008 hanya sampai level bahasa mesin. Level bahasa rakitannya berbeda (tidak kompatibel level software). Prosesor i8080 adalah prosesor dengan register internal 8-bit, bus eksternal 8-bit, dan memori addressing 20-bit (dapat mengakses 1 MB memori total), dan modus operasi REAL.
3. Pada tahun 1977 muncul prosessor tipe 8085, clock generatornya onprocessor, cikal bakalnya penggunaan single voltage +5V (implementasi s/d 486DX2, pd DX4 mulai +3.3V dst).
4. Pada tahun 1978 muncul prosessor i8086, prosesor ini memiliki register 16-bit, bus data eksternal 16-bit, dan memori addressing 20-bit. Prosessor ini juga dilengkapi dengan teknologi HMOS, komponen pendukung bus 16 bit sangat langka , sehingga harganya menjadi sangat mahal.
5. Untuk menjawab tuntutan pasar yang semakin berkembang, maka Intel mengeluarkan prosessor tipe i8088 16bit bus internal, 8bit bus external. Sehingga i8088 dapat memakai komponen peripheral 8bit bekas i8008. IBM memilih chip ini untuk pebuatan IBM PC karena lebih murah daripada i8086. Kalau saja CEO IBM waktu itu tidak menyatakan PC hanyalah impian sampingan belaka, tentu saja IBM akan menguasai pasar PC secara total saat ini. IBM PC first release Agustus 1981 memiliki 3 versi IBM PC, IBM PC-Jr dan IBM PC-XT (extended technology). Chip i8088 ini sangat populer, sampai NEC meluncurkan sebuah chip yang dibangun berdasarkan spesifikasi pin chip ini, yang diberi nama V20 dan V30. NEC V20 dan V30 adalah processor yang compatible dengan intel sampai level bahasa assembly (software). Chip 8088 dan 8086 kompatibel penuh dengan program yang dibuat untuk chip 8080, walaupun mungkin ada beberapa program yang dibuat untuk 8086 tidak berfungsi pada chip 8088 (perbedaan lebar bus)
6. Di tahun selanjutnya Intel mengeluarkan prosessor tipe i80186 dan i80188. Sejak munculnya prosesor tipe i80186, prosessor mulai dikemas dalam bentuk PLCC, LCC dan PGA 68 kaki.. i80186 secara fisik berbentuk bujursangkar dengan 17 kaki persisi (PLCC/LCC) atau 2 deret kaki persisi (PGA) dan mulai dari i80186 inilah chip DMA dan interrupt controller disatukan ke dalam processor. semenjak menggunakan 286, komputer IBM menggunakan istilah IBM PC-AT (Advanced Technology)dan mulai dikenal pengunaan istilah PersonalSystem (PS/1). Dan juga mulai dikenal penggunaan slot ISA 16 bit yang dikembangkan dari slot ISA 8 bit , para cloner mulai ramai bermunculan. Ada AMD, Harris & MOS yang compatible penuh dengan intel. Di 286 ini mulai dikenal penggunaan Protected Virtual Adress Mode yang memungkinkan dilakukannya multitasking secara time sharing (via hardware resetting).
7. Lalu untuk meraih momentum yang hilang dari chip i8086, Intel membuat i80286, prosesor dengan register 16-bit, bus eksternal 16-bit, mode protected terbatas yang dikenal dengan mode STANDARD yang menggunakan memori addressing 24-bit yang mampu mengakses maksimal 16 MB memori. Chip 80286 ini tentu saja kompatibel penuh dengan chip-chip seri 808x sebelumnya, dengan tambahan beberapa set instruksi baru. Sayangnya chip ini memiliki beberapa bug pada desain hardware-nya, sehingga gagal mengumpulkan pengikut.
8. Pada tahun 1985, Intel meluncurkan desain prosesor yang sama sekali baru: i80386. Sebuah prosesor 32-bit , dalam arti memiliki register 32-bit, bus data eksternal 32-bit, dan mempertahankan kompatibilitas dengan prosesor generasi sebelumnya, dengan tambahan diperkenalkannya mode PROTECTED 32-BIT untuk memori addressing 32-bit, mampu mengakses maksimum 4 GB , dan tidak lupa tambahan beberapa instruksi baru. Chip ini mulai dikemas dalam bentuk PGA (pin Grid Array). Prosesor Intel sampai titik ini belum menggunakan unit FPU secara internal . Untuk dukungan FPU, Intel meluncurkan seri 80×87. Sejak 386 ini mulai muncul processor cloner : AMD, Cyrix, NGen, TI, IIT, IBM (Blue Lightning) dst, macam-macamnya :
i80386 DX (full 32 bit)
i80386 SX (murah karena 16bit external)
i80486 DX (int 487)
i80486 SX (487 disabled)
Cx486 DLC (menggunakan MB 386DX, juga yang lain)
Cx486 SLC (menggunakan MB 386SX)
i80486DX2
i80486DX2 ODP
Cx486DLC2 (arsitektur MB 386)
Cx486SLC2 (arsitektur MB 386)
i80486DX4
i80486DX4 ODP
i80486SX2
Pentium
Pentium ODP
9. Sekitar tahun 1989 Intel meluncurkan i80486DX. Seri yang tentunya sangat populer, peningkatan seri ini terhadap seri 80386 adalah kecepatan dan dukungan FPU internal dan skema clock multiplier (seri i486DX2 dan iDX4), tanpa tambahan instruksi baru. Karena permintaan publik untuk prosesor murah, maka Intel meluncurkan seri i80486SX yang tak lain adalah prosesor i80486DX yang sirkuit FPU-nya telah disabled . Seperti yang seharusnya, seri i80486DX memiliki kompatibilitas penuh dengan set instruksi chip-chip seri sebelumnya. AMD dan Cyrix kemudian membeli rancangan prosesor i80386 dan i80486DX untuk membuat prosesor Intel-compatible, dan mereka terbukti sangat berhasil. Pendapat saya inilah yang disebut proses ‘cloning’, sama seperti cerita NEC V20 dan V30. AMD dan Cyrix tidak melakukan proses perancangan vertikal (berdasarkan sebuah chip seri sebelumnya), melainkan berdasarkan rancangan chip yang sudah ada untuk membuat chip yang sekelas.
10. Pada tahun 1993, dan Intel meluncurkan prosesor Pentium. Peningkatannya terhadap i80486: struktur PGA yang lebih besar (kecepatan yang lebih tinggi , dan pipelining, TANPA instruksi baru. Tidak ada yang spesial dari chip ini, hanya fakta bahwa standar VLB yang dibuat untuk i80486 tidak cocok (bukan tidak kompatibel) sehingga para pembuat chipset terpaksa melakukan rancang ulang untuk mendukung PCI. Intel menggunakan istilah Pentium untuk meng”hambat” saingannya. Sejak Pentium ini para cloner mulai “rontok” tinggal AMD, Cyrix . Intel menggunakan istilah Pentium karena Intel kalah di pengadilan paten. alasannya angka tidak bisa dijadikan paten, karena itu intel mengeluarkan Pentium menggunakan TM. AMD + Cyrix tidak ingin tertinggal, mereka mengeluarkan standar Pentium Rating (PR) sebelumnya ditahun 92 intel sempat berkolaborasi degan Sun, namun gagal dan Intel sempat dituntut oleh Sun karena dituduh menjiplak rancangan Sun. Sejak Pentium, Intel telah menerapkan kemampuan Pipelining yang biasanya cuman ada diprocessor RISC (RISC spt SunSparc). Vesa Local Bus yang 32bit adalah pengembangan dari arsitektur ISA 16bit menggunakan clock yang tetap karena memiliki clock generator sendiri (biasanya >33Mhz) sedangkan arsitektur PCI adalah arsitektur baru yang kecepatan clocknya mengikuti kecepatan clock Processor (biasanya kecepatannya separuh kecepatan processor).. jadi Card VGA PCI kecepatannya relatif tidak akan sama di frekuensi MHz processor yang berbeda alias makin cepat MHz processor, makin cepat PCI-nya
11. Pada tahun 1995, kemunculan Pentium Pro. Inovasi disatukannya cache memori ke dalam prosesor menuntut dibuatnya socket 8 . Pin-pin prosesor ini terbagi 2 grup: 1 grup untuk cache memori, dan 1 grup lagi untuk prosesornya sendiri, yang tak lebih dari pin-pin Pentium yang diubah susunannya. Desain prosesor ini memungkinkan keefisienan yang lebih tinggi saat menangani instruksi 32-bit, namun jika ada instruksi 16-bit muncul dalam siklus instruksi 32-bit, maka prosesor akan melakukan pengosongan cache sehingga proses eksekusi berjalan lambat. Cuma ada 1 instruksi yang ditambahkan: CMOV (Conditional MOVe) .
12. Pada tahun 1996, prosesor Pentium MMX. Sebenarnya tidak lebih dari sebuah Pentium dengan unit tambahan dan set instruksi tambahan, yaitu MMX. Intel sampai sekarang masih belum memberikan definisi yang jelas mengenai istilah MMX. Multi Media eXtension adalah istilah yang digunakan AMD . Ada suatu keterbatasan desain pada chip ini: karena modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium. Bagaimana dengan AMD K5? AMD K5-PR75 sebenarnya adalah sebuah ‘clone’ i80486DX dengan kecepatan internal 133MHz dan clock bus 33MHz . Spesifikasi Pentium yang didapat AMD saat merancang K5 versi-versi selanjutnya dan Cyrix saat merancang 6×86 hanyalah terbatas pada spesifikasi pin-pin Pentium. Mereka tidak diberi akses ke desain aslinya. Bahkan IBM tidak mampu membuat Intel bergeming (Cyrix, mempunyai kontrak terikat dengan IBM sampai tahun 2005). Mengenai rancangan AMD K6, tahukah anda bahwa K6 sebenarnya adalah rancangan milik NexGen? Sewaktu Intel menyatakan membuat unit MMX, AMD mencari rancangan MMX dan menambahkannya ke K6. Sayangnya spesifikasi MMX yang didapat AMD sepertinya bukan yang digunakan Intel, sebab terbukti K6 memiliki banyak ketidakkompatibilitas instruksi MMX dengan Pentium MMX.
13. Pada tahun 1997, Intel meluncurkan Pentium II, Pentium Pro dengan teknologi MMX yang memiliki 2 inovasi: cache memori tidak menjadi 1 dengan inti prosesor seperti Pentium Pro , namun berada di luar inti namun berfungsi dengan kecepatan processor. Inovasi inilah yang menyebabkan hilangnya kekurangan Pentium Pro (masalah pengosongan cache) Inovasi kedua, yaitu SEC (Single Edge Cartidge), Kenapa? Karena kita dapat memasang prosesor Pentium Pro di slot SEC dengan bantuan adapter khusus. Tambahan : karena cache L2 onprocessor, maka kecepatan cache = kecepatan processor, sedangkan karena PII cachenya di”luar” (menggunakan processor module), maka kecepatannya setengah dari kecepatan processor. Disebutkan juga penggunaan Slot 1 pada PII karena beberapa alasan :
I. Memperlebar jalur data (kaki banyak – Juga jadi alasan Socket 8), pemrosesan pada PPro dan PII dapat paralel. Karena itu sebetulnya Slot 1 lebih punya kekuatan di Multithreading / Multiple Processor. ( sayangnya O/S belum banyak mendukung, benchmark PII dual processorpun oleh ZDBench lebih banyak dilakukan via Win95 ketimbang via NT)
II. Memungkinkan upgrader Slot 1 tanpa memakan banyak space di Motherboard sebab bila tidak ZIF socket 9 , bisa seluas Form Factor(MB)nya sendiri konsep hemat space ini sejak 8088 juga sudah ada .Mengapa keluar juga spesifikasi SIMM di 286? beberapa diantaranya adalah efisiensi tempat dan penyederhanaan bentuk.
III. Memungkinkan penggunaan cache module yang lebih efisien dan dengan speed tinggi seimbang dengan speed processor dan lagi-lagi tanpa banyak makan tempat, tidak seperti AMD / Cyrix yang “terpaksa” mendobel L1 cachenya untuk menyaingi speed PII (karena L2-nya lambat) sehingga kesimpulannya AMD K6 dan Cyrix 6×86 bukan cepat di processor melainkan cepat di hit cache! Sebab dengan spec Socket7 kecepatan L2 cache akan terbatas hanya secepat bus data / makin lambat bila bus datanya sedang sibuk, padahal PII thn depan direncanakan beroperasi pada 100MHz (bukan 66MHz lagi). Point inilah salah satu alasan kenapa intel mengganti chipset dari 430 ke 440 yang berarti juga harus mengganti Motherboard.
14. Pada tanggal 6 Oktober 1998, Intel Corporation meliris prosessor rangkap versi tercepat Intel® Pentium® II Xeon™ dengan kecepatan 450 MHz, dirancang khusus untuk digunakan pada Prosessor-dual (two-way) Workstation dan servers. Prosessor baru ini di harapkan mampu membangun sebuah kepercayaan yang kokoh agar Pentium® II Xeon™ dapat di terima di pasaran dan bisa dijadikan prosessor dasar bagi semua Workstation dan Servers. Prosessor rangkap (Dual-processor/two-way) akan membuat para users secara tidak langsung pindah ke prosessor generasi baru ini, hal ini dikarenakan berbagai problem yang selama ini pelik di selesaikan oleh prosessor-prosessor terdahulu seperti Mission-Critical. System Vendor yang mencakup Compaq, Dell, Fujitsu, Gateway, HP, IBM, Intergraph, NEC, Siemens Nixdorf (SNI), TriStar dan UMAX telah merencanakan untuk beralih ke Prosessor baru ini yang konon akan membawa mereka ke tingkat pemrosesan data yang lebih menakjubkan. “Perkembangan teknologi prosessor Intel terus mendorong cara kerja komputer ke tingkatan yang lebih tinggi lagi, menghasilkan perluasan yang sangat pesat pada sektor pemasaran pada Workstation dan Servers”, jelas Anand Chandrasekher, Divisi Produksi Intel® Workstation. “Suatu tanda yang sangat menggembirakan bagi kami ketika peluncuran Prosessor Pentium® II Xeon™ ke pasaran; banyak konsumen baru yang sangat tertarik pada arsitektur Prosessor ini, oleh karena itu peluncuran perdana Prosessor pentium® II Xeon™ dengan kecepatan 450 MHz, seharusnya mampu mempercepat trend pengembangan prosessor yang berkecepatan tinggi di masa kini”. Seperti anggota keluarga yang lain dari Intel® Inside microprocessor, hal yang paling menonjol pada prosessor Pentium® II Xeon™ 450 MHz adalah Chaches Level 2 (L2) yang lebih besar, kecepatan pemrosesan data, penanganan khusus pada proteksi arus panas, Kemampuan Multiprosessing, dan 100-MHz Bus sistem. AGPset Intel® 440GX untuk Workstation dan servers dengan satu atau dua prosessor mampu menyediakan support memory hingga 20-GB dan Grafik AGP yang lebih halus dan lebih real. Prosessor ini juga menunjang pengembangan Sistem Operasi seperti Windows NT(New Technology) untuk Workstation, Windows NT untuk Servers, Netware dan UNIX. Prosessor Pentium® II Xeon™ 450 MHz dengan 512 KB L2 cache seharga $824, sekitar Rp. 5.768.000,- (kurs Rp 7000,- per Dollar); Prosessor Pentium® II Xeon™ 450 MHz empat jalur (Four-way) jika tidak berhalangan akan terealisasi di awal tahun 1999.
15. Pada tahun 1999, Intel mengeluarkan prosessor dengan tipe Intel® Pentium® III Processor. Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara. Disamping itu pada tahun yang sama Intel juga mengeluarkan prosesor tipe Intel® Pentium® III Xeon®. Processor Intel ini kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari sistem bus ke processor, yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
16. Pada tahun 2000, Intel mengeluarkan prosessor dengan tipe Intel® Pentium® 4 Processor. Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3,06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5 GHz dengan form factor pin 423, setelah itu intel merubah form factor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1,3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3,4 GHz.
17. Pada tanggal 9 Agustus 2006, Intel Corporation meluncurkan prosesor Intel Core 2 Duo yang ditujukan bagi PC dan workstation desktop dan laptop consumer dan bisnis – prosesor dengan teknologi yang dapat menghasilkan kinerja lebih, konsumsi daya lebih kecil, serta keleluasaan pemakaian bagi para penggunanya. “Prosesor-prosesor Core 2 Duo adalah prosesor-prosesor terbaik di dunia,” kata Paul Otellini, Presiden dan CEO Intel. “Terakhir kali industri melihat inti komputer dibuat kembali seperti ini adalah ketika Intel memperkenalkan prosesor Pentium. Prosesor Core 2 Duo desktop berisi 291 juta transistor namun hanya mengkonsumsi daya 40 persen lebih sedikit dan tetap dapat menghasilkan kinerja yang dibutuhkan bagi aplikasi-aplikasi masa sekarang dan mendatang.” Keluarga prosesor yang sudah ditunggu-tunggu ini telah memiliki dukungan luas dengan lebih dari 550 rancangan sistem para manufaktur komputer – paling banyak dalam sejarah Intel. Pada akhirnya, puluhan ribu pelaku usaha akan menjual komputer-komputer atau komponen-komponen dengan menggunakan prosesor-prosesor ini.
Prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo dibangun di beberapa fasilitas manufaktur bervolume tinggi dan canggih di dunia menggunakan proses berteknologi silikon 64-nanometer dari Intel. Versi PC desktop dari prosesor-prosesor ini juga menghasilkan peningkatan kinerja hingga 40 persen dan efisiensi daya hingga 40 persen dibandingkan prosesor terbaik Intel generasi sebelumnya. Menurut beberapa organisasi review independen, prosesor-prosesor ini memenangkan lebih dari sembilan dari 10 benchmark kinerja server, PC desktop dan PC gaming. Keluarga prosesor Intel Core 2 Duo terdiri dari prosesor-prosesor PC desktop yang dibuat khusus untuk para pengguna dari kalangan usaha, rumah, dan enthusiast, seperti pemain-pemain game high-end, dan lima prosesor PC mobile yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mobile. Beragam workstation yang menggunakan prosesor Intel Core 2 Duo juga akan menghasilkan kinerja yang memimpin industri dalam hal desain, pembuatan konten dan komputasi teknis. Keluarga prosesor ini didasarkan pada arsitektur mikro Intel Core yang revolusioner, dirancang untuk menghasilkan kinerja yang bertenaga namun dengan pemakaian daya efisien. Dengan kekuatan dua inti, atau mesin komputasi, prosesor-prosesor ini bisa mengerjakan banyak pekerjaan dengan lebih cepat. Prosesor-prosesor ini juga bisa bekerja tanpa masalah saat menjalankan lebih dari satu aplikasi, seperti membuat e-mail ketika sedang men-download musik atau video dan melakukan scan virus. Chip-chip inti-ganda ini juga meningkatkan performa beragam aplikasi seperti melihat dan memainkan video definisi tinggi, melindungi PC dan aset-asetnya selama transaksi e-commerce, dan memungkinkan umur batere yang lebih baik untuk notebook-notebook yang lebih ramping dan ringan.
Konsumer dan dunia usaha akan memiliki dua pilihan untuk membeli prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo sebagai bagian dari platform-platform berfokus pasar utama dari Intel, yang terdiri dari teknologi-teknologi hardware dan software Intel yang dibuat khusus untuk kebutuhan-kebutuhan komputasi spesifik, termasuk teknologi Intel vPro untuk dunia usaha, teknologi bergerak Intel Centrino Duo untuk laptop, dan teknologi Intel Viiv untuk pengguna di rumah.
Prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo memiliki banyak inovasi tingkat lanjut, seperti:
a) Intel Wide Dynamic Execution – Meningkatkan kinerja dan efisiensi. Masing-masing inti bisa menyelesaikan hingga empat instruksi penuh secara bersamaan menggunakan sebuah pipeline 14-tahap yang efisien
b) Intel Smart Memory Access – Meningkatkan kinerja sistem dengan menyembunyikan latency memori, yang kemudian mengoptimalkan penggunaan bandwidth data komputer yang tersedia untuk menyediakan data ke prosesor ketika dibutuhkan
c) Intel Advance Smart Cache – Memiliki sebuah cache atau cadangan memori L2 yang berbagi untuk mengurangi daya dengan meminimalkan “lalu lintas” memori tapi meningkatkan kinerja dengan memungkinkan satu inti untuk menggunakan seluruh cache ketika core yang lain sedang tidak bekerja. Hanya Intel yang menyediakan kemampuan ini di seluruh segmen
d) Intel Advanced Digital Media Boost – Secara efektif menggandakan kecepatan eksekusi untuk instruksi-instruksi yang banyak digunakan di aplikasi-aplikasi multimedia dan grafis
e) Intel 64 Technology – Penambahan ke arsitektur Intel 32-bit ini mendukung komputasi 64-bit, termasuk memungkinkan prosesor untuk mengakses memori yang lebih besar
f) Intel Dynamic Power Coordination – Mengkoordinasikan transisi-transisi Enhanced Intel SpeedStep® Technology dan tahap manajemen daya idle (C-states) secara independen per inti untuk membantu mengirit daya
g) Intel Dynamic Bus Parking – Memungkinkan penghematan daya dan umur batere yang lebih baik dengan memungkinkan chipset untuk menurunkan daya bersama dengan prosesor dalam modus frekuensi rendah
h) Enhanced Intel Deeper Sleep dengan Dynamic Cache Sizing – Menghemat daya dengan “menguras” data cache ke memori sistem selama periode ketidak-aktifan untuk menurunkan voltasi prosesor
18. Pada tahun 2008, tepatnya pada tanggal 17 Agustus, Intel mengeluarkan produk terbarunya yaitu prosessor tipe Intel Core 2 Extreme Quad Core. Produk terbarunya tersebut diberi nama Core 2 Extreme QX9300 processor dengan fitur 45W TDP dan memberikan perhatian khusus pada sisi pendingin atau cooling system. The New Intel Core 2 Extreme QX9300 ini memiliki Core clock set pada 2.53GHz dan mengusung FSB atau Front Side Bus sebesar 1066 serta memiliki cache memory sebesar 12MB. Acara peluncuran prosesor quad core ini hanya 2hari sebelum jadwal IDF 2008 dimulai. Untuk masalah harga, The New Core 2 Extreme ini memberikan fasilitas yang cukup menjanjikan namun harga yang ditawarkan relative murah untuk kemampuan sebuah processor yang luar biasa. Adapun harga untuk mobile processor ini berkisar $1038 dimana pihak Intel telah melakukan sedikit kesepakatan untuk menentukan harga dari processor QX9300 ini. Sebagai perbandingan, Dual Core Mobile Chip dengan fitur sejenis yaitu clock speed sebesar 2.53Ghz dengan harga $340, namun kinerja nya 3x lebih lambat jika dibandingkan dengan QX9300. Tentu saja jika ingin menyamai QX9300 maka penggunanya akan membayar harga yang lebih mahal. Berdasarkan sumber lain dari tim pengembang Quad Core, pengembangan pun akan dilakukan untuk merambah pangsa pasar desktop.
Intel juga meliris jenis prosesor lain yaitu dengan nama Core 2 Quad Q8200. Prosesor ini memiliki Core clock sebesar 2.33GHz dan direncanakan untuk diperkenalkan pada bulan Agustus tepatnya tanggal 31. Processor ini memiliki FSB atau front side bus sebesar 1333 dan besar cache memory 4MB. Berdasarkan keterangan pihak Intel, harga untuk prosesor ini yaitu sebesar $224, dimana ini merupakan harga pasti dan pihak Intel telah memproduksi ribuan unit prosesor ini untuk dipasarkan secara luas. Sehingga Q8200 ini menjadi processor termurah dikelas quad core processor yang mengusung teknologi 45nm fabrication technology line. Processor Q9300 dengan core clock 2.5GHz dan Processor Q9400 dengan clock 2.66GHz dipasarkan dengan harga $266.
Berikut ini adalah detail mengenai kedua processor terbaru dari Intel tersebut :
1. Name : Intel Core 2 Extreme QX9300
• Clock Speed : 2.53Ghz
• FSB : 1066Mhz
• Multiplier : 9.5x
• L2 Cache : 2 x 6 Mb
• TDP : 45, possibly 35W
• Socket : no information
• Price : $1038
2. Name : Core 2 Quad Q8200
• Clock Speed : 2.33Ghz
• FSB : 1333Mhz
• Multiplier : no information
• L2 Cache : 4 Mb
• TDP : 45
• Socket : no information
• Price : $224
19. Baru- baru ini Intel mengeluarkan produk teranyar mereka yaitu Intel Core i7. Processor ini termasuk dalam keluarga Nehalem dan mempunyai kode Bloomfield. Processor yang diklaim tercepat di dunia ini memiliki 4 processor dan sudah mengadopsi teknologi DDR3 sebagai memory controllernya. Untuk menggunakannya harus menggunakan chipset terbaru yaitu x58.
Dari segi arsitekturnya, processor ini memuat 731 juta transistor dan dibuat dengan proses fabrikasi 45nm. Walaupun “hanya” menggunakan L1 cache sebesar 64KB dan L2cache sebesar 256KB, namun processor ini didukung oleh L3cache sebesar 8MB yang penggunaanya dishare ke masing- masing processor.
Intel akan mengeluarkan produk ini dalam 3 macam kecepatan yaitu 2.66Ghz, 2.93Ghz dan 3.20Ghz. Ketiga produk ini akan dijual dengan kisaran harga $285 – $999 (dengan kurs rupiah 13.400 maka harganya berkisar 3.819.000-13.386.600)
Berikut detailnya
Core i7 920 at 284 USD (mainstream)
Core i7 940 at 562 USD (performance)
Core i7 965 Extreme at 999 USD (enthusiast)
Berikut tabel perbandingan 920,940 dan 965
Fitur-fitur yang ada di i7
- Intel Turbo Boost
- Intel Virtualization
- Enhanced Intel SpeedStep
- Executable Disable bit
- Intel 64 architecture
Disamping fitur diatas, terdapat peningkatan yang signifikan yaitu
- hyper threading
- SSE4.2
- fast, unaligned cache access
- advanced power management
- turbo mode
Langganan:
Postingan (Atom)